20 : Bellatrix

147 17 4
                                    

Natal yang indah, natal selalu indah baginya karena hari itu ialah hari ulang tahunnya. Ulang tahun ke enam  belas hari ini (Alza lahir tanggal 25 Desember, 1979), dan yang pertama mengucapkan adalah, dirinya sendiri. Ibunya belum mengirimi surat tapi dia tidak berharap banyak, dia sudah dewasa sudah mengerti.

Setelah dirinya walaupun sempat bertengkar kecil tadi malam, tapi Daphne mengucapkan paling dulu daripada yang lain. "Oh, terimakasih sayang sekali kau yang kedua." katanya sembari menghampiri Daphne yang membawa bingkisan di tangan.

"Oh lihat, ini membuatku penasaran, apa yang kau berikan untukku?"

"Ini," ujarnya mengulurkan bingkisan yang ia pegang pada Alza. "Bukalah, maka kau akan lihat isinya."

"Terimakasih, kawan."

Kotak bingkisan itu berwarna merah dengan pita hijau, tidak terlalu besar tapi Alza tak peduli. Setelah kotak dibuka, hadiah yang di berikan Daphne masih dibungkus oleh kertas berwarna hijau.

Ia membukanya, berisi ucapan selamat ulang tahun dan hadiah utamanya, ya, itu adalah syal. Dia bilang dia sudah cukup menghabiskan waktunya hampir setiap malam untuk merajut syal tersebut walaupun dia tahu hasilnya tak secantik bayangannya.

Alza berterimakasih, Daphne mengajaknya turun dia bilang Theodore juga punya sesuatu untuknya. Sebelum turun, Alza berbalik menuju ranjangnya, dia menggeret kopernya keluar. Mengeluarkan dua buah bingkisan yang berwarna hijau dengan pita merah, satu untuk Daphne dan satu untuk Theodore sebagai hadiah natal.

Baru setelahnya mereka keluar kamar dan menuruni tangga pualam. Belum turun, Theodore sudah menyambut mereka terutama Alza serta mengucapkan selamat ulang tahun. "Ayo cepatlah turun." teriaknya dari ruang rekreasi.

Mereka segera mempercepat langkahnya untuk turun, Theodore tersenyum saat melihat mereka, dia menghampiri dan memeluk mereka berdua lalu berkata, "Happy Christmas Daph, Al. Happy Birthday Alza."

"Kau punya kado apa untuknya?" tanya Daphne.

Tak ada yang terlalu memperhatikan mereka, suasana ruang rekreasi benar-benar sangat riuh dan ramai. Theodore mengajak duduk di sofa panjang di pojok yang kosong, mereka duduk disana, Alza di tengah.

"Ini, aku ragu kau suka tapi ya hanya ini yang bisa kuberikan."

Berisi sebuah kupluk berwarna hijau dengan perpaduan perak khas Slytherin. "Oh, aku sangat menyukainya, ini pas di kepalaku. Terimakasih, Theo."

"Dan," lanjutnya. "Aku juga punya hadiah natal untuk kalian. Tapi ini tidak terlalu spesial. Ambillah." ujar Alza menyodorkan bingkisan di kedua tangannya pada kedua temannya.

"Belum dibuka tapi baunya harum." ujar Theodore.

"Apa ini Alza?" tanya Daphne yang telah membukanya.

"Lilin aroma yang akan menemani tidurmu serta mimpi indah mu,"

"Te-" perkataan Daphne dan Theodore terputus saat mereka mendengar Malfoy memanggil Alza dari seberang sana.

"Sebentar teman-teman," katanya, berdiri berjalan menuju Malfoy yang memegang bingkisan di samping pohon natal.

"Happy Christmas, Drake." sapanya.

"Too, and Happy Birthday."

"Ada apa?"

"Hadiah natal dan ulang tahun dari ibuku dan aku, yang ini," ujarnya mengambilkan bingkisan lain yang diletakkan di bawah pohon natal. "Aku menemukannya disini, ini bertulis dari ibumu untuk anaknya."

Draco menunjukkan bingkisan itu padanya, disana terdapat tulisan seperti yang ia bilang. Anehnya huruf B pada kata 'ibumu' ditulis dengan huruf kapital.

A Riddle Girl (ON GOING)Where stories live. Discover now