4. Like a fool I was floating on air all day

85 16 0
                                    


"KALAU lo suka sama dia, minimal ajak ketemuan di luar sekolah. Ngobrol, cari tahu apa yang dia suka dan gak suka. Dan pastinya, lo gak boleh seenaknya," pesan Riko.

Kalimat yang diutarakan oleh sepupunya itu terngiang-ngiang di kepala usai ia menjelaskan segala hal yang dialaminya selama satu tahun belakangan ini.

Tentang betapa tidak relanya ia tatkala hari hukuman mereka berakhir. Tentang betapa ia yang selalu ingin bertemu atau melihat sosoknya meskipun dari kejauhan. Tentang betapa ia yang tidak ingin dilupakan begitu saja hingga sampailah pada keputusan untuk memberikan permen setiap kali berjumpa.

Satoru bahkan tidak memedulikan berapa banyak pasang mata yang melihat aksinya tersebut. Selama ini, ia berpikir perbuatannya itu adalah hal yang wajar untuk dilakukan oleh seorang teman. Satoru hanya ingin Shoko berhenti merokok sepenuhnya serta menjalani hidup yang lama dan juga bahagia di dunia. Satoru pun ingin setidaknya secuil momen kebahagiaan itu berasal dari dirinya yang merupakan salah satu temannya.

Meskipun sampai saat ini Satoru masih belum mengetahui secara pasti alasan sebenarnya mengapa Shoko merokok, sejak kapan, dan bagaimana caranya ia bisa mendapatkan benda tersebut, padahal ia masih di bawah umur saat itu. Akan tetapi, jauh di lubuk hati Satoru merasa pasti suatu saat nanti ia akan mengetahuinya.

Entah dari mana keyakinan itu datang, Satoru juga tidak tahu.

Terlalu banyak hal ajaib yang semula tidak pernah terlintas lantas berakhir terpikirkan.

Terlalu banyak hal yang semula terlihat bodoh, justru kini membuat dirinya sendiri yang heboh.

Terlalu banyak hal yang mungkin terlihat aneh, namun kini tak bisa dianggap remeh.

Lantas dalam posisinya yang kini merebahkan diri di sofa sepeninggal Riko menuju ke kamar tamu, tiba-tiba saja Satoru teringat hari di mana ia diinterogasi oleh Suguru dan Yu akibat celotehan Kento tentang dirinya yang dekat dengan Shoko sejak setahun yang lalu.

"Kok bisa lo dekat sama cewek?" tanya Suguru.

"Gila lo, gak ngasih info apa-apa," protes Yu.

"Yang mana deh orangnya?" tanya Suguru lagi.

Kemudian diceritakanlah segala kronologinya. Namun, berbagai respons konyol pun menyertai setelahnya. Sungguh membuat heran mengapa ia bisa terjebak dalam lingkup pertemanan yang di luar nalar.

"Kenapa lo gak coba aja ngudut bareng? Gak ada siapa-siapa juga kan akhirnya di sana?" tanya Suguru.

"Kalau gue jadi lo, gue sih pengin lihat gimana tuh cewek ngerokok. Gokil, dah," ujar Yu.

"Sesat!" respons Kento. "Udah betul tindakan Satoru, tuh. Justru bikin heran kenapa dia mendadak pintar baca keadaan."

Jujur saja rasanya Satoru kini seperti sedang mengambang di atas awan, dengan pikiran dan isi hati yang begitu tidak keruan.

Memangnya ada orang yang mengaku berteman kemudian mencintai tanpa alasan?   []

『私恋してる』I'm in Love | SatoShoko (Jujutsu Kaisen)Where stories live. Discover now