Chap 5 ~ Sing Beneran Berubah?

Начните с самого начала
                                    

"Iya, Bi. Terimakasih," Sing tersenyum senang, karena ternyata Ny. Won begitu pengertian.

"Nggak usah sungkan, anggap aja rumah sendiri. Yah walaupun apartemen kami ini tidak sebagus apartemen keluargamu."

"Ah, Bibi, sama aja kok. Nggak ada bedanya, yang penting bisa ditinggali. Lagi pula di sini jauh lebih nyaman dari pada di apartemenku," timpal Sing.

"Ah, Nak Sing, bisa saja. Ya sudah ya, Bibi tinggal ke kamar dulu."

Ny. Won berlalu ke kamar.

Kini tinggallah Zayyan dan Sing di ruangan tersebut.

Sing melihat ke arah Zayyan yang tampak bengong.

"Heh, kenapa bengong?" Sing mengibaskan tangannya di depan wajah Zayyan.

"Eh, enggak! Aku enggak bengong kok!" Elak Zayyan. "Aku cuma heran, kamu tumben banget mau datang kemari dan bersifat ramah pada keluargaku. Padahal sejak kecil kau tidak pernah mau datang ke apartemenku yang sederhana ini, kecuali Ouyin. Kalau Ouyin sih udah sering banget ke sini."

"Ck! Kok kamu jadi bandingin aku sama Leo sih?" Sing tak terima.

"Ya, gimana ya. Habisnya kamu kan memang nggak pernah mau di ajak kemari, karena kau kan benci padaku dan selalu membullyku."

"Tapi tadi siang kan aku udah minta maaf, kok sekarang kamu malah ngungkit masa lalu terus sih? Emangnya nggak boleh ya kalau aku berubah jadi lebih baik? Aku kan sekarang udah dewasa!"

Zayyan terdiam, dia masih berpikir apakah Sing benar-benar sudah berubah atau hanya sekedar bercanda.

Sing menghela napas kesal. "Ah, sudahlah. Kalau begini, mendingan aku pulang saja!" Sing hendak berdiri.

"Eh, jangan!" Tiba-tiba Zayyan menahannya. Tanpa sepengetahuan Zayyan, diam-diam Sing pun tersenyum.

Sing pun kembali duduk, dan menatap Zayyan.

"Mianhae," cicit Zayyan dengan suara pelan yang terdengar imut.

Sing melengos ke samping, sambil tersenyum tipis. Dan dengan cepat, ia merubah air mukanya menjadi serius kembali saat menatap Zayyan.

"Zayyan-ah, aku serius tahu! Aku benar-benar minta maaf dan mau berubah. Kamu mau kan berteman denganku sekarang?"

"Ng...," Zayyan berpikir sejenak. "Mm, iya, mau," jawab Zayyan kemudian.

Sing tersenyum lega di hadapan Zayyan. "Ah, syukurlah. Terimakasih ya, Zayyan," tanpa aba-aba, Sing pun langsung memeluk Zayyan.

"E-Eh??" Zayyan terkejut, terpaku.

Setelah Sing melepaskan pelukannya, Sing kemudian menangkup kedua pipi Zayyan.

"Zayyan-ah, mulai sekarang aku janji akan menjadi teman yang baik untukmu."

Zayyan mengerjap matanya imut.

"Dan mulai besok, kau akan bekerja denganku," lanjut Sing.

"B-Benarkah? Aku langsung diterima bekerja? Tapi kan aku belum interview?" Zayyan terkejut sekaligus senang.

"Tidak perlu interview segala, kau sudah resmi kuterima bekerja sebagai sekretaris pribadiku," ucap Sing.

"S-Sekretaris pribadimu??"

"Iya. Di kantor sebenarnya aku sudah memiliki seorang sekretaris wanita, tapi dia bertugas menangani keperluan administrasi. Sedangkan tugasmu nanti adalah menemaniku ke mana pun aku pergi termasuk saat aku rapat atau bertemu dengan klien," terang Sing mengenai job description Zayyan nanti.

Sweet Friend (Xodiac SingZay) End√Место, где живут истории. Откройте их для себя