Seorang pemuda bernama Rafi masuk ke dalam kelas. Matanya penuh percaya diri, dan senyumannya yang menawan membuat hati Aghniya berdebar lebih kencang. Rafi adalah tipe pemuda yang menimbulkan getaran pertama di hati Aghniya, meskipun mereka hanya bertukar senyum singkat.

Di samping Rafi, ada seorang pemuda bernama Kamil yang tampaknya sangat akrab dengannya. Mereka berdua terlihat seperti teman baik yang telah mengenal satu sama lain sejak lama. Kamil memiliki senyum yang tulus dan ramah, dan Aghniya merasa bahwa ia adalah tipe teman yang baik.

Di belakang Rafi dan Kamil, ada dua gadis cantik yang menjadi pusat perhatian di kelas. Mereka adalah Ikrimah dan Deva, dua sahabat yang telah lama bersahabat. Kecantikan mereka memancar, tetapi yang lebih menarik adalah keramahan dan kepribadian mereka yang hangat.

Aghniya memperhatikan semua itu dengan hati yang berdebar-debar. Ia merasa bahwa di kelas barunya ini, ada banyak teman baru yang menarik dan berpotensi menjadi bagian penting dari perjalanan hidupnya. Ia merasa gugup dan penuh harap, namun juga penuh semangat untuk menjalin hubungan dengan teman-teman barunya.

Sementara itu, pandangan singkat antara Aghniya dan Rafi menciptakan getaran kecil di antara keduanya. Mereka hanya melemparkan senyum singkat, namun itu sudah cukup untuk membuat hati Aghniya berbunga. Ia merasa bahwa hari pertamanya di sekolah baru ini adalah awal dari petualangan yang akan membawanya kepada teman-teman, impian, dan mungkin, cinta yang baru.


***

Hari pertama di sekolah baru adalah hari yang penuh dengan kegembiraan dan ekspektasi. Di kelas barunya, Aghniya merasa semakin dekat dengan teman-teman barunya. Mereka semua duduk di dalam kelas yang dipenuhi tawa dan keceriaan.

Pemilihan ketua kelas dan anggota pengurus kelas adalah salah satu momen yang dinantikan. Guru wali kelas mereka, Bu Anita, memimpin proses pemilihan tersebut.

"Baik, anak-anak," kata Bu Anita dengan senyum lebar. "Sekarang saatnya kita memilih ketua kelas, wakil ketua, sekretaris, bendahara, seksi kebersihan, seksi pendidikan, dan seksi keamanan."

Bu Anita mengajak para siswa untuk mengusulkan nama-nama yang sesuai untuk posisi tersebut. Masing-masing siswa berbicara dengan penuh semangat, menyarankan teman-teman yang mereka anggap cocok untuk jabatan tertentu.

"Baiklah, kita sudah mendengar saran-saran kalian," kata Bu Anita. "Sekarang mari kita berikan suara untuk setiap calon."

Setelah proses pemungutan suara, hasilnya diumumkan. Rafi terpilih sebagai ketua kelas, Rujhan sebagai wakil ketua, sementara Ikrimah terpilih sebagai sekretaris, Aghniya menjadi bendahara kelasnya, Sarah sebagai seksi kebersihan, Deva sebagai seksi pendidikan, dan Kamil sebagai seksi keamanan.

Semua siswa merayakan hasil pemilihan itu dengan sorak-sorai dan tepuk tangan. Mereka merasa bangga dengan teman-teman sekelasnya yang telah terpilih untuk memimpin. Namun, suasana itu tiba-tiba menjadi riuh ketika Kamil dan Rujhan mulai melontarkan candaan yang lucu.

Rujhan berkata dengan nada kocak, "Kamil, kita sebagai wakil ketua dan seksi keamanan, kita harus bekerja sama dengan baik. Kita harus jadi tim yang tak terkalahkan!"

Kamil menjawab dengan senyum lebar, "Tentu, Han! Jangan khawatir, aku akan menjaga seluruh sekolah ini dengan mati-matian!"

Celoteh mereka berdua membuat seluruh kelas tertawa, dan suasana riuh semakin meriah. Mereka bahkan mulai menjodohkan Ikrimah dengan Rafi, menciptakan lelucon yang menggelikan, kecuali untuk Aghniya.

"Saatnya bagi Ikrimah untuk menjadi Istri Ketua! Hahaha." Rujhan berkata dengan nada jenaka, diikuti oleh tawa riang dari teman-teman mereka.

Ikrimah merah padam, tetapi dia hanya tersenyum dan menggelengkan kepala. Semua percakapan kocak ini membuat hari pertama mereka di sekolah baru menjadi lebih berkesan dan ceria.

Ketika pembagian tugas selesai, mereka semua merasa semakin dekat satu sama lain. Mereka adalah keluarga baru di sekolah ini, persahabatan mereka akan terus tumbuh dan menguat, membawa mereka kepada pengalaman yang tak terlupakan selama masa SMA.

 Mereka adalah keluarga baru di sekolah ini, persahabatan mereka akan terus tumbuh dan menguat, membawa mereka kepada pengalaman yang tak terlupakan selama masa SMA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

===  Mutiara Hikmah dari Kitab Al-Hikam karya Ibnu Atha'illah al-Iskandari  ===

Maqalah ke 60

مَا سَأَلْتُكَ شَيْئًا قَطُّ إِلَّا وَجَدْتُكَ ضَامِنَهُ، وَمَا اسْتَغْنَيْتُ عَنْكَ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا وَجَدْتُكَ مَقْطُوعَهُ

"Kebahagiaan sejati tidak dapat ditemukan dalam pencapaian diri sendiri, tetapi dalam memberi dan melayani orang lain."

AQLAMWhere stories live. Discover now