One

691K 27.2K 2.2K
                                    

Gue menatap cermin dengan tatapan horor. Please bilang kalo ini bukan gue, please!

Rambut warna Dark Brown digerai, Baju Sekolah dengan ukuran pas—nggak kekecilan dan nggak kebesaran, Bukan Rok span tapi kayak Rok biasa gitu, dan sepatu kets berwarna Hitam.

Kok penampilan gue kayak orang polos-polos bangsat gitu sih?!

Dengan pasrah, gue melangkahkan kaki menuju Meja Makan untuk menemui Mami.

"Wahh.. Ini beneran anak Mami? Kan enak diliat kalo lu kaya gini, coba kalo kaya kemaren? Bikin gue pusing nge-liatnya." Kata Mami melihat gue dari atas ke bawah.

"Serah Mami deh. Vita mah apa atuh. Nggak bisa ngelawan sama orang TUA. Nanti kualat." Cibir gue sambil duduk untuk memakan Roti yang sudah disiapkan oleh mami.

"Pagi-pagi jangan bikin gue kesel deh. Gue paling sensitif sama kata tua." Ujar Mami, menatap gue sinis.

"Lah? Mami kan emang udah tua. Sadar dong." Cibir gue lagi yang ngebuat mami tambah kesel.

Mami menatap gue dengan tatapan devil, "Hm. Duit jajan Mami potong ah." Tuhkan. Dikit-dikit ngancemnya potong duit jajan mulu. Bosen gue dengernya.

"Ampun Dijah. Hayati nyerah. Udah ah. Aku berangkat dulu ya Mi," Gue berjalan menghampiri mami dan bercipika-cipiki dengan Mami. "Inget lho! Jangan kangen sama aku." Lanjut gue dengan tertawa. Mami mencebikkan bibirnya.

"Jangan cari masalah lagi! Nanti pas udah di Sekolah, Kamu masuk aja ke dalam terus nanya kek sama siapa gitu, Kantor Kepala Sekolah nya dimana, terus pas udah di Kantor Kepala Sekolah, kamu bakalan ketemu sama Om Firman disitu, okey?" Peringat Mami ke gue. Gue mengangguk, setelah itu keluar dari rumah berjalan memasuki mobil dan langsung melajukan mobil menyusuri jalan raya menuju SMA Garuda.

--00--

Setelah 30 menit kemudian, gue memarkirkan mobil di parkiran Sekolah, setelah itu keluar dari mobil dan berjalan ke dalam Sekolah. Gue menatap ke sekeliling halaman depan Sekolah.

Ini gue mau nanya sama siapa, coba? Gue ngeliat ada 3 cowok lagi ngerumpi di bawah pohon. Mendingan gue nanya ke cowok-cowok itu kan?

"Permisi kak, boleh nanya gak?" Kata gue sambil tersenyum dengan manis. Sekalian nyari gebetan leh ugha lah ya.

"Wahh.. Anak baru ya?"

"Aduh dek, gakusah Senyum. Gak kuat abang ngeliatnya. Hahaha."

"Ngeliat senyum adek dipagi hari, kaya ada manis-manisnya gitu."

Na-jis.

"Ruang Kepala Sekolah dimana ya kak?" Tanya gue, tak menghiraukan perkataan mereka tadi.

"Lurus aja, terus belok kanan, belok kiri lagi, lurus dikit, ntar ada Kantin, terus lurus lagi, belok kiri, belok kanan, lurus dikittt lagi, belok kiri dan—nyampe."

Gue mengernyitkan alis, bingung. Hah? Lurus? Belok kanan? Belok kiri? Lurus? Terus belok kiri atau kanan lagi? Ya Allah, nyari Ruang Kepala Sekolah aja ribet banget.

"Gak ngerti ya? Yaudah sini gue anter," Kata cowo yang barusan ngasih petunjuk yang rumit, serumit kisah cinta gue. APASIH VIT?! Oke abaikan!

"Modus lo, Biar gue aja yang nganter." Kata seseorang cowok dari arah belakang gue. Gue menoleh ke-arah cowo itu.

OH MY GOD !!

DIA MIRIP MANTAN GUE,

GREYSON CHANCE.

HA HA HA. Biarkan gue berimajinasi sebentar.

Setelah itu, cowok itu langsung menarik tangan gue dengan seenaknya. Kalo udah dipaksa gini, ya gue bisa apa?

Wekawekaweka, ketawa alay dulu.

"Anjir! Gue yang dapet malah lu embat." Cibir cowok yang ngasih petunjuk tadi, gue Cuma ketawa dalam hati. 

Gue pun berjalan berdua sama dia.

Serasa pengen nyanyi: Berdua bersamamu mengajarkankuu apa artinya kenyamanan kesempurnaan cintaaaa... Hihihi. Jadi malu.

"Lo anak baru?" Tanya dia.

"Iya, hehe." Kalem-kalem dulu aja sama CoGan alias Cowo Ganteng, mana tau bisa dijadiin gebetan. Itu adalah Trik dari seorang Vita agar mendapat gebetan baru di Sekolah baru, lumayan lah untuk pamer ke Mami. Hahaha.

"Dari mana?"

"Dari tadi." Cowok itu tergelak.

"Maksud gue lo dari SMA mana?"

"SMA Merah Putih."

"Ohh. Kelas berapa?"

"Hm, kelas 11."

"Kenapa bisa pindah ke sini?"

"Karena—gue ngerokok di ruang kepala sekolah. Terus di Drop Out deh." Jawab gue dengan santai.

"Sumpah lo?" Tanya cowok itu dengan tatapan tak percaya.

"Emang kenapa sih? Biasa aja kali."

"Lo keren banget, jir!" Sehabis berkata seperti itu, cowok itu mengambil Handphone yang berada di kantong saku-nya yang kayanya tadi berbunyi, "Kapan-kapan kita ngobrol lagi deh ya kalo ketemu. Abis ini lo lurus aja, gue ada urusan, See you." Lanjut cowok itu langsung  pergi entah kemana, dan GUE BELUM SEMPAT NANYA NAMANYA! PINTER BANGET DAH LU VIT!


19 Juni 2015, Kota Jambi.

Bad Girl vs Ketua OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang