Satu

608 32 0
                                    

Ddrrttt ddrrttt

Ponsel yang tertindih tangan itu bergetar karena ada satu pesan yang masuk. Membuat sang pemilik membuka matanya secara otomatis. Rasa kantuknya seketika hilang saat melihat jam di layar ponsel. Tubuhnya reflek bangkit dari tempat tidur dan bergegas meninggalkan kamar tanpa sempat membalas pesan yang tadi masuk.

Tokk tokk

Ia langsung masuk ke dalam kamar setelah mengetuk pintu. Dilihatnya seseorang masih meringkuk di bawah selimut.

"Junho. Kim Junho. Ayo bangun. Kita akan terlam- Yaa!"

Taehyung kesal saat selimut yang ia sibak ternyata berisi balon berbentuk dinosaurus. Bukan Kim Junho. Ia memeriksa kolong tempat tidur, lemari, hingga kamar mandi di luar kamar namun belum juga menemukan sosok anak berusia lima tahun yang sedang dicarinya. Ia pun beralih menuju kamar lain.

Tokk tokk

"Yoona. Ah, kau sudah bangun. Bagus"

"Daddy lupa tidak mencuci kaos kaki milikku". Anak bernama Yoona itu tampak kecewa di tempat duduknya. Ia memegang kaos kaki berwarna ungu.

"Tidak. Daddy tidak lupa. Daddy mencucinya semalam"

"Masih sedikit basah. Daddy tahu kan sekarang hari kamis dan aku selalu memakai kaos kaki ini setiap hari kamis. Seharusnya daddy mencucinya sejak minggu lalu. Tahu begitu aku minta tolong bibi saja untuk mencucinya". Dua tangan Yoona bersedekap di depan dada. Bibirnya tampak cemberut.

"Well, maafkan daddy. Daddy tak akan mengulanginya lain kali. Tapi sekarang bisa bantu daddy menemukan adikmu? Kita akan terlambat"

"Junho hilang?"

"Tidak. Dia tidak hilang. Daddy hanya belum menemukannya. Ah, lebih baik kau bersiap dan segera sarapan. Pakai kaos kaki ini dulu sementara"

Taehyung melempar kaos kaki putih dengan pita ungu kecil yang baru diambilnya dari laci penyimpanan ke arah Yoona. Ia meninggalkan kamar Yoona dan kembali mencari si kecil Junho.

Dilihatnya bibi asisten rumah tangganya tengah menyiapkan sarapan di dapur saat ia sampai di bawah. Namun ia tak melihat keberadaan Junho.

"Bibi lihat Junho tadi?"

"Tidak, tuan. Bibi belum lihat dia turun"

"Haishh anak itu"

Taehyung beranjak menuju halaman belakang. Kosong. Tak ada siapa pun di sana. Ia bergerak menuju garasi mengikuti instingnya. Dan benar saja, anak kecil yang dicari ternyata sedang bermain di dalam mobil.

"Apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana bisa kau membuka mobil, hah?"

"Aku menemukan kuncinya di sana". Jawab Junho dengan tetap asyik menggerak-gerakkan setir mobil tanpa menoleh ke arah Taehyung.

"Bahaya sekali. Ayo turun. Kita akan terlambat ke sekolah"

Anak kecil itu pun menurut. Ia turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah dengan tawa riangnya. Selesai dengan sarapan dan segala drama pagi, Taehyung mengantar mereka ke sekolah. Hampir saja mereka terlambat jika Taehyung tak mengemudi secara gila-gilaan tadi.

"Bye. Have a good day"

"You, too. Bye, daddy"

"Eh, cium daddy dulu dong. Main pergi saja, noona"

"I'm an adult now. Malu", ujar Yoona yang langsung turun dari mobil.

"Adult? Seingatku dia masih sepuluh tahun. Iya kan, Junho?". Taehyung menoleh ke kursi belakang. Junho yang sudah mencangklong tasnya, tertawa.

"She's half adult and very jutek"

Si kecil memeluk sang daddy sebelum ia turun. Pipinya dihadiahi satu kecupan dari Taehyung. Anak kecilnya ini memang berbeda dengan sang kakak.

"Bye, daddy. I love you"

"Bye, Junho. I love you, too. Be good"

Selesai mengantar anak-anaknya ke sekolah, Taehyung mengemudikan mobilnya menuju rumah kekasihnya. Kebetulan rumah sang kekasih searah dengan jalan menuju kantornya. Ia ingin mampir sebentar untuk sarapan.

"Selamat pagi, Yoongi sayang". Bibir Taehyung menyunggingkan senyum lebar ketika pintu depan dibuka. Sang kekasih hanya mengangguk dan kembali masuk ke dalam.

"Kau tak membalas pesanku"

"Maafkan aku. Alarmku tak berdering pagi ini. Untung saja notifikasi pesan darimu membangunkanku. Aku hampir terlambat mengantar anak-anak ke sekolah"

"Lagi? Hampir setiap hari kau terlambat mengantar mereka, Taehyung"

"Hampir terlambat. Masih lima menit tadi"

"Sama saja. Kau pasti mengebut lagi kan?"

Yang ditanya hanya meringis sambil menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. Ia lantas duduk di kursi meja makan. Yoongi sudah menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.

"Jangan diulangi, Taehyung. Bahaya. Aku sudah bilang berkali-kali kan kalau kau harus bangun lebih awal"

"Iya. Maaf. Akhir-akhir ini aku sibuk dan semalam aku pulang lewat tengah malam. Waktu tidurku jadi terganggu. Aku akan berusaha untuk tak mengulanginya. Janji", ujar Taehyung sambil mengunyah french toastnya.

"Usahakan pulang lebih awal hari ini. Kalau ada kerjaan yang belum selesai bisa kau bawa pulang kan? Kasihan anak-anak tak ada teman bermain"

"Iya. Rencananya memang akan pulang lebih awal hari ini. Kau tak ada rencana kan malam ini?"

"Aku? Kenapa memangnya?"

"Makan malam denganku dan anak-anak. Nanti ku jemput sepulang kantor"

"Makan...malam? Kenapa mendadak sekali?"

"Aku sudah memikirkannya. Sekarang waktu yang tepat untukmu bertemu anak-anak"

Step"mom" [TAEGI]Where stories live. Discover now