Tidak, Ash menggelengkan kepalanya sambil menutup mata.

"Ayah akan baik-baik saja, ayah sudah berjanji, jadi dia akan baik-baik saja" gumam Ash yakin.

"Ash ? Apa yang kamu gumamkan sejak tadi" Ash bangun dan melihat Archer yang berdiri di pintu menatap nya bingung.

"Daddy !" Seru Ash senang yang langsung menghampiri Daddy nya.

"Ada apa ?"

"Daddy, apa yang harus Ash lakukan jika seseorang di panggil tuhan lebih dulu ?" Archer menatap anak nya bingung, pertanyaan apa itu.

"Kenapa bertanya seperti itu ?" Ash menarik tangan Archer untuk duduk di sisi ranjang begitupun dengan ia.

Keduanya sama-sama terdiam untuk beberapa menit, Archer yang menunggu Ash bicara dan Ash yang bingung ingin mengatakan isi kepala nya tapi tak tau dari mana.

"Daddy, tadi Ash bermimpi saat tertidur di mobil" cerita Ash mulai mengalun.

"Tentu, lalu apa yang kamu mimpikan ? Apa itu menganggu mu ?"

"Iya ! Itu menganggu Ash !! Sangat menganggu !!" Pekik Ash lantang.

"Nah, kamu tidak perlu teriak Ash, Daddy dengar suara kecil mu itu"

"Jadi, apa yang kamu mimpikan ?"

"Daddy, apa suatu hari nanti satu persatu dari kita akan pergi di panggil tuhan ?"

"Tentu saja, itu sudah hukum alam"

"Tapi Ash tidak mau, Ash ingin terus bersama selamanya, bagaimana Ash bisa membujuk tuhan agar tidak memanggil kalian ?" Archer terdiam sesaat, ia sedikit mengerti, mungkin Ash bermimpi sesuatu yang membuat salah satu orang terdekat nya pergi.

"Ash dengarkan Daddy, kamu tidak bisa seperti itu, setiap orang sudah di atur kehidupan nya. Orang-orang akan mati lalu lahir kembali orang baru, begitu seterusnya. Kita tidak bisa hidup selamanya. Suatu hari nanti Daddy, Abang, Rama, Ben bahkan Ash akan di panggil tuhan secara bergilir. Satu-satu nya yang bisa kita lakukan jika hari itu tiba adalah ikhlas" jelas Archer membuat Ash tertegun.

Ash meremat jari-jari nya lalu menunduk, entah kenapa ada sesuatu yang aneh saat mendengar penjelasan dari Archer.

"Ash bermimpi jika ayah di tabrak mobil, darah nya banyak, waktu itu Ash panik, Ash ingin menelfon Daddy tapi ponsel Ash di mobil jadi Ash hanya bisa menangis, Ash takut sekali, darah ayah terus keluar dari belakang kepala nya, wajah ayah juga perlahan pucat, lalu Daddy tau sendiri apa yang terjadi" cicit Ash di kalimat terakhir nya.

"Itulah namanya kehidupan, kamu tidak bisa melakukan apapun jika kematian sudah tiba"

Ash mengangguk mengerti, dan keduanya kembali diam.

"Ash ingin tidur dengan ayah malam ini"

"Hmm, tentu saja"

"Dengan Daddy juga, Abang juga"

"Kamu kira kamar Daddy tempat pengungsian warga Rohingya ?"

"Hahahahha Daddy lucu"

"Sudah, sekarang bersihkan diri lalu segera turun" Ash mengangguk mengerti lalu membiarkan Archer pergi.

Hah~ deeptalk dengan Archer dan Rama memang luar biasa, ia menambah wawasan yang belum ia tau dan itu sungguh menakjubkan.

"Hah~ Ash rindu ayah, Ash harus segera menemui ayah"

_
_
_
_
_

Malam nya Ash ingin mengadakan camping di belakang rumah, ia menyuruh semua orang untuk ikut serta, ia bahkan juga menyuruh yang lain untuk memanggang daging dan ayam.

Saat ini semua nya duduk mengitari api unggun dengan Ash yang duduk di pangkuan Rama tentu saja.

Bermain game, bernyanyi, bahkan menjahili satu sama lain adalah ide dari Ash. Tidak hanya itu 3 hewan peliharaan Kendrix juga di lepas dan ikut duduk di samping para tuan nya, terlebih Arun yang bucin dengan Ash jadi ia duduk di samping Rama dengan kepala yang terus mendusel pada Rama.

"Tuan, anda terus memperhatikan Rama sejak tadi, awas jatuh cinta" bisik Ben saat ia perhatikan dari tadi Archer terus memperhatikan Rama. Padahal yang terjadi adalah Archer hanya memperhatikan anak-anak nya bukan hanya Ash saja.

"Diam Ben, mau ku gantung di sana"

"Maaf tuan"

"Hei, kamu korupsi uang ku kan" celetuk Archer membuat Ben membulatkan matanya lebar.

"Ba-bagaimana tuan tau ?!!!" Pekik Ben membuat Archer yang kini membulatkan matanya lebar.

"Jadi benar ha !!"

"Tu-tuan.. ini bisa di bicarakan baik-baik, saya hanya meminjam"

"Pinjam apa tanpa memberitahu ! Kamu korupsi uang ku !"

"Tuan itu tidak di sengaja !!"

"Sialan kau Ben !!! mau mati ya !!!"

Ash tertawa begitupun yang lain, benar deh malam ini adalah malam terindah dari semua malam istimewa yang ia lewati.

Tapi saat-saat berkumpul bersama keluarganya adalah waktu yang paling indah di dunia.

Tentang ucapan Archer tadi, Ash sudah siap kok dengan sesuatu bernama 'kematian'.

Ash berbalik memeluk ayah nya erat, membenamkan wajahnya di ceruk leher sang ayah, menghirup aroma Rama yang begitu menenangkan.

"Ash sayang ayah, terimakasih ya buat semuanya" bisik Ash membuat Rama tersenyum dan membalas pelukan anak nya erat.

















T A M A T

'Ini adalah Ash dan ini kisah Ash bersama keluar Ash, sampai jumpa dan terima kasih sudah mengenal Ash'
-Asher-









________________________

Mueheheheheheheh~

Selain tuhan bisa membolak-balikan hati manusia, ada author yang juga bisa membolak-balikan perasaan para pembaca.

Selamat datang di dunia Oren dimana perasaan adalah mainan para author~

And, Asher Kendrix side story tamat sampai disini.

Terima kasih buat semua nya yang sudah menyempatkan diri untuk kenalan dengan Ash dan anggota yang lain.

Sampai jumpa di cerita selanjutnya.

Asher Kendrix Side Story ✔️Kde žijí příběhy. Začni objevovat