It's okay

2.8K 102 2
                                    

Sinar bulan jatuh menyinari kami bertiga. Rasanya tidak pernah sehangat ini. Aku menyandarkan kepalaku di kepala Jonghyun oppa. Walau itu dingin tak apa aku masih bisa merasakan kehangatanya

"Aah akhirnya bulan purnama datang juga" jonghyun oppa meminum cairan merah yang ada di gelasnya. Ya cairan merah itu adalah darah

"Oppa, apakah darah itu nikmat" tanyaku

"Menurut kami minuman dan makanan ter-lezat di dunia adalah segelas darah" ucap jaehyun oppa sambil memberikanku sepiring tiramisu dingin.

Aku menatap mereka mengingatkanku pada saudara kembar flaternalku. Taehyung

"Oppa, apakah taehyung akan baik baik saja disana ?"

"tentu saja, dia bahkan membawa semua 'jus tomat' darimu" ucap jonghyun oppa

"Benarkah ? Ahn Taehyung yang benar saja! " aku berlari menuju lemari pendingin

Aku menganga melihat isi lemari pendingin. Yang benar saja aku menyimpan darah itu untuk persediaan selama seminggu

Aku berjalan lemas menuju balkon kamarku. Dan mengambil jarum suntik yang sudah terhubung dengan tabung yang cukup untuk menampung darah.

" jaehyun oppa!" Aku berteriak dari kamar

Aku berbaring di kasur dan jaehyun oppa menusukkan jarum itu kedalam kulitku. Ya alat itu akan mengambil darah yang cukup untuk besok

" gayeon-a kamu tidak apa apa ?"

"Hmm... aku baik baik saja oppa" ucapku tersenyum

"hyung, aku akan menjaganya" aku melihat tangan jonghyun oppa menggenggam erat tanganku

"Aku akan pergi mencari beberapa camilan untuk gayeon"

Lalu jaehyun oppa menghilang di balik pintu kamarku.

"Maaf" ucap jonghyun oppa

"Untuk apa" tanyaku

"Untuk menyakitimu gayeon-a"

"Eeey... oppa seharusnya aku yang meminta maaf. Karna aku telah menyusahkan kalian selama 18 tahun"

"Karna darahmu kami masih bisa hidup"

Aku hanya tersenyum dan memegang pipi dingin jonghyun oppa

"Tidak oppa, berhenti meminta maaf. Aku tidak pernah menyesal melakukan ini semua untuk kalian"

Aku tidak pernah menyesal melakukan ini semua untuk mereka bertiga. Toh mereka telah menjagaku selama 18 tahun.

Walaupun setiap jarum yang menghujam tubuhku sangat sakit itu tak masalah buatku, aku melakukan ini agar mereka tidak membunuh orang lain hanya untuk segelas darah segar.

Tapi masih ada yang mengganjal di fikiranku...

Who am i ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang