Mengisi Daya

178 15 8
                                    

MENGISI DAYA
(warn: semua gambar bersumber dari pinterest)

MENGISI DAYA(warn: semua gambar bersumber dari pinterest)

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

***

"CAPEK ya."

"Kamu capek?" tanya Alyssa, menoleh pada ayah dari Gahez yang tampak lesu dengan butir-butir keringat di pelipisnya.

Kasihan, tapi kok makin ganteng sih. Alyssa memandang takjub paras dari separuh napasnya. Keadaan rambut poni yang lepek oleh keringat membuat Nanda tampak memikat. Latar belakang rindangnya pepohonan makin menambah kadar pesona dari bapak satu anak ini.

"Kita istirahat dulu ya?" Alyssa celingukan mencari tempat yang sekiranya cocok untuk rehat.

"Begini saja!"

Badan Alyssa terdorong, condong ke depan karena suami tersayangnya yang tiba-tiba menubruk, memeluknya dari belakang. Dengan dagu yang menempel di pundak sang istri. Pipi lembabnya bertemu dengan pipi halus Alyssa. Mereka dekat, amat sangat dekat, saling melirik sebentar lalu saling melempar senyum kemudian.

 Mereka dekat, amat sangat dekat, saling melirik sebentar lalu saling melempar senyum kemudian

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"Malu ih, Mas! Dilihat banyak orang." Alyssa menepuk pelan lengan kekar suaminya yang melingkari tulang selangkanya. Suasana taman di hari Sabtu pagi ini tak terlalu ramai, pun tak terlalu sepi. Mungkin ada sekitar tiga sampai empat orang yang Alyssa temui dari setengah jam lalu.

"Nggak apa-apa. Nggak ada peraturan yang melarang suami-istri berpelukan di taman. Hehe." Kekehan renyah terdengar dari Nanda. Alyssa membalasnya dengan dengkusan pelan. "Aku lagi isi daya ini, tunggu sebentar. Biarkan saja penghuni alam raya cemburu melihat keromantisan kita."

Alyssa menggeleng pelan. Dia tetap melanjutkan langkah meski badannya sering terhuyung akibat beban sebagian tubuh suaminya yang bergelayut manja macam koala.

"Aku mau kamu, Lys." Nanda berbisik tiba-tiba.

"Hmm?"

"Aku mau kamu."

"Ini? Udah, kan."

Nanda menggeleng singkat, lanjut menghirup aroma manis strowberry yang menguar dari curuk leher istrinya. "Aku mau kamu selamanya, boleh?"

Alyssa terkikik, merasa geli karena kumis tipis Nanda yang mengelitik kulit lehernya

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Alyssa terkikik, merasa geli karena kumis tipis Nanda yang mengelitik kulit lehernya. "Telat."

"Hmm?" Nanda melonggarkan sedikit pelukannya. Pria yang sudah punya satu buntut itu memasang wajah cengo pada istrinya.

"Kamu minta izinnya telat. Harusnya sebelum akad kamu bilang begini, bukan sekarang. Udah punya satu kloningan baru minta izin. Jelas aku bilang iya dong. Kamu curang."

Nanda tertawa kecil melihat Alyssa mencebikkan bibirnya. Lucu banget sih punyaku ini, batinnya lantas bergerak cepat mencuri satu ciuman di pipi halus sang istri.

"Ih, Mas!" Alyssa hendak memprotes, tapi Nanda berlari lebih dulu, meninggalkan Alyssa dengan pipi yang merona panas

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"Ih, Mas!" Alyssa hendak memprotes, tapi Nanda berlari lebih dulu, meninggalkan Alyssa dengan pipi yang merona panas.

Dan makin merahlah telinga Alyssa saat menyadari ada beberapa pengunjung taman yang memperhatikan dirinya dengan senyum ditahan-tahan. Sepertinya mereka memergoki keromantisan sepasang suami istri ini beberapa detik lalu.

Dengan canggung, Alyssa tersenyum sebentar, lantas berlari kecil mengejar sang suami yang sudah berjalan santai beberapa langkah di depan.

Kejadian itu nyatanya tak luput dari pandangan seorang pria dewasa, yang berjalan beberapa meter di belakang. Dia menghela napas panjang lalu membuang pandangan ke arah pancuran air.

"Ini nggak ada yang bisa dipeluk apa ya? Gue juga capek lho," keluhnya kesal. Skala melihat ke sekitaran. Retinanya menangkap beberapa pengunjung taman yang jalan beriringan bersama pasangannya. Sementara dirinya ... sendirian, menyusuri jalan setapak yang dikelilingi pepohonan.

"Gini amat nasib gue," keluhnya lagi. "Ya udahlah, kalau emang nggak ada yang meluk ... biar gue peluk diri gue sendiri," katanya kemudian sembari mendekap diri sendiri. Pria dewasa yang mengenakan baju olah raga lengkap dengan masker putih menutupi hidung dan mulutnya itu adalah Skala Arunaka---si jomlo ngenes yang selalu ternistakan dalam kisah hidup Nanda dan Alyssa.

***

Skala juga capek lhoo

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Skala juga capek lhoo....

wkwkwk
ngenes banget sih.
yang malam minggu ini masih sendiri, yok temenin Skala ngupi...

***

Ciee yang mau ditinggal wajib militer

***

09.12.23
with luvv
Nonasr

WHAT IF FLOKde žijí příběhy. Začni objevovat