17. The Last Chapter

540 41 2
                                    

Author's Note :
ga kerasa, cerita ini resmi berakhir🥹😭
Buat semua yg udah baca, i want to say thankyou🫶🏻 thankyou for loving the story.🥹 ini adalah karya pertama aku, dimana aku tahu masih banyak sekali kekurangan, tapi aku harap aku bisa belajar dari karya pertamaku ini dan bisa menulis lebih banyak lagi cerita yang lebih bagus lagi😊
Bakal ada 1-2 bonus chapter lagi setelah ini, tentang kehidupan pernikahan Charles dan Daisy, mohon ditunggu ya🫶🏻🥰 Semoga diupload secepatnya!

•••

Beberapa bulan kemudian
27 November, 2025
Abu Dhabi Grand Prix

Sungguh pemandangan yang tidak biasa. Bukannya berada di belakang kemudi mobil formula 1, Charles sedang berada disini, bersamaku. Kami sedang menyaksikan final F1 World Championship dari paddock club.

"Apakah aneh rasanya berada disini? Kamu selalu berada di belakang kemudi selama ini." tanyaku.

"Memang agak aneh sih. Agak rindu juga. Tapi, aku memang butuh istirahat dari pekerjaan untuk sementara. Ingin menghabiskan waktuku bersamamu," katanya sambil mencium keningku.

Tentu saja paparazzi tidak akan meninggalkan kita sendirian, aku dapat melihat beberapa cahaya flash menuju ke arah kami. Charles Leclerc telah menggemparkan dunia F1 beberapa bulan yang lalu ketika ia tiba-tiba memutuskan untuk berhenti dari F1, di tengah-tengah musim. Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Ia adalah orang pertama yang melakukannya. Aku masih mengingatnya sangat jelas seperti baru saja terjadi kemarin. Charles melakukan press conference beberapa bulan yang lalu menjelang keputusannya, menjelaskan kepada media bahwa ia memutuskan kontrak karena alasan internal. Sudah jelas bahwa Charles telah kehilangan kepercayaannya kepada Ferrari, dan tanpa adanya kepercayaan, kemitraan ini tidak dapat dilanjutkan lagi. Hal ini membuat Ferrari harus melanjutkan musim ini hanya dengan 1 driver.

"Siapa tau aku bisa kembali ke F1 tahun depan, siapa tahu?" kata Charles tiba-tiba.

"Kamu sudah punya rencana, Charles?" tanyaku.

"Kita lihat saja nanti bagaimana, belle. Kamu akan mendukungku kan apapun keputusanku?" ia memegang tanganku erat.

"Selalu," Charles lalu tersenyum kepadaku.

Sesaat sebelum pertandingan dimulai, beberapa staff FIA menawarkan kepada kami untuk turun ke garasi dan berinteraksi langsung dengan  para rekan-rekan Charles sebelum mereka memulai pertandingan. Charles menyapa mereka satu persatu secara singkat untuk menunjukkan dukungannya.

Calon pemenang tahun ini adalah George Russell dan Lando Norris. Mereka akan merebutkan poin terakhir untuk menentukan siapa juara nomor 1.

"Daisy, mi amor!" sapa Lando. Ia lalu merangkulku terlebih dahulu bahkan sebelum melihat Charles.

"Jangan begitu cemburu bro, Daisy adalah sahabatku, dan kamu juga tentunya!" ia lalu pergi merangkul kami bersamaan di kedua sisinya.

"Aku juga mau! Ayo berpelukan," George Russell lalu menghampiri kami. Charles lalu mendorongnya dengan bercanda, "Kau gila! seperti anak kecil saja,"

Lalu seperti biasa, Lando being lando, dengan pertanyaan acaknya, "Team George or Team Lando malam ini?"

Aku dan Charles menjawab secara bersamaan,
Aku menjawab "George," dan Charles menjawab "Lando."

"Oh, Daisy. Aku tidak tahu kau adalah seorang pengkhianat."

Kami kemudian tertawa bersama.

•••

Seperti yang kuduga, Lando memenangkan kejuaraan dunia pertamanya. Aku tidak bisa lebih bahagia lagi untuk sahabatku itu. Lando sedang merayakan kemenangannya di podium bermandi champagne. Charles sedang melakukan wawancara singkat dengan beberapa reporter tv nasional. Aku sedang melihatnya dari kejauhan ketika ia tiba-tiba menjatuhkan sebuah bomb kejutan,

Formula of ForeverWhere stories live. Discover now