Chapter 6 ÷ IV

12 4 7
                                    

Nick memasukkan kata sandi pada pintu masuk rumahnya, ia telah sampai di rumah sekarang.

Hari ini sangat berharga baginya dan ia menjadi salah satu dari banyak umat manusia yang bisa merasakan kencan di taman.

Suasana yang tepat, tempat yang tepat, waktu yang tepat.

Orang yang tepat?

"Huh!" Nick menghembuskan napas, ia duduk di sofa ruang tamu miliknya.

Kesunyian yang terasa juga kesepian mulai merasuki diri Nick.

Ia menyewa sebuah apartemen yang cukup tenang untuk ditinggali meskipun berada di tengah perkotaan.

Apartemen yang Nick sewa cukup sesuai dengan yang ia inginkan sehingga tidak sulit untuk memilihnya.

Nick bangkit dan menyalakan pemutar musiknya, bass musiknya yang besar dan cukup mahal pastinya membuat suasana di dalamnya menjadi berubah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nick bangkit dan menyalakan pemutar musiknya, bass musiknya yang besar dan cukup mahal pastinya membuat suasana di dalamnya menjadi berubah.

Nick telah menyambungkan bluetooth iphone nya dengan pemutar musik miliknya.

I - Taeyeon.

Lagu yang sangat hits tersebut lah yang menjadi pilihan Nick, lalu dirinya kembali melenggang pergi ke kulkas penyimpanan untuk mengambil buah.

Ia melihat sebentar lalu matanya tertuju pada Apel merah yang terlihat segar.

Setelah selesai, Nick lalu mulai berjalan kembali ke kamar untuk mengambil beberapa pakaian bersih, mungkin dirinya ingin segera membersihkan diri dan berganti pakaian yang dari pagi ia pakai tersebut.

Setelah menaruhnya di dekat sofa, Nick kembali berjalan mendekati jendela besarnya tersebut.

Ia duduk di lantai namun tidak bersandar, dirinya hanya menatap indah suasana kota dan langit-langit.

Pikirannya pun terbang kembali ke taman, momen tersebut masih membekas di dalam memorinya tersebut.

Flashback on.

"Ngomong-ngomong, Vi!" Nick membuka suaranya setelah momen dimana mata mereka berdua saling menatap dan saling memuji satu sama lain.

"Apa kau takut akan dunia yang akan berakhir?"

"Maksudmu kiamat, Nick?"

Nick mengangguk.

"Tidak!" Olivia menjawab mantap. "Aku sama sekali tidak takut, Nick!"

"Mengapa?" Nick bertanya tentang alasannya.

"Karena aku bersyukur bisa sejauh ini sekarang, aku sama sekali tidak mempunyai penyesalan di hidup ku sekarang!" Jawaban Olivia membuat Nick sangat tenang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 22, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

NICKWhere stories live. Discover now