MELIALGRA 01

1 0 0
                                    

update tidak teratur, maka follow dlu gak sieeee...

janlup votmen ya guysss

--------

Dua hari berlalu setelah kejadian dimana Faisal meminta bantuan temannya untuk mengantarkan Viola.

Dan, jika saja waktu itu Viola bertanya kepada Faisal siapa yang akan menjemputnya ia tidak akan semalu ini.

Flashback..

Sudah 15 menit Viola menunggu di depan Ruang Osis namun belum ada tanda tanda salah satu teman Faisal - abang sepupunya - itu datang.

Ahh, jangan jangan teman abangnya itu ternyata sudah datang tetapi Viola tidak mengenalinya? atau.. teman Faisal adalah anak dari sekolah lain, jadi disini ia akan terserat?

Viola tersadar, ia tidak boleh negatif thinking apa lagi berfikir yang tidak tidak.

Waktu demi waktu berlalu,hingga suatu suara terdengar di telinganya.

"Woi"

Awalnya Viola kira itu adalah suara hantu yang menghuni sekitaran sini, katanya di dekat ruang osis pernah ada yang bunuh diri hingga jiwanya bergentayangan. Tapi itu masih katanya sih..

Viola menunduk, ia jelas takut hantu. Apalagi jika hantunya memakan manusia, oh tolong lah Viola saat ini.

Suara tapak kaki kian terdengar, bahkan sautan demi sautan memanggil namanya. Namun Viola masih enggan untuk menatap siapa yang datang menjemputnya.

Saat merasakan sebuah tubuh berdiri tepat didepannya, dengan ragu Viola mengangkat kepalanya dan terkejut kala melihat muka orang yang akan mengantarnya pulang ini. Dia adalah Algrafa.

Cowok yang katanya belum pernah menjalin hubungan dan belum pernah terlalu dekat dengan perempuan. Apalagi hingga ingin mengantar jemput perempuan ini membuat Viola agak shok.

"N-ngapain?"

"jemput lo lah,bego." tungkas Algra kasar.

"ck! apa apanya gitu!" gumam viola namun masih terdengar jelas di telinga Algra, karna jarak kedua terbilang cukup dekat.

Dengan cepat Algra memegang tangannya dan berjalan menuju parkiran "ishh!! lepasin aku!" ronta Viola keras.

Bahkan tanpa mereka sedari, Faisal mengintip dari celah jendela Ruang Osis. "kalau dilihat lihat mereka cocok jadi pasangan, moga aja berjodoh." gumamnya sendiri dan kembali duduk untuk melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda.

flashback end..

Tersadar akan sesuatu, Viola menolehkan kepalanya dan melihat keempat prince terkenal disekolahnya berada di meja kantin yang di tempati olehnya. "emm, k- kalian kenapa disini? bukannya kalian punya meja khusus??"

Faisal tersenyum, tangannya terangkat untuk mengacak gemas rambut adik sepupunya. "Gua mau ngasih titipan mama, katanya pesan papa lo sebelum orang tua lo cerai." katanya dan memelankan suaranya di kata terakhir.

Viola mengangguk

"Makasih kak, kirim salam buat tante Gita ya. Nanti kalau Sri ada libur bakalan mampir kesana" ujar Viola semangat dan membuka kotak pemberian Gita, soal kenapa Viola dipanggil Sri itu nama panggilan khusus dari Gita untuk Viola.

"iya gapapa, kalau pun lo ngga dapet libur kerja biar gua sama mama yang mampir." tambah Faisal dan memeluk Viola seakan akan mereka adalah adek kaka yang sesungguhnya. "makasih banget kaka isal ganteng"

"Sama sama Sri cantik adeknya kaka"

Tanpa mereka sedari, seisi kantin sudah berbicara tentang mereka. Entah berbicara yang baik baik ataupun yang buruk, semua dibahas.

Jika keempat prince itu sebenarnya sudah biasa namun tidak dengan Viola, meski senyum masih terpatri dengan indahnya. "Sri, kalau Lo ngga nyaman gua bisa bertindak sekarang."

" Ngga papa bang, udah jadi makanan setiap hari kok. Jadi udah ngga kaget lagi jadi bulan bulanan anak anak Sma Padara" Viola menghela sejenak ucapannya dan menyenderkan sejenak tubuhnya pada kursi yang ia duduki dan melihat satu persatu prince idaman siswi siswi. "Mereka punya uang mereka punya kuasa kak." lanjut Viola pelan, saking pelannya Ervan sampai hah sendiri.

Faisal serta kedua prince lainnya-Algra tidak suka ikut campur- saling pandang lalu tatapan mereka kembali kepada gadis rapuh dihadapan mereka. " are you okey,vi? " tanya si pendiam, dia Revan. Mantan kekasih seorang Viola.

"how can I be fine jika aku tidak memiliki kuasa seperti kalian? ahh sorry. "

✴️✴️✴️✴️

Setelah kejadian dikantin, saat ini Viola sedang kembali termenung. Dan anehnya setiap beberapa menit ia menghela nafas dan kembali melamun.

Adanya Kila selalu membuat hidup Viola lebih berwarna, apalagi mereka adalah sahabat sefrekuensi. Apapun pembahasannya akan tetap nyambung.

Namun hari ini Kila sedang sakit dan tidak berangkat ke sekolah, membuat Viola yang aktif ini menjadi sedikit pendiam. "Yol, tadi gua di chat Pak Damar. Lo disuruh ke Bk sama Algra, lo ada buat masalah ya sama prince ganteng plus pinter itu?" tanya salah satu temannya yang bertugas sebagai ketua kelas, dan namanya Stevan.

Viola menyerngit, mencoba mengingat apakah ia pernah membuat kesalahan kepada lelaki itu sehingga membuatnya di panggil ke ruangan Bk.

"Seingatku engga deh, and anyway thanks yaa " ucap Viola sebagai penutup dan berdiri untuk menuju ruang killer itu " Jangan lupa izinin aku ya, Stev."

------

TBC....

sorryy,,, pendek duluu yaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sorryy,,, pendek duluu yaaaa..

next mau kapann???>>

melialgraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang