"Sama aja."

"Beda! Eh, tapi bedanya apa ya? Ya pokoknya itulah! Girl-group Korea, yang anggotanya ada orang Indonesia itu. Yang namanya Dita."

"Iya saya tau, Om."

"Wah anggotanya cantik-cantik semua ya? Apalagi yang namanya Soodam. Wah, bener-bener! Cantik banget! Tapi yang bikin Om bangga ya jelas Dita. Cewek Indonesia, gitu lho. Bisa jadi artis Korea! Hebat, nggak?"

Zayyan hanya tertawa kecil menanggapi obrolan pamannya. Yang semangat banget ngomongin girl-group Secret Number. "Iya, Om. Dita hebat ya."

"Tapi itu kan versi cewek. Selanjutnya, giliran kamu," paman menepuk-nepuk bahu Zayyan. "Cowok Indonesia yang bakal jadi artis di Korea! Siapa tau kamu nantinya jodoh sama Dita?"

(Jangan dong, Om. Nanti, Persatuan Istri Zayyan bakal demo!)

Zayyan terdiam mendengar harapan pamannya. Zayyan takut gagal lagi. Tapi dirinya juga berharap. "Amiin! Semoga ya, Om."


****


Sudah beberapa hari Zayyan dan pamannya tinggal di kota Seoul, dimana pamannya telah resmi bekerja. Sedangkan Zayyan...

Inilah yang mengkhawatirkan. Zayyan asal ikut aja ke Korea, tapi nggak tau harus audisi ke agensi mana, dan nggak punya rencana apapun di Korea. Di negeri orang itu, Zayyan bingung harus ngapain.

"Astaghfirullah," Zayyan mengusap keningnya yang terasa pusing. "Tau gini, mending gue nggak usah ikut ke negeri orang, deh. Kalau akhirnya nggak jelas gini."

Saat ini, Zayyan masih duduk beristirahat di bangku minimarket. Di sebelahnya tergeletak plastik besar berisi barang-barang belanjaan yang pamannya suruh untuk Zayyan belikan.

Beberapa meter dihadapan Zayyan, seorang gadis juga sedang duduk di bangku minimarket. Gadis itu terus menatap Zayyan. Karena dilihatin cewek, Zayyan jadi kepedean. Ia malah tebar pesona dengan mengusap rambutnya dengan gaya sok ganteng.

Gadis itu malah berdiri dan berjalan menghampiri Zayyan. Cowok itu pun kaget, "gila. Cewek Korea agresif ya ternyata," batin Zayyan.

"Annyonghaseo," sapa gadis itu. Lalu, gadis itu bertanya pada Zayyan dengan bahasa Korea.

"I'm sorry. I can not speak Korean," jawab Zayyan yang tidak bisa berbahasa Korea dan hanya bisa bahasa Inggris.

Lalu, gadis itu duduk disebelah Zayyan dan berbicara bahasa Inggris. "Maaf, aku pikir kamu bisa bahasa Korea. Kamu berasal dari mana?"

"Indonesia."

"Oo... okay. Boleh minta waktumu sebentar? Saya Kim, pencari bakat dari agensi hiburan Bluedot Ent. Saya biasa melakukan street casting untuk mencari calon trainee."

Zayyan pernah mendengar tentang street casting dari adiknya yang Kpoper. Jadi, para agen pencari bakat berjalan-jalan di keramaian. Dan jika mereka menemukan orang yang tampan dan cantik, maka orang itu akan ditawari untuk audisi di sebuah agensi hiburan.

"Anda sedang melakukan street casting? Lalu, apa yang bisa aku bantu?" tanya Zayyan.

Gadis itu sejenak memperhatikan Zayyan. "Aku tertarik dengan visual mu."

Zayyan pun heran. "Aku? Cowok kentang begini? Apa dia pikir aku ganteng?" batin Zayyan.

"Kamu tertarik ikut audisi? Kalau kamu tertarik, silakan datang ke agensi kami. Ini kartu nama saya," gadis itu memberikan kartu namanya. "Disitu tertera alamat agensi, serta nomor telepon saya. Kalau kamu lolos audisi, kamu bisa jadi trainee di agensi kami."


****


Alhamdulillah... Itulah yang terucap di hati Zayyan setelah kemarin Nona Kim, agen pencari bakat yang sedang melakukan street casting, menawarinya untuk ikut audisi di agensi Bluedot Ent.

Berterima kasihlah kepada Tuhan. Karena Zayyan lolos audisi berkat vokalnya yang merdu. Zayyan diberi kesempatan untuk menjadi trainee di agensi hiburan tersebut.

Di tempat tinggal yang ia tempati bersama pamannya, Zayyan dengan wajah ceria mengemasi semua pakaiannya kedalam koper besar. Besok pagi, ia harus berangkat ke agensi, dan menetap disana sebagai trainee.

Pamannya menghampiri. "Kenapa harus besok sih, Jay, perginya? Om disini jadi sendirian. Lagipula besok rencananya Om mau ajak kamu ke acara fansign nya Secret Number. Om mau ajak kamu ketemu 'pacar-pacar' Om. Mbak Soodam sama mbak Dita. Tapi kamu nya malah mau pergi."

Zayyan geleng-geleng kepala mendengar Om nya ngaku-ngaku sebagai pacar Soodam dan Dita. Dasar Kpoper! "Ya mau gimana lagi, Om. Tapi... Zayyan bersyukur banget. Dikasih kesempatan untuk jadi trainee. Walaupun... Zayyan nggak tau nantinya bakal debut atau nggak..."

Paman menghampiri Zayyan dan memeluknya. "Anak ganteng. Pasti bisalah jadi artis Korea! Ponakan Om tuh paling hebat!"

Zayyan terharu. "Makasih, Om."

Paman melepaskan pelukan, lalu menunjukkan kepalan tangannya. "Zayyan, fighting!"

"Hah? Fighting? Om mau ngajak berantem?"

"Aduh, Zayyan! Kamu nggak tau 'fighting'?! Itu maksudnya 'semangat!' gitu lho."

"Oo, semangat? Iya deh," Zayyan ikut menunjukkan kepalan tangan. "Fighting!"





Keesokan paginya.

Di trotoar itu, Zayyan menyeret koper besarnya. Hingga sampailah ia depan gedung agensi. Tinggi gedung itu mencakar langit. Wajah Zayyan mendongak, mata indahnya mengarah ke ujung gedung yang tinggi. Zayyan dengan tinggi 172 cm, terlihat kecil dihadapan tingginya gedung agensi. Apakah setinggi itu juga impian Zayyan untuk menjadi penyanyi terkenal?




****




Bersambung

Xodiac Punya CeritaWhere stories live. Discover now