0.5

402 32 0
                                    

Akhir-akhir ini Sukuna sering kali menempeli Megumi, ia seperti tak ingin jauh dari Megumi.

"Lepasin ih! "

"Gak"

"Tengil bet si! " Teriak Megumi

Sukuna hanya tertawa dan memeluk Megumi semakin erat.

"Tuan, Megumi. Makanannya sudah siap ayok makan" Panggil Uraume

Sukuna menggendong tubuh kecil Megumi lalu membawanya ke dapur istana.

"Makanan ku kok dibikin lucu? " Tanya Megumi

Makanan Megumi dibentuk seperti makanan khusus anak kecil.

"Siapa suruh kayak anak kecil" Jawab Sukuna

"Tch.. " Megumi sambil memakan makanannya

"Enyakkk"

Sukuna tersenyum kecil melihat Megumi lalu mengusap kepala Megumi.

"jangan cepet gede ya, segini aja udah cantik" Ujar Sukuna

Megumi yang bingung pun menjawab.

"Kok ga mau cepet gede? Kan kamu mau cepet-cepet makan aku"

Sukuna yang mendengar itu tiba-tiba merasa tak nyaman dengan dadanya dan tidak mood.

Uraume yang peka langusng mengajak Megumi ke kamar untuk belajar bersama Uraume.

"huftt" Sukuna menghela nafas

"Aku bingung dengan perasaan ku... Tidak mungkin kan aku menyukai bocah manusia tengil itu" Gumamnya

"Sialan... Aku benar-benar bingung"

.

.

.

.

.

.

.

Time skip Megumi sekarang sudah berusia 17 tahun.

Sukuna sudah tak percaya lagi, Megumi benar-benar menjadi remaja yang sangat sempurna. Bulu matanya, kulitnya, pahanya, pantatnya. Benar-benar idaman wanita padahal dia laki-laki.

"Sukuna" Panggil Megumi

Sukuna tak mendengar Megumi memanggilnya, ia terlanjur fokus dengan alam liatnya tentang Megumi.

"Sukuna" Panggil Megumi sekali lagi

Sukuna tetap tak mendengar dan mulai berfikir aneh-aneh dengan Megumi, ia membayangkan bagaimana Megumi berbaring di kasur sambil meneriaki namanya.

"SUKUNA! "

Teriakan Megumi berhasil membuat Sukuna sadar dari pikiran kotornya.

"Ada apa? " Tanya Sukuna dingin

"Itu anu.. Aku tadi kan abis keluar nah aku punya teman baru" Ujar Megumi

"Oh iya? Siapa? " Tanya Sukuna

"Gojo Satoru"

Sukuna terdiam lalu menatap Megumi.

"Satoru kau bilang? "

Megumi mengangguk-angguk.

"Dia musuh kita, kenapa kau berteman dengan musuh? "

Megumi tak tahu kalau Satoru adalah musuh Sukuna.

"Maaf.. Aku tidak tahu.."

Sukuna memijat pelipisnya karena pusing dengan Megumi.

"Lupakan saja, sekarang pergi tidur Megumi"

Megumi mengangguk dan masuk kedalam kamarnya.

"Aku takut Megumi kenapa-kenapa, arghh. Gojo sialan, awas saja kau macam-macam dengan Megumi" Geram Sukuna

Uraume datang sambil membawa makanan khusus Sukuna.

"Tuan ada yang harus saya bicarakan" Ujar Uraume

"Apa Uraume? " Tanya Sukuna

"Megumi sedang dekat Satoru, apa seharusnya Megumi kita bebaskan untuk dekat dengan siapa saja? "

Mendengar itu Sukuna marah, ia benar-benar marah.

"Tidak! Tidak akan ku biarkan Megumi disentuh orang lain! "

"Tapi tuan, Megumi sudah besar.. Dia butuh pendamping dan juga-"

"Pendamping katamu?!" Teriak Sukuna

"Aku lebih cocok menjadi pasangan Megumi dari pada orang lain, keluar dari ruangan ku Uraume! " Perintah Sukuna

Uraume yang tak berani membungkuk meminta maaf lalu bergegas pergi dari ruangan Sukuna.

"Tidak ada yang boleh, tidak tidak tidak! "

.

.

.

.

.

.

.

Tbc

My Human Food [ SUKUFUSHI ]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant