"Kau sudah makan malam ?" Tanyaku

Dia hanya menggeleng

"Kau mau ramen ?"

Jungkook mengangguk

Aku memasak ramen dengan perasaan campur aduk. Jungkook menyiapkan peralatan makan. Setelah ramen masak kami makan bersama

"Jungkook kau tinggal sendiri? " tanyaku

"Iya bisa di bilang seperti itu. Terkadang kakaku mengunjungi ku" ucapnya sambil menyeruput ramen

"Bagaimana dengan orangtuamu"

"Sejak mereka bercerai ibuku menikah dengan vampire, aku membencinya" jungkook masih sibuk dengan ramenya

Aku terdiam. Dia membenci vampire. Bagaiamana jika dia tau kalau keluargaku seorang vampire

Selesai makan aku kembali ke kamarku. Fikiran tentang jin kembali masuk kedalam otakku. Rasa penasaran membuatku membuka aplikasi cctv apartemen kami. Aku mengecek kamar ku. Kosong. Kamar Jaehyun oppa dan jonghyun oppa kosong. Kamar terakhir. Kamar Taehyung. Aku mengklik kamar taehyung dengan gemetar

Air mataku jatuh...

Jin maaf.....

Aku melihat tubuh jin di penuhi dengan bekas suntikan. Jin mejerit keras. Tangan dan kakinya di borgol oleh taehyung.

Ia terus menjerit. Tubuhnya berusaha melepaskan borgol borgol yang di pasang taehyung. Airmatanya tidak berhenti mengalir. Wajahnya memerah.

Jin apa yang harus aku lakukan. Airmataku jatuh. Aku ingin menemanimu tapi itu akan membahayakanmu.

Aku keluar kamar. Tidak tahan dengan jeritan jeritan sakit jin.

"Jungkook, aku keluar sebentar ya" ucapku sambil memakai mantel

"Tunggu sebentar, Aku akan menemanimu" jingkook berlari ke kamarnya

"Tidak usah, aku hanya sebentar saja"

Aku meninggalkan jungkook yang masih terpaku. Maaf aku berbohong padamu jungkook

Aku memncet lift, menuju lantai 15. Fikiranku dilemma. Keselamatan diriku atau Rasa ibaku pada jin

Kini aku sudah di pintu apartemen

910417

Password yang anda masukkan salah

910417

Password yang anda masukkan salah

910417

Password yang anda masukkan salah

Taehyung mengganti password apartemen kami. Apa yang harus aku lakukan sekarang

Aku memencet bel, Dan tetap tidak ada respon. Aku melihat cctv lagi yang ada di handphone ku. Taehyung berdiri di layar monitor.

"Taehyung-a tolong jaga jin, aku tidak tega melihatnya" ucapku, lalu pergi

Malam itu aku tidur dengan sejuta kegelisahan. Yang ada difikiranku adalah. Apakah jin berhasil melewati ini jika ia tidak berhasil. Dia akan benar benar mati. Seperti keinginananya

Matahari sudah terbit dan aku sudah bersiap untuk pulang. Tapi sebelumnya aku menyiapkan makanan untuk jungkook dulu, sebagai ucapan terimakasih

"Terimakasih sudah mengizinkanku tinggal di tempatmu jungkook" aku menempelkan sticky note di kulkasnya.

Aku benar benar tidak sabar untuk pulang. Liftku menuju lantai 15. Biasanya jam segini taehyung dan jimin akan pergi lari pagi.

910417

Pintu terbuka

Aku masuk perlahan, menaruh tasku dikamar. Lalu memasak beberapa makanan untuk sarapan.

Aku mengecek kamar taehyung. Borgol yang dipasang pada tubuh jin sudah di lepas. Aku menyelimuti tubuhnya yang hangat. Lalu mengambil kompress air dingin

Jin ini akan menjadi terakhir kalinya badanmu hangat. Aku menaruh handuk dingin di dahinya. Memegang tangan hangatnya.

Kalung yang kuberikan ada di genggamanya. Aku tersenyum dan tidur di sebelahnya. Jin selamat kau telah menjadi vampire murni.

*

Aku terbangun dengan tangan jin berada di kepalaku

"Oh, kau sudah bangun" senyum indah itu muncul lagi

"Jin-a" aku memegang tanganya

"Terimakasih" aku memeluknya dengan erat airmataku jatuh di bahu hangatnya

jin memakan sarapanya. Ia terlihat kesulitan dengan bekas memar yang di tinggalkan oleh borgol itu.

Aku mengambil kotak obat.

Aku membalut bekas memar itu dengan perban.

"Nanti malam memar ini akan benar benar hilang" aku melanjutkan makan

Jin, terimakasih telah bertahan. Terimakasih telah menunjukan semua kemampuanmu. Aku sangat bahagia kau sudah menemukan jalanmu walaupun belum sepenuhnya.

Kini aku yang harus mencari jalanku, jalan dimana seharusnya aku berada....

Who am i ?Where stories live. Discover now