13: entah

498 75 6
                                    




2 tahun berlalu.

Usia Ryu sekarang sudah menginjak umur 7 tahun, sedangkan suna sudah menginjak umur 5 tahun.
Pertumbuhan yg cepat ya bund.

Keyra aja gak nyangka, waktu berjalan cepat sampe keyra gak nyadar dia sudah terjebak di dunia kny selama 8 tahun🥲.
Sedih aja gitu si keyra, belum tau cara buat balik ke dunia nyata, hampir frustasod tapi slay.... Cuma hampir doang.

Kalo beneran dah author pecat jadi pemeran utama cerita ini, horeee!!! //slap

Lagian, dia disini juga seneng ada husbu yorichi jadi adem lah pemandangan dia setiap hari aWok awok.

"Ryu, hati hati, " peringat keyra saat Ryu mengangkat tumpukan kayu yg tidak terlalu banyak di punggungnya

Dibelakangnya juga ada suna dengan wajah datar dan yorichi dengan senyumannya.

Adem gak tuh.

"Tenanglah oka-san, beban seperti itu tidak lah berat, " seru Ryu sembari nyengir.

"Tenang bagaimana, kau kan masih kecil, tentu saja oka-san khawatir, "
Ucap keyra lalu beralih menatap suna yg juga baru saja meletakan tumpukan kayu dibelakangnya.

"Ini juga bocil, kan oka-san sudah bilang tidak usah ikut paman dan kakakmu, ngeweng (nakal) "omel keyra dibalas wajah datar suna.

Kadang heran aja gitu sama sikap suna, ikut siapa coba kalo kaya gini.

" oka-san cerewet, "ucap suna memalingkan muka

" suna itu kuat,"

"Pret, "

Suna langsung menatap garang Ryu.

"Hey itu benar, suna itu kuat, lebih kuat dari kakak malah, " seru suna geram dengan Ryu yg tertawa.

"Halah, terus siapa coba tadi yg hampir jatuh berkali kali, dasar bocil, "ucap Ryu masih menggoda suna.

Mungkin menggoda suna sudah menjadi hobinya sekarang.

"Aku hanya belum bisa mengatur keseimbangan tadi, bakka ni-san, " balas suna kesal dibalas tawa ngakak Ryu.

Ryu mengusap ujung matanya.

"Belum mengatur keseimbangan konon, ngomong saja nggak kuat, " roasting Ryu lagi, membuat wajahnya suna merah padam sekarang.

Ryu kalo udah kaya gini fiks ikut keyra sih, masa ikut muzan, kan kagak mungkin.

Muzan masa doyan roasting.

"BAKKA NI-SAN, " seru suna berlari hendak memukul Ryu, yg kini ikut berlari dengan tawanya.

Hadeh.

"Hey kalian, berhenti berlari, " seru keyra,pusing menghadapi kedua bocil yg makin hari makin menjadi.

Pusing atuh, pasti ada aja kelakuan kedua bocil yg bikin keyra elus dada.

Seperti saat ini.

Suna yg emosian, ditambah Ryu yg jahil dan suka roasting.
Kalo disatuin behh, perang Dunia Kedua bah.

"Sudahlah nami-san, lebih baik kita duduk saja, pasti mereka akan lelah sendiri nanti, " ucap yorichi membuat keyra menoleh dan mengangguk.

Menuruti yorichi menjadi opsi terbaik.

Ia berjalan, lalu ikut duduk disebelah yorichi yg kini tengah minum yg dibawakan oleh keyra tadi.

Yorichi mengelap peluh di dahinya.

Menatap langit, sembari menerawang mengira ngira kejadian yg akan terjadi nanti.

Suki da! Where stories live. Discover now