Trio Hongkong

Mulai dari awal
                                    

Selamat membaca 💖


****


Empat hari kemudian.

Beomsoo memandangi kartu nama yang ia pegang. Tertera alamat sebuah agensi hiburan.

Ia membaca nama agensi tersebut. "One... Cool... Jasco?"

Saat ini, Beomsoo berdiri dihadapan sebuah gedung agensi. Kepalanya mendongak keatas, kearah tingginya gedung. Dimana tertera logo dan nama agensi, bertuliskan "One Cool Jasco Entertainment".

"Aku belum pernah mendengar tentang agensi ini?" gumam Beomsoo. Kemudian, ia berjalan menuju kedalam gedung.

Beomsoo tuh orangnya sopan, guys (maklum, pangeran nya Xobliss). Karena itu, sudah jadi kebiasaan Beomsoo setiap kali berpapasan dengan orang, ia selalu membungkukkan badan sambil menyapa "annyeong...". Itulah yang dilakukan Beomsoo saat berpapasan dengan beberapa orang didalam gedung itu. Selayaknya orang Korea, mereka membalas Beomsoo dengan hal yang sama.

Lalu tampaklah seorang cowok ganteng bernama Leo. Sambil berjalan, matanya tertunduk karena fokus main game online di ponselnya. Kedua telinganya pun tertutup head-phone yang memutar musik.

Beomsoo berpapasan dengan Leo. Seperti sebelumnya, Beomsoo membungkukkan badan dan menyapa, "annyeong," kepada Leo.

Tapi, Leo cuma diam dan tidak membalas. Matanya masih tertunduk ngeliatin ponsel. Mungkin ia juga nggak dengar, karena telinganya disumpel head-phone. Leo melewati Beomsoo begitu saja.

Kemudian, Beomsoo menengok kebelakang. Memandangi punggung Leo dengan perasaan sebal. "Sombong amat. Mentang-mentang ganteng. Gue juga ganteng, kali'."

"Siapa yang sombong?" tiba-tiba terdengar suara.

Asal suara itu dari depan Beomsoo. Saat berbalik menghadap depan, tiba-tiba sudah ada seorang cowok bernama Sing. Beomsoo kaget, kemudian membungkukkan badan seperti biasa. Dengan sopan, Sing membalas dengan hal yang sama.

"Annyonghaseo," sapa Beomsoo. "Mm... aku... aku datang untuk mengikuti audisi."

"Oo. Mau audisi? Perlu ku antar? Aku salah satu trainee disini. Namaku Sing," ucapnya sambil mengulurkan tangan.

Beomsoo menjabat tangan Sing. "Aku Beomsoo."

"Mari ku antar ke ruang audisi," ajak Sing, yang kemudian mengantarkan Beomsoo. Sambil berjalan, mereka pun sedikit mengobrol.

"By the way, aku orang Hongkong. Bukan orang Korea."

"Waah... jjinjja (benarkah)? Tapi bahasa Korea mu lancar sekali. Sampai aku mengira kau orang Korea..."

****


Wain berjalan melewati ruang audisi. Beberapa meter kemudian, Wain duduk di deretan bangku yang terletak di koridor itu. Ia meminum sebotol air mineral sambil sejenak melepas lelah setelah latihan seharian.

Seseorang keluar dari ruang audisi. Saat Wain menengok kearahnya, Wain tercengang karena orang itu adalah Beomsoo.

Beomsoo juga menengok kearah Wain. Kemudian tersenyum dan membungkukkan badan.

Wain berjalan kearah Beomsoo. Sesampainya, Wain bertanya, "ngapain disini?"

Beomsoo menunjukkan kartu nama agensi OCJ, tepat didepan muka Wain. "Inget, nggak?"



Kilas balik (flashback) empat hari sebelumnya.

Di pinggir jalan itu, Beomsoo duduk bersandar diatas tanah, disamping koper besarnya. Beomsoo membenamkan wajahnya diantara kedua lengannya. Membiarkan tangisnya tumpah tanpa terlihat oranglain.

Xodiac Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang