Kertas misterius

5 3 0
                                    

Haii sengku,

Sebelum baca ayo pencet tanda bintang di rpojok,berbuat baik itu indah loh.

Selamat baca.

🥀🍃.

Kecuali ya orang yang berada di bawah pohon,terlihat seperti masih seumuran dengan Dina, namun entah dari sekolah mana.

Dina perlahan membuka kertas itu "Apasih ini,gajelas banget." Dina melempar kertas itu kesembarang arah.

" Dina melempar kertas itu kesembarang arah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Isi kertas

Setelah membuang kertas itu, Dina lanjut jalan lagi menyusul teman temannya yang sudah jauh berada di depan sana, mereka tidak ngeh Dina tidak ada karena mereka asik mengobrol. Di tengah tengah berlarinya itu "Anjing apalagi sihh aelahh" Umpat Dina lagi setelah merasakan ada yang menghantam kepalanya cukup keras.

Tidak Dina sangka kertas itu kembali muncul di hadapan Dina,entah darimana datangnya, tapi setelah Dina buka sekarang aga berbeda.

Tidak Dina sangka kertas itu kembali muncul di hadapan Dina,entah darimana datangnya, tapi setelah Dina buka sekarang aga berbeda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah Dina lihat kembali ternyata ada tulisan di pojok kanan bawah,sungguh membuat Dina kesal. Dina menggulung kertas itu,lalu memasukkannya kedalam saku celana dia.Dina lanjut mengejar temannya.

"Di darimana aja lu,kita nungguin lu dari tadi" Ucap Sela.

"Gue habis di timpuk pake kertas dua kali,mana yang terakhir di dalemnya dipakein batu." Jelas Dina kepada teman temannya.

"Terus kertas nya sekarang kemana?" Tanya Karin.

"Gue buang" Dina sengaja tidak ingin memberi tahu mereka bahwa Dina masih menyimpan kertas itu,yang ada bukannya membantu malah merepotkan.

"Yaudahh lanjut yu" Ajak Sifa

🥀🍃.

"Anjing sini sia depan muka gue sini ngomongnya" Sentak Dina,sambil mukul cowo nyebelin di depan dia.

Di depan kelas Dina,ada Dinan -- mantan htsan Dina. Disana juga ada guru Dina,Dina sudah terlanjur gedeg kepada cowo itu,rasa ingin menghantam mukanya pakai batu gede.

Setelah puas menghantam cowo itu Dina pergi meninggalkannya, sebenarnya belum puas puas amat. "Kelas euyy" Ajak Dina.

"Duda tuh" Tunjuk Karin.

"Keun,punya orang" Ucap Dina.

Dina masuk ke dalam kelas, menghiraukan apa yang terjadi di luar sana.

Tak lama kemudian setelah Dina duduk duduk di bangku kelas nya, dengan teman temannya terdengar suara dari spiker(pengumuman) "Ehh apaan?" Tanya Dina.

"Di suruh bersih bersih buat ujian nanti" Jelas sang KM.

"Malessin"

"Sungguh mempermalaskan"

"Ehh beli soklin gih"

"Sini, biar gue sama Dina." Ucap Karin, sambil meminta uangnya ke bendahara.

"Yu Di" Ajak Karin

Dina mengikuti arah Karin dari belakang. Ingin lewat banyak laki laki yang menghalangi jalan,alhasil mereka berdua harus muter arah melewati lapangan.

"Ehh ayang gue" Ucap Dina.

"Ngarep banget lo" Karin ini tak tau temannya bahagia.

"Hhee,yaudah ngga deh,mantan atuh mantan"

Dina dan Karin sampai di kopsis

Setelah dapat apa yang di cari mereka kembali lagi ke kelas.

Mood Dina sudah tak karuan bagai benang benang yang pabelit. "Di Dinan" Tunjuk Nia kepada seseorang yang berdiri di bawah tangga.

"Ngapain dia kesini" Heran Dina,tak biasanya Dinan sering sering kebelakang/ ke kelas Dina. Ya kelas Dina seperti terasingkan berada di belakang kelas kelas lainnya,tapi tak sendiri ada 3 kelas disana.

"Mau bolos mungkin, lompat dari belakang, ngga biasanya banyak orang kesini." Tebak Dina.

"Iyaa juga"

Diharapkan semua siswa mengambil air wudhu,untuk siswa laki laki menuju kemasjid,dan bagi siswa perempuan menuju ke gor, terimakasih. Terdengar lagi pengumuman dari spiker.

Dina tak langsung menuju ke gor,dia diam dulu di kelas bersama temannya.

"Yu,udah siang" Ajak Nia.

Semua beranjak dari duduknya,untuk menuju ke gor. Untuk menuju ke gor, mereka harus melewati masjid yang sudah di tempati oleh banyak laki laki.

Sebelum Dina melewati masjid itu, Dina melihat ada Dean disana, sepertinya Dean juga melihat Dina (hanya pikiran Dina,ntah benar ntah tidak.)

🥀🍃.

"Udah kecil kejempet makin kecil"

"Minimal pake parfum" Sifa dengan omongan tengilnya itu,tak mengenal tempat.

Mereka keluar dengan desak desakan. Pas Dina mau menginjakkan kakinya ke tanah,ada Dean di depan sana,Dina menengok ke arah Dean dan Dean menengok ke arah Dina. Tapi cuman sekilas doang.

🥀🍃.

"Hemm" Dina melihat dengan dalam pada kertas yang tadi Dina dapatkan.

"Apasih aelahh" Otak Dina belum konek dengan apa yang terjadi.

"Malem malem suruh mikir ginian,ehh ngga deh ngga ada yang nyuruh,tapi penasaran gue anjir." Dina hanya sendirian di kamar dia, sambil mendengarkan musik Dina terus menerus memikirkan apa yang tertulis di dalam selembar kertas itu,dan siapa orangnya.

Karena mumet Dina pergi ke ruang kumpul keluarga untuk ikut menonton tv disana bersama keluarganya.

Ayahnya sedang menonton film detektif, Dina mulai ingat yaa ini yang dia butuhkan,kenapa tidak dari tadi Dina kepikiran akan hal ini? Kenapa baru sekarang setelah hampir stres memikirkan jawabannya.

Dina langsung pergi ke kamar nya, meninggalkan ayah ibunya di ruang tv.

"Mau kemana?" Tanya Ibu Dina

"Ke kamar mah,duluan yah" Suara Dina aga teriak karena sudah aga jauh, takutnya ngga kedengaran kalau suaranya kecil.

"Dapett"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 08, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Who is he? he is Mr Sweet.Where stories live. Discover now