Putri Ariana

5 1 0
                                    

Pagi yang cerah dengan awan putih yang menyelimuti sebuah kerajaan dalam suatu kisah. Dalam kerajaan tersebut, hiduplah seorang putri yang selalu disegani rakyat-rakyatnya karena baik hati dan memiliki tutur kata yang lembut

Putri tersebut bernama Putri Ariana Hoult. Putri Ariana sedari kecil sudah dijodohkan dengan seorang pangeran dari Kerajaan lain, pangeran tersebut bernama Jadden Bernard

Setelah bertahun-tahun dan akhirnya sang putri sudah menginjak usia 17 tahun. Di usianya yang  sudah 17 tahun kini, Pangeran Jadden datang ke istananya untuk melaksanakan upacara pelamaran, tetapi disamping itu putri Ariana merasakan bahwa dirinya belum siap untuk di lamar.

"Duhh.... Bagaimana ini Tuhan? Aku belum siap untuk menerima lamaran ini." Ucap sang putri dengan raut cemas dan gelisahnya
“Aku benar-benar belum siap yaa tuhan....” tambah sang Putri Ariana yang semakin gelisah.

   Malam hari pun tiba, datanglah kedua orangtua Putri Ariana. yang dimana kedua orangtuanya Ariana juga salah satu seorang Raja dan Ratu terbesar di kerajaan Queensland.

“Ting...Ting...Ting.” terdengar suara bel pintu masuk kerajaan
“Iya...dengan siapa?.”
“Maaf yang mulia saya tidak tahu kalo yang datang itu adalah yang mulia.” kata si pembantu dengan agak sedikit membungkukkan badannya
“Yaa tidak apa-apa.” kata Raja Nicholas dengan senyumannya
“Apakah anak saya Putri Ariana ada disini?.” kata Ratu Merinda
“Ada nyonya Merinda.” kata si pembantu
“Baik boleh kah panggil putri kami?.” tanya Raja Nicholas
“Baik yang mulia.” jawab si pembantu.

  Kali ini sang Putri yang sedang duduk di sofa benar-benar terlihat semakin cemas, karena mulai besok pagi sudah diadakan upacara pelamaran putri Ariana dengan pangeran Jadden.

“Maaf tuan putri, di luar sana ada sang Raja Nicholas dan sang Ratu Merinda tuan Putri.”ucap si pembantunya
“Ayah Ibu bi?.”
“WAAHHH.”
“Ada ayah ibu?., kenapa ga disuruh masuk saja bi.”
“Sekarang suruh mereka masuk saja bi.”
“Baik tuan putri.” kata pembantunya
“Silahkan masuk yang mulia.” kata si pembantunya dengan membungkukkan badannya
“Baik terimakasih.” jawab sang Raja dan Ratu dengan sopan dan senyum.

  sang ayah Ariana yang bernama Nicholas Hoult, Raja Nicholas memang dikenal dengan sifatnya yang baik, pekerja keras, tegas, dermawan dan juga sedikit keras.
Raja Nicholas Hoult juga sangat di segani oleh rakyatnya karena sifatnya yang sangat dermawan terhadap rakyat-rakyatnya

  Kemudian sang ibu Ariana yang bernama Merinda Hoult, Ratu Merinda sedari kecil juga sempat dijodoh-jodohkan dengan Raja Nicholas Hoult, Raja Nicholas jatuh cinta dengan sang Ratu Merinda karena sifatnya yang baik, tulus, pengertian dan juga lembut. sifat sang Ratu Merinda pun juga sama seperti sifatnya Sang Putri Ariana anak dari Raja Nicholas dengan Ratu Merinda.

“Halo sayang.” kata Raja Nicholas sembari melambaikan tangan
“Hai yah,hai bu..” Jawab sang Putri Ariana
“Sayang gimana perasaan kamu ditinggal sendirian di istana ini?.”
“Dan gimana perasaan kamu sekarang sudah di Lantik sebagai putri masa depan sayang?.”
Pertanyaan dari Ratu Merinda ke putri Ariana
“Ariana rasanya sudah sangat senang bu.”
“Dari Ariana tinggal sendiri di istana kerajaan ini hingga menjadi Putri di masa depan.”Jawaban dari Ariana
“Waahhh.... syukurlah kalau begitu.”
“Eummm....tapiii....”
“Ayah Ibu, Ariana belum siap kalau besok sudah mulai acara lamaran yah bu.” Kata Ariana dengan perasaan cukup gelisah
“Loh.... kenapa belum siap sayang.”
“Kan itu baru proses lamaran bukan nikah cantik.” Nasehat sang ibu yang di lontarkan kepada Ariana
“Tapi kan....”
“CUKUP ARIANA.”
“POKOKNYA KAMU HARUS SUDAH SIAP DI LAMAR BESOK.” tegas Raja Nicholas
“Engga yah Ariana belum siap.” balas Ariana dengan nada tangisan.

  Kemudian Ariana berlarian menuju kamar nya yang berada di lantai dua. disusul oleh ibunda nya Ratu Merinda.

“ARIANA...,ayah belum selesai ngomong sama kamu.” bentak sang ayah
“Gak yah.”
“Ariana cuman pengen menikmati masa muda Ariana yah.” jawab Ariana sembari menangis
“Biar ku susul Ariana dan ngomong langsung dengan Ariana.” kata Ratu Merinda dengan nada yang lembut.

  Lalu Ariana masuk ke kamarnya dan menangis di depan pintunya sembari menangis dengan sesegugkan.
kemudian sang ibu Ratu Merinda menuju kamar Ariana.

“Tok...Tok...Tok.” terdengar suara pintu kamarnya Ariana
“Siapa.” Ariana yang mendengarnya langsung menjawab
“Ini ibu sayang.”
“Ibu cuman mau ngomong sesuatu sebentar sayang.” kata ibunya
“Ibu mau ngomong tentang apa bu?.”
“Gak ada yang harus di omongin lagi buu.”
“Ariana tau pasti ibu mau ngomong tentang upacara pelamaran besok kan.” jawab sang Putri Ariana dengan nada menangis
“Bukan sayang pokoknya ibu mau ngomong sebentar.”
“GAK POKOK NYA IBU HARUS PERGI.” nada keras yang dilontarkan dari Ariana kepada sang ibu.
Sang ibu yang merasa di bentak oleh anaknya akhirnya pergi meninggalkan kamar Ariana.

The Kingdom  -- Zirly Where stories live. Discover now