[ 24 ]

1.1K 124 19
                                    

Membosankan.

Rasanya Raeyoon sudah tak tahan lagi berada di pasar yang ramai akan pengunjung ini. Belum lagi berbagai macam bau yang menyebar di sekitarnya membuat penciumannya terganggu. Jika bukan karena janjinya kepada sang teman ia tidak akan mau diajak ke pasar. Ia terjebak datang karena temannya tidak memberitahu lebih dahulu ke mana mereka akan pergi.

Hah. Menyebalkan.

Sedang melihat-lihat di sekelilingnya, Raeyoon menemukan sesuatu yang membuatnya sampai melebarkan kedua matanya. Mampu membuatnya melupakan bahwa teman yang sedang berdiri di sampingnya tengah menanyakan pendapat padanya.

Tanpa memperdulikan hal yang mungkin bisa menimbulkan masalah baginya, Raeyoon melangkah pergi untuk menghampiri seseorang yang belum dikenalnya namun tak asing.

"Hai~" Raeyoon memegang pergelangan tangan lelaki yang sedang berdiri di depan penjual ikan.

Lelaki itu menoleh dengan raut terkejut yang justru membuat Raeyoon tersenyum.

"Kau kan..."

"Kau masih mengingatku?" Raeyoon masih tersenyum manis pada lelaki itu. Ia sadar dari pertemuan pertamanya lelaki itu memang sangat cantik membuat Raeyoon dengan susah payah mengingat wajahnya sampai saat ini. Lalu kebetulan semesta mempertemukannya kembali.

"Ada apa?"

Raeyoon sekarang baru tersadar bahwa lelaki itu tidak datang sendiri. Ada seorang lelaki lain yang berdiri mendampinginya. Lalu saat mata mereka bertemu, ia dibuat terkejut. Ternyata dunia ini memang sempit.

"Rae—yoon Noo.na?"

Ah, Jeon Jeongguk. Kebetulan sekali aku bertemu dengannya di sini.

"Apa? Raeyoon Noona? Dia Raeyoon Noona?"

"Iya, Taehyung. Dia Raeyoon Noona."

Mendengar sedikit percakapan antara Jeongguk dan lelaki yang telah menolongnya saat itu membuatnya tahu beberapa hal. Ia tahu bahwa kemungkinan besar Jeongguk sudah menceritakan mengenai dirinya pada lelaki itu. Dan yang paling penting ia bisa tahu bahwa nama lelaki itu adalah Taehyung. Ia hanya belum tahu apa hubungan di antara keduanya.

"Ekhm, Jeongguk. Lama tidak bertemu."

"Ya. Lama tidak bertemu Noona."

"Ey, dingin sekali tidak seperti biasanya. Apa kau masih marah padaku?"

Jeongguk diam sambil menatap Raeyoon dingin membuat Raeyoon tersenyum sambil memiringkan kepalanya. Yah, meskipun sudah beberapa tahun berlalu tapi Raeyoon masih ingat betapa dekatnya mereka dahulu sampai suatu kejadian membuat mereka menjauh dan mungkin saling membenci. Tapi bagi Raeyoon, Jeongguk tetaplah masa lalunya yang sulit dilupakan.

Masa lalu biarlah menjadi masa lalu. Kedatangannya ke Seoul pun sebenarnya untuk menemui Jeongguk. Ia berniat untuk meluruskan beberapa hal dengan lelaki itu.

"Baiklah, baiklah. Aku tahu kau mungkin membenciku tapi tolong jangan terlalu membenciku. Hatiku akan sangat sakit jika itu terjadi."

"Aku tidak membenci Noona."

"Kau tidak membenciku? Tidak mungkin."

"Aku hanya kecewa dengan Noona."

Kecewa ya? Jadi Jeongguk tidak membencinya? Raeyoon pikir saat pertemuannya kembali dengan Jeongguk terjadi Jeongguk akan memakinya karena sesuatu yang sudah terjadi di masa lalu. Tapi lelaki itu justru tidak membencinya dan justru mengatakan kecewa padanya? Entah mengapa ia lebih memilih jika Jeongguk membencinya saja.

"Maaf menyela pembicaraan kalian tapi apakah nunim bisa berbicara dengan saya sebentar?"

Raeyoon kembali mengalihkan atensinya pada lelaki yang berada di sebelah Jeongguk. Ia mengeluarkan senyumnya kembali. "Kau ingin berbicara denganku?"

Mak Comblang || KookV ✓Where stories live. Discover now