"Benarkah, ini sangat menyejutkan pantas kau terlihat begitu jatuh padanya." kekeh Gualin dan Mark hanya menatapnya datar.

Lalu datang Xiaojun pelayannya yang diberi tugas Mark untuk menggantikan tugas Lucas yang mengawasi Haechan. "Salam hormat pangeran, raja Citrine."

"Ada apa Xiaojun, apa terjadi sesuatu pada Haechan?" tanya Mark khawatir saat melihat pelayannya itu datang menemuinya.

"Haechan telah sadar Yang Mulia." jawab Xiaojun dengan senyum senangnya.

Mark terlihat sangat bahagia dan berlalu berlari untuk pergi ke kamar Haechan, Gualin hanga menggelengkan kepalanya melihat kisah romantis putra mahkota neo emerald dengan pelayan istananya.

Mark membuka kamar Haechan dan melihat jika ada Jaemin,Renjun, ibunya serta adiknya di sana dan permaisuri Winwin.

Terlihat juga ibunya yang duduk bersama dengan Haechan, dia tampak begitu menggenggam erat tangan Haechan, memastikan bahwa pelayan kesayangannya baik-baik saja di dampingi dengan Beomgyu juga.

"Salam hormat putra mahkota Mark." ucap Jaemin dan Renjun kompak.

Mark menganggukkan kepalanya lalu menghampiri Haechan yang terlihat telah sadar, duduk diranjang tapi wajahnya masih terlihat sedikit memucat.

"Hai bagaimana keadaanmu, apa masih ada yang sakit?" tanya Mark dengan memeluknya erat, dia sangat senang Haechannya telah sadar lalu tak lama dia melepaskannya dan memegang lembut pipinya.

Tindakan Mark membuat Haechan memerah malu karena Mark asal memeluknya dihadapan banyak orang anggota kerajaan yang terlihat senang dan ingin menggodanya.

"Sudah lebih baik Yang Mulia." jawab Haechan dengan nada pelan serta seulas senyuman tipis.

"Astaga jangan melakukan hal itu lagi jika membuat keadaanmu jatuh sakit seperti ini. Aku sangat kecewa dengan diriku sendiri, karena sering membuatmu jatuh sakit dan tidak bisa melindungimu, maafkan aku." sesal Mark dengan perasaan bersalahnya.

Haechan menggelengkan kepalanya, "Yang Mulia semua yang terjadi pada diriku bukanlah kesalahanmu, hanya saja daya tahan tubuhku yang tidak berfungsi dengan baik dan juga ini adalah takdirku, jadi jangan berpikir semua yang terjadi adalah salahmu."

"Maafkan aku." ucap Mark dengan tulus dan Haechan hanya menganggukkan kepalanya dengan seulas senyum lembutnya.

"Wow, aku sangat kagum dengan kemampuanmu Haechan dan baiklah aku mengaku kalah, aku memberikan restuku kau pantas bersanding dengan putra mahkota berwajah dingin itu." puji Gualin dengan senyum lembutnya.

"Terima kasih raja Gualian." ucap Haechan dengan tersenyum tipis.

"Tapi jika aku boleh tahu, bagaimana dirimu bisa memiliki mana jika kau bukan dari keluarga kerajaan? Itu sesuatu hal yang mustahil." tanya Gualin dan Haechan terlihat memucat karena dia sendiri bingung harus menjawabnya bagaimana.

"Saya sendiri tidak tahu bagaimana saya memiliki mana itu sesuatu kekuatan yang akan keluar hanya dalam keadaan terdesak jika tidak saya tidak bisa mengeluarkannya Yang Mulia." jawab Haechan dengan nada pelannya. "Untuk anggota keluarga saya yang memiliki darah bangsawan kerajaan ataupun tidak, saya tidak tahu yang saya ketahui hanya ibu saya seorang omega biasa dan jika bertanya tentang ayah, saya masih mencari tahu tentang dia."

"Kenapa juga kau begitu ingin tahu tentang keluarganya Yang Mulia raja Gualin, apakah kau ingin mengintrograsinya? Dan satu lagi kau belum mengucapakan terima kasih pada Haechan, jika bukan karena Haechan mungkin sekarang kau hanya tinggal nama." celetuk Renjun dengan wajah kesalnya saat melihat Gualin begitu ingin tahu kehidupan seseorang.

My Alpha is My PrinceWhere stories live. Discover now