-five (our first kiss)

32 2 0
                                    

"Jadi sebenarnya pria kacamata berkulit pucat tadi memang dikenal aneh, dia seorang kutu buku, pendiam, dan seorang pecundang

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Jadi sebenarnya pria kacamata berkulit pucat tadi memang dikenal aneh, dia seorang kutu buku, pendiam, dan seorang pecundang. Meskipun aku dengar bahwa kakaknya adalah seorang ketua OSIS di sekolah ini, bahkan aku mendengar rumor bahwa dia memiliki saudara yang sangat tampan dan juga kaya raya, tapi dia sendiri sangat berkebalikan dengan para saudaranya, mungkin karena sifatnya dan penampilannya yang membuatnya menjadi korban bully, terutama oleh anak anak seperti gang itu. Semua murid disini juga tidak ingin mencampuri urusan mereka, mangkanya apabila ada perkelahian seperti tadi tidak ada yang berani melerai mereka."

"Kasihan sekali dia, apa kau tahu pria tadi dari kelas mana? Dan namanya juga, aku ingin mengajaknya bergabung dengan kita." Ucapku.
"Sepetinya tarik kembali kata katamu payoo, dia seorang pecundang tidak hanya itu selain sifatnya yang jelek, kepribadiannya juga buruk, dia pasti akan menghiraukan kita, soalnya aku pernah mendengar cerita jika ada seorang gadis yang mendekatinya namun pria itu malah menyakiti hatinya dan mengatakan bahwa dia sama sekali jijik dan tidak tertarik, yah meskipun aku mengakui sih
bahwa dia sedikit tampan, tapi sifatnya yang anti sosial membuatku juga jijik. Kalau untuk perihal kelas aku tidak tahu, yang kutahu dia satu tahun dibawah kita, dan namanya aku dengar dari orang orang sepertinya namanya Mark... Mark pakin mungkin."

Setelah sesi pelajaran terakhir selesai, aku langsung bergegas menuju parkiran untuk menjemput adikku di sekolahnya. Ketika hendak membelokkan mobilku ke arah keluar gerbang sekolah, sekilas aku melihat punggung seorang pria yang sangat familiar, bahkan sepertinya aku mengenalnya namun aku tidak ingat betul siapa orang itu.

"Nong Bai... Maaf phi' terlalu lama ya" ucapku dengan lembut sambil mengusap surai rambut gadis kecil itu.

"Tidak apa apa phi', ayo kita puyangg hehe" gadis kecil itu meraih tanganku dan membawaku masuk ke dalam mobil.

Sesampainya di dalam apartemen, aku mulai membuka tas dan mengeluarkan buku pelajaran yang akan ku rombak kembali untuk pelajaran besok harinya.
Namun ketika aku hendak menutup tas ranselku, aku mendengar bunyi notifikasi yang berasal dari hpku.
Lantas aku langsung meraih saku dan mengambil hpku untuk melihat siapa yang mengirimiku sebuah notifikasi.

Setelah melihatnya ternyata notifikasi itu hanyalah sebuah postingan baru dari salah satu teman baru di sekolahku, akan tetapi ketika aku mencoba melihat apa isi dari postingan itu, mataku terbelalak, entah saat ini perasaan kesal,cemburu,kasihan, dan marah campur aduk menjadi satu. Siapa yang dengan tega melakukan tindakan sekejam ini kepada anak itu ucapku dalam hati.

Aku kaget ketika melihat postingan video yang menampakan ada gang tadi yang membully anak itu , sedang tertawa dan bersenang senang, sedangkan anak tadi dipukuli hingga merengkuk kesakitan.

Tanpa berfikir panjang aku langsung memutuskan untuk pergi dan menolong anak itu, ketika melihat lokasi di video itu sepertinya terjadi di club malam sekitar area sekolah.

"Phi' sebentar lagi nong Bai mau belajar bareng sama temen, boleh yaa phi'" gadis kecil itu sedikit memungutkan bibirnya dan sesekali mengedipkan bulu matanya untuk membujuk dan menunggu persetujuan dariku.

Blood in Our Heart|| [NohPeter]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora