-three (new life)

36 3 0
                                    

Mendengar bunyi kegaduhan di ruang tengah, membuat baifern adik kecilku terbangun dan berlari ke arahku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mendengar bunyi kegaduhan di ruang tengah, membuat baifern adik kecilku terbangun dan berlari ke arahku. "Phi' ada apa kenapa phi' menangis?" Ucap gadis kecil itu. Melihat adikku tangisku semakin menjadi jadi. Dengan berat hati aku mengatakan bahwa ayah kita mengalami kecelakaan dan meninggal yang jelas membuat adik kecilku menangis histeris dan merengek kepadaku. "Tidak.. phi' bercanda kan...jangan begini phi' payoo ini tidak lucu sama sekali" dengan suara tangisannya yang memekakkan telinga. Aku hanya memeluknya dan mengelus punggungnya dengan lembut.

"Kami memberikan waktu untuk keputusan akhir anda dan adik anda agar berfikir matang matang secara rasional dalam tiga hari lagi, silahkan pergi ke camp kami untuk berlayar menuju perkotaan" ucap salah seorang kapten kapal armada tersebut.
Sambil menyeringai dengan tatapan kekesalan payoo tentu saja menolak mentah mentah ajakan dari mereka, "Lebih baik kalian pergi saja dari sini secepatnya, kami berjanji tidak akan pernah meninggalkan kaki kami sedikitpun dari rumah ini!"

Setelahnya payoo langsung menutup paksa pintu utama rumahnya, dan secara bersamaan terdengar juga derap langkah kaki yang sudah mulai bepergian menjauh area rumahnya.

"Phi'.... Phi' tadi berbohong kan? Ayah bagaimana... Phi' bilang ayah belum pulang ke rumah karena sedang bekerja, tapi apa yang phi' katakan tadi tidak masuk akal" Isak gadis kecil itu dengan tangannya yang memegang ibu jari kakaknya.

Payoo tidak tega melihat adik kecilnya yang terus merengek kepadanya, dia mulai menjelaskan secara perlahan dan meyakinkan adik kecilnya.
"Nong Bai... Phi' juga sebenarnya tidak percaya dengan apa yang mereka bicarakan tadi, tapi setelah phi' melihat dompet dan foto kita berdua di dalamnya, phi' langsung mengenalinya, phi' maaf tidak bisa menjaga ayah dengan baik, phi' janji akan menjaga nong Bai dengan sepenuh hati, nong Bai tidak perlu takut lagi ya, kita tunggu saja bila ada keajaiban ayah pasti akan kembali pulang mengetuk pintu rumah kita."

"Tapi phi' bagaimana jika ayah tidak pernah kembali datang lagi dan berkumpul bersama dengan kita seperti dulu phi'... Memang benar kata penduduk desa nong Bai selalu membawa sial... Ibu juga meninggal karena nong Bai.. kan jika saat itu nong tidak sakit, mungkin ayah sekarang masih selamat phi" tangisan gadis kecil itu semakin pecah.

Payoo tidak menyangka apabila tetangganya mengatakan hal sekejam ini kepada seorang gadis kecil. Ia lantas langsung menarik adik kecilnya ke dalam pelukannya.
"Tidak.. semua yang dikatakan orang, itu semua kebohongan besar, nong Bai tidak perlu mempercayai akan hal itu.. ini semua pasti terjadi karena memang sudah takdir kita yang sudah direncanakan oleh tuhan... Kita tunggu saja semoga nanti ayah bisa pulang lagi ke rumah kita"

Suasana semakin malam, udara semakin dingin, Payoo baru ingat bahwa adik kecilnya masih belum sembuh dari sakit, jadi dia langsung menggendong adiknya yang sudah tertidur dalam pelukannya dan membawanya menuju ke kamar tidur mereka.

Sementara itu tampak seorang pria yang bersender di ambang pintu kamar tidur baifern dan payoo, sepertinya dia sedang mencemaskan akan sesuatu, dengan tatapannya yang kosong, khawatir, mulutnya yang sesekali bergerak menggigit jari tangannya, dan keringat dingin mulai menetes dari pelipisnya dan membasahi sebagian wajah tampannya.

Blood in Our Heart|| [NohPeter]Where stories live. Discover now