002

140 18 1
                                    

Halo halo halo pagi menjelang siang semuanya, kembali lagi nih dengan book baru ku di chap ke duanya.

Kalau kalian suka jangan lupa klik votenya ya supaya aku makin semangat buat nya.

Selamat membaca semuanya
















"Jangan nakal di sekolah okey?"

Ni-ki mengangguk cepat setelah Jake mengucapkan hal tersebut kepada Ni-ki sebelum ia memasuki kelasnya, "Siap Papa! Ni-ki gak akan nakal!" jawab Ni-ki dengan semangat.

Jake tersenyum, anak semata wayangnya ini meskipun menyebalkan tetapi juga pintar. Jake mengusap-usap rambut sang anak dengan gemas, "Yaudah sekarang masuk okey? Selamat belajar boy."

Ni-ki menganggukkan kepalanya. Kepala kecilnya menoleh kearah sang guru yang sudah berada di depan pintu masuk kelasnya, "Ayo Ni-ki masuk, kita belajar," ujar sang guru untuk membujuk Ni-ki masuk.

Setelah berpamitan dengan Papanya, Ni-ki berlari kecil menuju kelas belajarnya dengan antusias. Jake menegakkan tubuhnya saat melihat anak semata wayangnya itu masuk kelas dengan sangat semangat. Jake harap, rasa semangat sang anak akan terus ada hingga Ni-ki beranjak dewasa nantinya.

Jake membawa kedua kaki nya menuju mobil miliknya yang terparkir sempurna di parkiran sekolah. Senyuman Jake terus terukir ketika melihat anaknya itu yang penuh dengan semangat dalam belajar, sama seperti dirinya dulu. Kedua orang tua Jake senang ketika melihat dirinya kala itu semangat masuk kelas untuk menimba ilmu.

Jake pun memutuskan untuk melajukan mobil miliknya menuju lokasi syuting setelah beberapa saat tersenyum sendiri di dalam mobil.
Jake memarkirkan mobil nya disaat ia sudah tiba di lokasi syuting. Saat Jake baru saja keluar dari mobil, ia disambut dengan hangat oleh beberapa aktor drama yang lain. Terutama sahabat Jake yaitu Jay dan Sunghoon yang juga merupakan pemain dari drama tersebut.

"Halo bro. Akhirnya dateng juga, saya kira kamu gak akan kerja hari ini," sapa Jay kepada duda anak satu di hadapannya.

Jake menggelengkan kepalanya, "Saya akan selalu masuk kecuali saya sakit, anak saya sakit, anak saya mau jalan-jalan atau musibah di keluar saya," jawab Jake.

Sunghoon yang tak jauh dari mereka pun mulai mendekat kearah Jay dan Jake yang sedang bertegur sapa. Ia menepuk pundak Jake ketika sudah berada di belakang tubuh teman nya itu, "Gimana kabar anak mu? Sehat?" tanya Sunghoon.

Jake lantas menoleh dan mengangguk, "Alhamdulillah sehat, kenapa memang nya? Kangen sama anak saya ya kamu?" ledek Jake.

Sunghoon terkekeh, "Yang kangen anak mu itu anak saya, dia katanya mau main," jawab Sunghoon.

Jake membulatkan mulutnya dengan anggukan kecil di kepalanya, "Ajak saja anak mu bermain di rumah saya, pasti anak saya akan senang kalau teman nya datang berkunjung," ujar Jake.

"Nanti saya sampaikan kepada anak saya ya, Jake," jawab Sunghoon. Jake hanya menganggukkan kepalanya.

Saat mereka bertemu, perbincangan mereka selalu membahas tentang pertemanan antara anak Jake dan Sunghoon. Sejak Ni-ki kecil, Jake selalu berkunjung kerumah Sunghoon untuk bersilaturahmi dengan keluarga Sunghoon sebelum sang istri pergi kepelukan Tuhan.

Selain dengan anak Sunghoon, Ni-ki juga berteman dengan anak dari Jay. Meskipun rumah diantara mereka saling berjauhan, Jake selalu memikirkan cara supaya hubungan pertemanan antara anak mereka tetap terjalin hingga anak mereka dewasa nanti.

• • •

Setelah berbincang satu sama lain cukup lama sekitar 1 jam lebih ketiga bapak-bapak itu pun duduk di kursi dan mengambil kertas dialognya. Jake, Jay, dan Sunghoon saat ini sedang fokus membaca dialog drama pada kertas putih ditangan mereka masing-masing sembari di make-up oleh penata rias.

My Papa is My Hero || Jake & Ni-ki (HIATUS & REVISI)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin