2. tempat asing ?

9 2 0
                                    

Pandangan mulai memudar, tubuhnya mulai terasa kaku .

" Tak ku sangka kematian ku akan sangat menyedihkan seperti ini...."

" Nona,,,, nona Clara....

......

Sinar mentari menyinari seluruh ruangan, membuat sang pemilik Ruangan terusik dari tidur lelapnya.

Kelopak matanya perlahan terbuka, awalnya kabur, beberapa saat kemudian penglihatan nya menjelas setelah mengerjap beberapa kali.

Dia yang semula nya berbaring kini menduduki dirinya disebuah kasur yg lumayan besar untuk satu orang.

Kepalanya terasa sangat pusing, dadanya masih terasa sangat sesak, mungkin karena tenggelam terlalu lama, batinnya.

" Bukannya tadi aku tenggelam,,,?", batin emly saat merasa ada yang janggal, dia mengitari pandangan nya ke seluruh ruangan, saat kesadarannya kembali sepenuhnya.

" Aneh,,,?",
" Seriusan aku masih hidup...?,
" Apa ini mimpi?,",gumamnya, sambil menggaruk kepalanya bingung.

Dia melihat keseluruhan ruangan asing yang di tempati nya saat ini.

" Ini dimana ya?".

" Nona apa anda sudah bangun..?"
Terdengar suara seseorang.

" Hah', emly menoleh ke arah sumber suara.

" Terlihat seorang anak kecil berdiri, lebih tepatnya melayang di depan pintu, dengan nampan di tangan mungilnya.

" Aaaaa,,,,,,,aaaaa,,,,hantu,,, setann,,,,

Emly berteriak seperti orang kesurupan, dan refleks menarik selimut dan membenamkan kepalanya, seperti gaya burung unta.

" Pergi.... Pergi ....!!
" Kumohon pergilah jangan ganggu gue..!!", emly terus saja berteriak tak jelas,.

" Nona ada apa?, apa anda baik-baik saja?", anak itu mulai mendekat kearah nya, dan entah apa yang terjadi, selimut yang digunakan nya tiba-tiba terbang dan terlipat rapi di sudut ruangan.

Mulut emly terbuka lebar, Melihat kejadian aneh itu, ekspresi wajahnya berubah antara takut dan tak percaya.

" Lo...Lo penyihir ya?", tunjuk Emly kearah anak yg melayang tepat di depan nya itu.

Anak itu mengerutkan keningnya.

Deg
" Auww..."emly memegang kepalanya yang terasa sakit, saat tiba-tiba memori asing tiba-tiba terlintas di pikiran nya.

" Apa yang barusan kulihat?

" Nona.... Apa nona baik-baik saja?", lagi-lagi anak itu mengulang pertanyaan yang sama, dan mulai mendekat kearah emly.

" Ya...ya.. aku baik-baik saja?",jawab Emly mulai meringsut mundur sedikit demi sedikit.

Krrurrrk....! Krrurrrk...

Tiba-tiba perutnya berbunyi lumayan keras.

Anak itu tersenyum," ayo nona, makanan sudah saya siapkan di meja",ujar anak itu dengan sopan.

" Gak ... Aku gak lapar, kamu harus ngejelasin se--

Krrurrrk....

Lagi-lagi perut emly berbunyi bahkan kali ini lebih keras dari sebelumnya.

Mukanya memerah seperti kepiting rebus," shitt.!", umpat emly merutuki perutnya yang tidak bisa di ajak kompromi.

Mungkin karena tak sempat ke kantin saat jam istirahat, cacing di perutnya mulai melakukan demo.

Transmigrasi Emly and the cursed girl's Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz