Chapter 14

8 1 0
                                    

EP 14. Bayi yang menyutradarai novel fantasi romantis dengan uang tunai.

FUUSH.

Gaun hijau yang dipaksa Clatier untuk kuambil jatuh ke lantai.

Gaun megah di tangan Duke Paeraton hancur.

Clatier menatap sosok itu dengan tatapan kosong.  

Ini tidak mungkin terjadi.

 'Ya ya. Anda salah paham terhadap saya. Kalau dipikir-pikir, bukankah Duke memberitahuku bahwa aku mencuri gaun itu?’

'Dia pasti berbicara buruk tentangku di depan pamanku!'

Clatier berlari mendekat dan dengan ringan meraih jubah Duke Paeraton.

_ Bung, apakah kamu membenci Tie?

Cara dia mendongak dan berbicara dengan wajah ragu-ragu sungguh menawan.  

Pandangan Duke Paeraton beralih ke Clatier.

_Yah, meskipun pamanku membenci Tie, dia akan memaafkanmu!

Clatier tersenyum lebar. Lebih terang dari matahari.

_ Karena kamu tertipu!

Mata Duke of Paeraton menyipit. Clatier menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

_ Oh, aku tidak bermaksud melakukan itu. Karena aku sebagai kakak sepupuku harus menutupi kesalahannya.

Clatier mengangkat alisnya dengan ekspresi khawatir.

Bertentangan dengan sikap aegyo* sebelumnya, dia sopan dan santun.

(Note: aegyo adalah perilaku yang ditampilkan oleh beberapa wanita di Korea agar terlihat 'lebih cantik atau manis' seperti bicara yang kekanak-kanakan.)

_ Sebaliknya, saya minta maaf, paman. Mohon maafkan sepupu saya.

Clatier meraih ujung gaunnya dan menekuk lututnya.

Senang rasanya melihat seorang wanita muda cantik menyapa dengan sikap lembut seolah dia sudah dewasa.

Bibirnya perlahan terbuka saat Duke Paeraton memperhatikannya dalam diam.

_ Maaf.

'Anak perempuanku. Beraninya kamu.'

Namun Clatier tidak melihat ekspresi Duke Paeraton.

Lebih jauh lagi, Adipati Paeraton secara sadar dan tidak sadar membunuh semangatnya sepenuhnya di depan putrinya.

Itu karena putri kecilnya terkejut ketika dia menggunakan <Sihir> pada pengikutnya tadi.

Berkat ini, Clatier berada dalam kondisi nyaman yang berbeda dibandingkan saat dia bertemu Duke Paeraton. Dia kemudian berpikir bahwa sang duke bertanya-tanya mengapa dia meminta maaf.

'Selesai!' dan dia senang. Tentu saja, ekspresinya merupakan campuran antara kekhawatiran dan rasa malu.

_Dia berbohong kepada pamanku. Tentang mencuri gaunnya.

Lord Baby Runs A Romance Fantasy With CashWhere stories live. Discover now