6. hai pacar

30 12 0
                                    

"Hai pacar," sapa Gabriel, berbisik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hai pacar," sapa Gabriel, berbisik.

Tsabina tersenyum. "Hai." balasnya.

"Makasih ya, Bina." ucapnya, menatap Tsabina.

Tsabina mengangguk. "Makasih buat apa?" tanya Lianna, di sebelahnya.

"Ngga papa." jawab Tsabina.

Nando menghampiri meja Tsabina. "Hai bin," sapanya, lalu duduk di sebelah Gabriel. Mereka memang satu meja.

"Hai Nan, ngga bareng pacar?" tanya Tsabina.

"Saling nyapa aja jarang Bin, gimana mau bareng." balas Nando.

Tsabina terkekeh. "Kasian amat si, semangat ya." ucapnya.

"Konsepnya ngeledek atau ngasih semangat nih?" tanya Nando.

"Dua duanya sih." jawab Tsabina dengan tawa kecilnya. Disusul tawa dari Nando.

"Deket banget ya mereka." batin Gabriel.

"Eh Bin, katanya besok pemilihan ketua osis sama ketua mpk. Emang iya?" tanya Nando, sambil memakan kacang.

Tsabina mengangguk. "Iya, tau dari mana?" tanya Balik Tsabina.

"Cewek gue, besok katanya dia ikut pemilihan." jawab Nando.

"Oh iya, besok perwakilan kelas juga ada yang ikut. Kelas ini juga ada sih, tapi belum tau siapa." ucap Tsabina.

"Lo ikut?" tanya Nando.

Tsabina mengangguk. "Gue kan emang anak osis, Nan." jawabnya.

"Oh iya ya,"

Bel masuk pun berbunyi dan percakapan mereka pun selesai.

***

Kini sudah jam istirahat, Tsabina duduk tepat di sebelah Gabriel. Mereka sedang memakan bekalnya masing masing.

"Makasih ya," ucap Gabriel.

"Iya El, udah berapa kali kamu bilang makasih." balas Tsabina.

Gabriel terkekeh. "Kamu ngga jadi pindah sekolah?" tanya Tsabina.

"Ngga dong, kan udah balikan sama kamu." jawab Gabriel.

Tsabina terkekeh. "Ada ada aja, mama udah tau?" tanya Tsabina.

Gabriel mengangguk. "Udah, semalem aku kasih tau." balasnya.

Tsabina pun mengangguk paham. "Temen temen kamu udah tau?" kini giliran Gabriel bertanya.

Tsabina menggeleng. "Belum ada yang tau, tapi nanti aku kasih tau." jawabnya.

"Mama?" tanya Gabriel, lagi.

Tsabina mengangguk. "Kan minta izin dulu, belajar dari kesalahan kemarin." balasnya.

"Iya sih," setuju Gabriel.

"Kamu belum punya pacar?" tanya Gabriel. Mungkin ini sesi tanya jawab kali ya.

Tsabina menatap Gabriel. "Lah, kan pacar aku-kamu. Siapa lagi?" tanya Tsabina, heran.

"Ngga, maksudnya tuh sebelum balikan kamu ngga punya pacar?" tanya Gabriel, detail.

Tsabina berdehem paham. "Ngga ada, pasti kamu ngira cowok yang aku post waktu itu tuh pacar aku. Ya kan?" balas Tsabina, menebak.

"Yang nyanyi itu kan? Iya, aku ngira nya itu pacar kamu. Makanya aku cerita ke mama soal hubungan kita." jawab Gabriel.

Tsabina terkekeh. "Itu anak idol, masa ngga tau? Lagian mana mungkin aku pacaran sama dia, agama aja beda." balasnya.

"Ya kan aku ngga tau, kirain aku kamu udah punya pacar baru." ucap Gabriel.

"Bukannya kamu juga udah punya pacar? Siapa tuh yang anak Bandung?" tanya Tsabina.

"Gimana ya, aku ngga suka sama dia sih sebenernya. Jatohnya kayak pelampiasan sih." jawabnya.

"Ih jahat banget, kasian tau." tutur Tsabina.

"Lagian nih ya, masa pas pacaran sama aku, dia ngerokok bareng sama temen temen cowoknya. Dan di situ cowoknya banyakan, ya aku ilfeel lah." ucap Gabriel, klarifikasi ceritanya.

"Serius?" tanya Tsabina, terkejut.

Gabriel mengangguk. "Ngga jelas banget kan? Makanya waktu itu aku ngaku ngaku non mus biar dia putusin aku, trus beneran di putusin." ucapnya, klarifikasi part 2.

Tsabina tertawa kecil. "Ada ada aja,"

Kring! Kring! Bel masuk pun berbunyi dan semua siswa berhamburan masuk ke dalam kelas.

***

Cie yang udah balikannn

Jangan lupa tinggalin jejak yaaa, terimakasiii 🤍

Trust Issue [Terbit]Where stories live. Discover now