Opa Denny dan Dastan Stroud 2

13 0 2
                                    

Sementara itu di depan kamar,
Edward sedang asyik merokok. "Astaga, William Simanjuntak. Aku tidak tahan" kata Dastan. "Tidak, uncle Dastan Stroud. Nanti akan aku turuti" kata William sambil tersenyum lebar. "Astaga, William Simanjuntak. Apakah yang kau lakukan?" tanya Dastan sambil mengerang. "Baiklah, uncle Dastan Stroud. Saatnya aku keluarkan" jawab William sambil mengocok. "Astaga, William Simanjuntak. Apakah yang kau lakukan?" tanya Dastan sambil menangis. "Baiklah, uncle Dastan Stroud. Keluarkan saja spermamu" jawab William sambil tertawa. "Baiklah, William Simanjuntak. Aku akan menuruti perintahmu" kata Dastan sambil orgasme. Seketika itu juga, Edward pergi.

Sementara itu di sebuah kamar, Victoria sedang asyik bercerita. "Baiklah, anakku TJ sayang. Apakah yang kau lakukan?" tanya Victoria sambil mendekat. "Baiklah, mama tersayang. Sekarang saatnya kita lihat" jawab TJ sambil tersenyum. "Benar sekali, anakku TJ sayang. Kakakmu tidak berubah" jawab Victoria sambil merasa terkejut. "Baiklah, mama tersayang. Kakakku tidur bersama laki-laki" kata TJ sambil mulai mengantuk. "Entahlah, anakku TJ sayang. Apakah yang harus kita lakukan?" tanya Victoria resah. "Entahlah,mama tersayang. Kakakku sungguh meresahkan" jawab TJ sambil merasa gelisah. Seketika itu juga, mereka berdua segera pergi menuju kamarnya.

Sementara itu di ruang tengah, Alexander sedang menelpon. "Halo, Alexander Radjah. Apakah kau sedang tidur?" tanya Denny sambil merasa gelisah. "Tidak, Denny. Sekarang aku belum tidur" jawab Alexander. "Tolong, Alexander Radjah. Sekarang aku butuh bantuanmu" jawab Denny sambil gelisah. "Baiklah, Denny. Apakah yang terjadi?" tanya Alexander heran. "Baiklah, Alexander Radjah. Nanti aku akan bercerita" jawab Denny sambil merasa resah. "Baiklah, Alexander Radjah. Sekarang aku menjemputmu" kata Alexander sambil heran. Seketika itu juga, telpon ditutup.

Sementara itu di kamar lainnya, TJ sedang asyik menonton video. "Halo, Alexander Radjah. Apakah kau sedang tidur?" tanya Denny sambil merasa gelisah. "Tidak, Denny. Sekarang aku belum tidur" jawab Alexander. "Tolong, Alexander Radjah. Sekarang aku butuh bantuanmu" jawab Denny sambil gelisah. "Baiklah, Denny. Apakah yang terjadi?" tanya Alexander heran. "Baiklah, Alexander Radjah. Nanti aku akan bercerita" jawab Denny sambil merasa resah. "Baiklah, Alexander Radjah. Sekarang aku menjemputmu" kata Alexander sambil heran. Seketika itu juga, TJ pergi keluar.

Sementara itu di sebuah kamar, Dastan sedang duduk sendirian. "Halo, Alexander Radjah. Apakah kau sedang tidur?" tanya Denny sambil merasa gelisah. "Tidak, Denny. Sekarang aku belum tidur" jawab Alexander. "Tolong, Alexander Radjah. Sekarang aku butuh bantuanmu" jawab Denny sambil gelisah. "Baiklah, Denny. Apakah yang terjadi?" tanya Alexander heran. "Baiklah, Alexander Radjah. Nanti aku akan bercerita" jawab Denny sambil merasa resah. "Baiklah, Alexander Radjah. Sekarang aku menjemputmu" kata Alexander sambil heran. Seketika itu juga, Dastan keluar.

Sementara itu di ruang tengah, TJ sedang merasa terkejut. "Astaga, mama tersayang. Apakah yang sedang terjadi?" tanya TJ sambil terbelalak. "Baiklah, anakku TJ sayang. Sekarang bantu papa Alex" jawab Victoria sambil menangis. "Astaga, papa Alex Radjah. Apakah yang sedang terjadi?" tanya TJ sambil terbelalak. "Baiklah, anakku TJ sayang. Sekarang opa Denny bercerai" kata Victoria sambil terkejut. "Baiklah, mama tersayang. Kenapa opa Denny bercerai?" tanya TJ sambil terkejut. "Entahlah, anakku TJ sayang. Sekarang aku akan menjemput opa Denny" kata Alexander. "Tidak perlu, anakku TJ sayang. Siapkan kamar untuk opa Denny" kata Victoria sambil memohon sambil berbisik. Seketika itu juga, TJ patuh.

Sementara itu di depan kamar, Edward sedang asyik merokok. "Baiklah, Dastan Stroud. Sebaiknya kau ikut bersamaku" kata Edward sambil merokok. "Baiklah, tuan Edward. Sebaiknya aku ikut denganmu" kata Dastan sambil mengantuk. "Tenang saja, Dastan Stroud. Tidak perlu takut denganku" kata Edward sambil merokok. "Baiklah, Dastan Stroud. Sebaiknya kau berpakaian" jawab Edward sambil meminta. "Baik, tuan Edward Simanjuntak. Berbicaralah dengan jujur" kata Dastan sambil mengantuk berat. Seketika itu juga, mereka berdua berbicara tentang sosok William.

The Perfect Male Where stories live. Discover now