Meski sangat panik karena perbuatannya akan ketahuan oleh CEO, Dongbin tetap sok jagoan. Ia menarik kerah Geonu dan siap memukulnya. "Shibal (brengs*k)!!!"

Untungnya, satu teman Dongbin mencegahnya. "Dongbin, sudahlah! Jangan memperbesar masalah! Lebih baik kita pergi!"

Menuruti temannya, Dongbin dan dua temannya pun pergi. "Awas ya kalian!!"

Kemudian, Zayyan mendekati Beomsoo dan memegang kedua bahunya. "Beomsoo... gwenchana (kau baik-baik saja)?"



****




Beomsoo yang masih kesakitan, diantar oleh Zayyan dan Geonu ke Rumah Sakit terdekat. Beomsoo langsung dibawa ke ruang UGD. Sedangkan Zayyan dan Geonu duduk di deretan bangku ruang tunggu.

Zayyan menghela napas. "Ada-ada aja. Kenapa harus ada kejadian seperti ini?"

"Dari dulu aku perhatikan, kayaknya Dongbin memang benci sama Beomsoo. Mungkin takut tersaingi dan juga iri dengan ketampanan nya," kata Geonu. "Dasar Dongbin bodoh. Kalau ada trainee lain yang hebat, kenapa harus membenci? Siapa tau nantinya kita akan debut, dan satu grup dengan trainee lain yang kita anggap hebat."

"Benar juga."

Cukup lama Zayyan dan Geonu duduk di ruang tunggu. Sampai mereka ketiduran, dengan kepala Zayyan yang bersandar di bahu Geonu.

Dua jam kemudian, Zayyan dan Geonu yang masih tertidur, dihampiri oleh Beomsoo. Dengan lembut, Beomsoo membangunkan mereka. Zayyan dan Geonu pun terbangun, kemudian berdiri.

"Beomsoo? Gimana? Kau sudah lebih baik?" tanya Zayyan.

Beomsoo mengangguk. "Makasih banyak ya, Zayyan, Geonu. Kalau nggak ada kalian, mungkin aku akan dipukuli lebih parah oleh Dongbin dan teman-temannya. Terutama kamu, Geonu," Beomsoo menatap Geonu. "Untungnya kamu rekam semua perbuatan Dongbin. Kalau nggak, mungkin kita nggak punya alat bukti."

"Sama-sama. Tapi aku minta maaf. Karena sibuk merekam, aku jadi cuma bisa diam melihat kamu dipukul," kata Geonu.

Beomsoo mengangguk. Sejak tadi matanya berkaca-kaca, berusaha menahan tangis. Tapi akhirnya airmata nya mengalir juga. Geonu mengerti. Pasti Beomsoo masih trauma karena tindak kekerasan yang baru saja dialaminya. Kalau ditebak, pasti Beomsoo tidak pernah dijahatin orang sebelumnya.

"Beomsoo, tenanglah," kata Geonu sambil memeluk Beomsoo. Tangis Beomsoo pun pecah dalam pelukan teman baiknya itu.

Entah kenapa Zayyan cemburu. Ia pun ngebatin, "padahal aku kan juga nolongin Beomsoo. Kenapa dia malah pelukan sama Geonu? Cuma karena Geonu ngerekam? Padahal aku hampir dikeroyok tiga orang tadi..."





Sementara itu di gedung agensi.

Geonu sudah menyebarkan video bukti kekerasan yang dilakukan Dongbin kepada Beomsoo, ke nomor ponsel para trainee. Suasana diantara para trainee jadi heboh. Sementara itu dari dalam ruangan CEO, terdengar suara sang CEO yang marah-marah kepada Dongbin dan dua temannya.

"Aku juga korban, sajangnim!" Dongbin membela diri. Lalu menunjuk pipi kirinya yang lebam. "Lihat nih. Aku dipukul oleh Zayyan! Dia itu bukan orang Korea! Beraninya dia memukul warga asli sepertiku!"

CEO berpikir sejenak. "Tapi sekarang Zayyan dan Geonu sedang mengantar Beomsoo ke Rumah Sakit. Berarti, Zayyan memukul mu karena membela Beomsoo, atau mungkin membela diri. Karena mungkin kamu yang nyerang duluan, Dongbin."

CEO sungguh marah dan kecewa. "Shibal! Belum debut aja udah bikin kasus! Untung ketahuan sekarang! Coba kalau ketahuan nya setelah debut, aku bisa rugi besar!!!..."

Xodiac Punya CeritaWhere stories live. Discover now