"Mamoy, Mamoy jangan tidur dulu, lah. Askar masih bingung ini cara masaknya gimana," ucap Agaskar.

Selina dengan mata yang tersisa 5 watt itu pun kembali menguap, melalui sambungan video call, wanita itu nampak tak konsentrasi lagi menjawab pertanyaan sang anak sulung.

"Mamoy, ayolah...." mohon Agaskar lagi.

"Ya ampun Askar, i'ts still 4 in the morning. Kamu masak jam segini buat siapa? Kamu laper? Kan biasanya juga kamu minta buatin sama ART, sejak kapan kamu masak sendiri coba?" sahut Selina.

Agaskar mendecak pelan. "Ini tuh special, buat Zeya. Ya Agaskar pengin aja belajar masak demi istri, emang nggak boleh?!"

Grasak-grusuk Agaskar yang berada di dapur itu membuat Bi Sakura yang baru saja keluar dari toilet pun penasaran. "Loh suara opo iki? Suaranya dari dapur," ujar Bi Sakura.

Tanpa menunggu waktu lama pun Bi Sakura langsung bergegas menuju dapur, pertama-tama sang asisten rumah tangga itu mengintip dari balik tiang rumah, yang mendapati seorang lelaki bertubuh tinggi semampai tengah bercengkerama dengan beberapa alat masak.

Tanpa menunggu waktu lama pun Bi Sakura langsung bergegas menuju dapur, pertama-tama sang asisten rumah tangga itu mengintip dari balik tiang rumah, yang mendapati seorang lelaki bertubuh tinggi semampai tengah bercengkerama dengan beberapa alat m...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Den Agaskar masak?" Bi Sakura terkejut bukan main, berharap tak salah lihat. "Bukannya Den Agaskar nggak bisa masak, ya? Sejak kapan bisa masak?"

"Mamoy..." panggil Agaskar lagi, lelaki itu memutarkan bola matanya saat melihat dari layar ponsel, Selina sudah tertidur lagi.

"Anjir lah, nyokap gue tidur lagi." Agaskar mendengkus pelan, ia memperhatikan beberapa bahan masakan yang terlantar begitu saja karena ia tidak tahu resepnya bagaimana.

"Den Agaskar," sapa Bi Sakura menyambangi lelaki itu.

Agaskar sempat terpelonjat mendengar sapaan Bi Sakura yang tanpa ia sadari telah menghampiri. "Bi Sakura, ngagetin aja. Tumben Bi bangun jam segini, ngapain?" tanyanya.

"Loh harusnya Bibi loh iki yang nanya, Den Agaskar ngapain jam segini di dapur? Den Agaskar laper? Biar Bibi bikinin makan," ucap Bi Sakura menawarkan diri.

"Oh bukan, Bi, ini buat Zeya. Saya kuliah pagi hari ini ada konsul sama dosen pembimbing untuk pengambilan KRS, jadi saya mau sediain sarapan buat istri saya," tutur Agaskar.

Mendengar penuturan tersebut, hati Bi Sakura benar-benar langsung menghangat. Sebagai asisten rumah tangga yang sudah merawat Zeya dari kecil, Bi Sakura merasa terharu anak asuhnya mendapatkan suami yang tepat.

Lelaki itu rela bangun jam empat pagi hanya untuk belajar memasak agar bisa mempersiapkan istrinya sarapan sebelum ia memulai aktivitasnya, perempuan mana yang tidak mengidamankan laki-laki semacam ini?

"Memang Den Agaskar mau masakin Non Zeya apa? Den Agaskar punya resepnya?"

Agaskar mengangguk cepat. "Bibi nggak usah khawatir, Mamoy udah bagi resepnya, udah saya catat juga, nih, tapi Mamoy nggak jelasin takarannya yang buat saya bingung Bi."

AGASKAR 2 [[ AFTER MARRIED ]]Where stories live. Discover now