BAB 1-Pernikahan Yang Merepotkan

34 2 0
                                    

Kalian tau, apa yang berat selain rindu? Yaitu Ikhlas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalian tau, apa yang berat selain rindu? Yaitu Ikhlas. Apalagi ketika kita benar-benar belum siap untuk menerima takdir itu.
-----------------------------------------

Hari ini adalah hari terakhir pasutri Asmara dan Arjuna menikmati waktu libur semester mereka. Mereka akan masuk dengan status mahasiswa semester baru. Asmara masuk di semester 5, sedangkan Arjuna di semester 7.

Mereka menganggap liburan semester adalah jadwal honey moon mereka. Mereka sengaja memilih destinasi ke Australia, karena Arjuna ingin mewujudkan impiannya membawa Asmara melihat Opera di Sydney, meski awalnya itu bukan mimpi Arjuna, tapi memasukan Asmara ke dalam mimpi besarnya itu salah satu misi yang harus dia wujudkan.

Hari terakhir liburan, mereka memilih untuk mengunjungi makam ibu masing-masing yang letaknya bersebelahan. Suasana setelah turun hujan adalah suasana yang paling disukai Asmara, tapi mendukung suasana hatinya yang semakin melankolis ketika menaruh kerangkai bunga mawar putih di makam Jasmine, Ibunya.

Setelah berdoa untuk Jasmine, keduanya lanjut berdoa untuk Murni.

"Bun." Arjuna merangkul dan mengelus bahu Asmara. "Doakan pernikahan kita supaya langgeng dan bahagia dunia akhirat ya."

"Aamiin," sahut Asmara tersenyum.

Ketika berbalik, mereka bertemu Denis yang membawa rangkaian bunga.

"Denis?" ucap Asmara.

"Gue juga mau mendoakan Ibu Jasmine," ungkap Denis.

"Terima kasih sudah mau mendoakan Ibu aku." Asmara menatap haru.

"Gue udah menganggap Ibu lo sebagai Ibu gue juga."

Meninggalkan keheranan, Denis melalui mereka dengan lemparan senyum simpul.

Perilaku Denis bahkan sampai meninggalkan ingatan untuk Asmara yang tengah menggoreng ayam sampai gosong.

"Yang, itu gosong!" pekik Arjuna langsung berlari menyusul.

Asmara tersadar dan langsung shock mematikan kompor.

Asmara membuang ayam yang gosong dengan hati-hati.

"Kamu mikirin apa sih?" tanya Arjuna heran.

"Buka napa-apa," jawab Asmara tenang sembari membuang minyak gosong dan ganti dengan yang baru.

"Ya udah, kita pesen ayam goreng di Moo Food aja ya."

Asmara mengangguk, dia memang mudah ikut apa kata suami.

20 menit kemudian...

"By..." Obrolan telah dibuka di sela makan. "Denis ternyata baik ya orangnya."

Arjuna berhenti mengunyah, memundurkan piring. Wajahnya terlihat cemberut. Asmara yang ga peka memasang wajah polos.

SINCERITY SEASON 2Where stories live. Discover now