Bagian 2 : Roti

77 13 0
                                    

Pagi yang cerah untuk hari ini, bahkan beberapa kicauan burung terdengar. Arka terbangun dari tidurnya saat sebuah tangan lembut dan halus menyentuh kepalanya. Suara lembut terdengar membangunkan Arka yang masih setia memejamkan matanya.

"Sayang, sudah jam berapa ini? Ayo bangun." Ujarnya. Suara wanita paruh baya itu begitu lembut. Ia terus mengusap kepala Arka berharap Arka terbangun, tak lama Arka membuka matanya, ia tersenyum saat melihat wanita tersebut.

"Mama." Ujarnya.

"Ayo bangun, sudah jam berapa ini?"

Arka hanya menggelengkan kepala dan kembali menutup tubuhnya dengan selimut. "Sekolah hari ini libur Ma, aku ingin tidur seharian." Ujarnya, wanita itu hanya menggelengkan kepala dan menarik selimut milik Arka.

"Setidaknya bangun pagi itu baik sayang. Ayo bangun cuci muka dan segera sarapan. Mama akan menunggumu dibawah." Ujarnya, Arka hanya mengangguk pelan. Wanita itu tersenyum, ia segera beranjak dari tempat tidur Arka dan pergi meninggalkan Arka. Dia adalah Reandra Athmawidjaya, Istri dari Nathan yang tak lain adalah kedua Orangtua Arka. Wanita ini begitu cantik walau diusia yang dapat dibilang sudah tidak muda, wanita ini begitu lembut dan penyayang. Nathan sangat mencintai Rea, bahkan ia akan melakukan apapun agar Rea terus bahagia, termasuk menghilangkan apa yang seharusnya ada bersama mereka. Rea tak pernah tahu bahwa ia memiliki anak lainnya yang seharusnya mendapatkan cintanya pula.

Rea segera turun dan menghampiri Nathan yang berada di meja makan, Rea tersenyum menatap suaminya.

"Sudah bangun anak itu?" Tanya Nathan, Rea mengangguk.

"Sudah, dan dia mengatakan ingin tidur seharian. Pak Andi tadi mengatakan kalau Arka begadang semalaman karena bermain PS." Nathan hanya terkekeh mendengar penjelasan Rea, Rea pun tahu bahwa setelah ini Nathan akan membela anaknya.

"Biarkan saja, lagi pula hari ini adalah hari libur bukan?" Ujar Nathan sesuai dengan apa yang Rea pikirkan, Rea hanya menghela nafasnya.

"Kamu terlalu memanjakannya, kamu tahu sayang? Usianya Arka sebentar lagi sudah 18 tahun, dia sudah dewasa dan seharusnya pula dia tidak terlalu banyak bermain-main. Oh ya, hari ini Aku akan mengajak Arka."

Nathan pun tersedak mendengarnya, hari ini Rea akan berkumpul bersama teman-temannya, bagaimana mungkin Arka akan mau ikut pergi dengan Rea?

"Sayang kamu yakin? Arka pasti akan merasa bosan."

"Kamu tenang saja, Amira juga membawa Putrinya." Rea tersenyum penuh maksud, Nathan hanya menggelengkan kepalanya.

"Kamu bermaksud ingin memperkenalkan mereka?" Tanya Nathan, Rea mengangguk dengan penuh semangat. Nathan terus saja tidak habis pikir apa yang akan Rea rencanakan, tetapi Nathan sangat senang karena Rea begitu bahagia. Kebahagiaannya kali ini adalah Istri dan Anaknya, ia tak akan tinggal diam jika ada yang menghancurkan kebahagiaan Rea dan Arka. Nathan cukup egois memang menjauhkan Arsa dari Rea, menghilangkan Arsa dari Rea, tetapi ini semua demi kebaikan Rea dan Arka. Kondisi fisik Arsa akan membuat kekhawatiran Rea terus bertambah dan menyebabkan kondisi mental Rea kembali terguncang, lalu Arka akan merasa tidak nyaman dengan adanya Arsa. Setidaknya Nathan tahu bahwa temannya merawat Arsa dengan baik. Tetapi apa Nathan tidak pernah ingin tahu bagaimana perasaan Arsa?

"Sayang." Sapa Rea, Nathan pun menatap melihat Rea dan menjawabnya dengan begitu lembut.

"Sebulan lagi kita akan merayakan Ulang tahun Arka, kita akan merayakannya bukan?"

"Ya, ada apa memangnya?" Rea hanya tersenyum.

"Kamu tidak berniat mengundang Taruna dan Raya? Bagaimana pun Arka sempat mereka rawat sampai usia 3 tahun, mereka juga banyak membantu kita saat kamu sibuk mengurus aku. Aku rasa tidak ada salahnya bukan mengundang mereka." Nathan hanya diam, bukan lupa akan kebaikan temannya, Nathan hanya tahu bahwa Arka akan tidak menyukai ini, ditambah lagi ia tak ingin Rea tahu bahwa ada Arsa, anaknya selain Arka.

ARKASAWhere stories live. Discover now