Delapan

350 28 0
                                    

Mobil Yoongi memasuki area pemakaman. Ia terus mengemudi hingga berhenti di depan sebuah gedung yang cukup besar. Ia melihat Yoona tengah duduk di depan gedung sendirian.

"Yoona"

Yang dipanggil menengadah. Diperhatikannya wajah orang yang sudah ditunggunya sejak tadi.

"Masuk ke mobil"

Yoongi memotong Yoona yang hendak mengatakan sesuatu. Yoona pun menurut. Ia masuk lebih dulu ke dalam mobil. Yoongi mengucapkan terima kasih kepada petugas yang berjaga karena sudah meminjamkan telepon miliknya untuk Yoona. Ia segera pergi setelah berpamitan.

"Kenapa tak bilang padaku jika kau ingin ke sana, Yoona? Kau membuatku panik"

"Maafkan aku"

"What were you thinking? Kau bisa bilang padaku kan?"

"Maaf"

"Naik apa kamu tadi?"

"Aku naik taksi"

"Naik taksi? Dapat uang dari mana kamu?"

"Aku meminjam beberapa dari teman sebagai tambahan"

"Astaga, Yoona. Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu? Bagaimana jika kau diculik? Apa yang harus ku katakan pada Taehyung?"

"Maafkan aku. Aku merindukan dua orang tuaku tadi"

Yoongi menghela napas. Ia coba meredam emosinya. Hatinya masih berdebar karena panik sampai sekarang. Ia merasa kecewa karena tak mampu menjaga Yoona. Apa yang harus ia katakan pada Taehyung jika terjadi sesuatu yang buruk pada anak yang dipercayakan untuk ia jaga?

"Jangan pernah mengulanginya lagi. Ku mohon. Lain kali kau bisa mengatakan padaku. Aku akan mengantarmu"

Yoona terdiam. Tak ada sepatah kata pun lagi yang terucap sepanjang perjalanan. Ia tahu ia salah dan Yoongi pasti marah karena ulahnya.

Yoongi yang seharusnya menjemput Junho di rumah temannya sejak satu jam lalu jadi terlambat. Yoongi mendengarkan ocehan Junho yang kesal karena ia lama menjemput. Tak ada niatan untuk menjawab atau mendebat karena tenaganya sudah habis. Yoona sendiri juga diam tak mengatakan sepatah kata apa pun dari kursi belakang.

Mereka tiba di rumah sudah hampir jam tujuh malam. Namun alangkah terkejutnya saat Yoona dan Junho memasuki rumah, mereka melihat Taehyung tengah menyiapkan makan malam yang sepertinya baru diantar.

"Daddy!". Si kecil Junho menggeletakkan tasnya begitu saja di lantai dan kemudian berlari untuk memeluk sang ayah.

Taehyung melihat kedatangan mereka. Ia tersenyum lebar dan menyambut mereka dengan merentangkan tangan. "Surprissee!"

"Daddy sudah pulang dari tadi?"

"Yup. Daddy sudah lama menunggu kalian. Ke mana saja kalian hingga pulang terlambat?"

"Yoongi terlambat menjemputku, daddy", lapor Junho dengan bibirnya yang sedikit cemberut.

"Hai, dad"

"Yoona". Taehyung memeluk Yoona.

"Bukankah daddy bilang akan pulang hari minggu?"

"Yoona tidak senang daddy pulang lebih awal?"

"Bukan begitu, dad"

"Kenapa kamu? Kok wajahnya sedih begitu?"

"Ah, tidak. Aku hanya lelah. Aku mandi dulu ya, dad". Yoona memaksakan sebuah senyum sebelum ia beranjak ke kamarnya diikuti Junho.

"Hai, sayang. Pulang lebih awal?". Yoongi menghampiri Taehyung.

"Surprise"

Yoongi menghambur memeluk Taehyung.

Step"mom" [TAEGI]Where stories live. Discover now