PTT~Chapter 02

171 11 5
                                    

Hallo Guys...

Cha mau bilang, minta maaf jika ada kesamaan dari nama tokoh dan alur cerita, ini murni dari pemikiran Cha sendiri ya:)


∞∞∞

Sesampainya di halaman rumah, Syifa segera masuk ke dalam rumah. Dia ingin cepat-cepat beristirahat karena hari ini sangat melelahkan, apalagi dengan tragedi tadi di sekolah, itu membuat tenaga Syifa terkuras habis.

Cklek...

Syifa membuka pintu utama dengan pelan-pelan, "Assalamu'alaikum," ucapnya ketika masuk ke dalam rumah.

Rumah itu sangat sepi, seperti tidak ada kehidupan di dalamnya. Itu membuat Syifa menghembuskan nafasnya lega.

Syifa mulai masuk dengan langkah cepat, akan tetapi itu hanya berlaku beberapa langkah saja.

"Bagus!" Celetuk seseorang itu dari ruang keluarga berhasil membuat langkah Syifa berhenti.

Syifa yang mendengar itu tertegun, dia berhasil menghentikan langkahnya dan saat itu juga dia menengok ke arah ruang keluarga.

Seseorang itu bangun dari duduknya dan melangkah menuju Syifa yang masih setia berdiri di ujung tangga.

Syifa mulai panik, ketika orang itu menghampirinya, apa akan ada penyiksaan lagi? Apa Syifa harus menyerahkan tubuhnya lagi? Syifa tidak tahu harus apa untuk sekarang.

Plak...

Satu tamparan berhasil mengenai pipi mulus Syifa.

"Awss," rintih Syifa seraya memegang pipi sebelah kirinya

"Saya, dapat laporan bahwa anda menampar teman anak saya! Apa itu benar?!" tanya Syakira - sang bunda

"Mana ada, aku tidak per-" ucap Syifa terpotong

"Saya percaya dengan laporan itu, saya tidak perlu penjelasan anda, wahai anak bod*h," ujar Syakira

"Tapi bund-"

"Anda harus di hukum, karena telah membuat teman anak saya jadi sakit!" Tutur Syakira

Brugh...

Syakira mendorong Syifa dengan kasar dan mengenai tembok samping tangga.

Syakira berjalan menghampiri Syifa, "anda sudah membuat keluarga Atharazka malu, bod*h!!" umpat Syakira dengan memegang kerah baju seragam Syifa

"Bund, jangan di cekik, bund," lirih Syifa tertahan

"Belum seberapa ini," ujarnya dengan menambah tenaga cekalannya

Syafa yang melihat itu dari atas tangga hanya tersenyum smrik. Dia senang melihatnya.

Uhuk... Uhuk....

Secara tiba-tiba Syakira melepaskan cekalannya dan membuat Syifa terbatuk-batuk.

"Jika ingin hidupmu tenang, maka jangan pernah sekalipun membuat masalah, apalagi yang membuat saya emosi, dengar itu!!" Ujar Syakira

Dug....

Syakira menendang perut Syifa, sebelum pergi dari tempat itu.

Syafa yang melihat bundanya sudah beres menyiksa kembarannya, Syafa segera turun untuk menghampiri bundanya.

"Bundaa," panggil Syafa

"Eh, sayang. Kenapa kok turun?" tanya Syakira

"Mau ke bunda," ucap Syafa

Pesantren Tempat TernyamankuWhere stories live. Discover now