Awal Baru

23K 432 1
                                    

POV Liana
Mataku perlahan terbuka. Ku lirik jam di nakas sudah menunjukkan pukul 05.45 . Aku segera bangun dan pergi ke kamar mandi. Setelah mandi, aku langsung turun ke lantai bawah tempat mama, papa dan kakak gantengku yang sudah duduk manis di meja makan.

"Pagi semua" kataku sambil tersenyum. Papa mama dan kakak ku pun menjawab serentak dan tersenyum.

"Pa jadi kan antar liana kuliah ?"

"Maaf sayang, papa ga bisa, mendadak meeting dengan pak juna di majukan. Hari ini kamu berangkat sama mas Andra saja ya"

"GAK MAU !! papa sudah janji kan kemarin mau antar!" Kataku sedikit merajuk

"Hei bocah ! Kenapa sih ga pernah mau di antarin mas? Waktu masih SMA ga mau juga di antar. Padahal mas kan baik mau ngantarin kamu!" Kata mas Andra dengan wajah sok manis nya.

"Ogah di anterin mas Andra" kataku cuek.
Suara helaan nafas mama terdengar

" Sayang, kamu harus ngerti posisi papa kamu sekarang. Papa sedang ada meeting penting dengan klien nya . Kamu di antar sama mas Andra dan jangan ngebantah" kata mama dengan penegasannya yang ga mau di bantah.

"Maaf ya sayang, papa beneran ga bisa anterin, tapi lain kali papa yang antar kamu " kata papa tersenyum hangat.
Aku hanya bisa merajuk dan menggumam ga jelas.

" umur sudah 19 , masih aja merajuk kayak bocah SD " kata mas Andra dengan tertawa mengejek.

" Dari pada elu . Umur udah 25 pacar aja enggak ada, kasian banget idup lo mas" kataku tertawa mengejek.

" hei, ga nyadar ya? Lo jg kali ga ada pacar jg kan?" Dia tertawa lg.

" aku mah wajar. Masih 19 tahun . Nah mas kan sdh 25 tahun . Ga wajar sampai umur segitu ga punya pacar sampai sekarang" kataku tertawa dengan penuh kemenangan.

" hei bocah . Bagiku untuk dapat pacar itu mudah. Hanya saja belum ketemu yang pas"

" ngeles loh mas" kataku tetap tertawa-tawa.

Mama dan papa cuma bisa geleng2 kepala lihat kelakuan kami.

" ayo mas anter kamu sekarang! Kamu udah selesai kan sarapan! Ayo ntar macet di perjalanan"

Aku mencium pipi mama dan papa bergantian, lalu aku pamit untuk pergi kuliah dengan mas Andra.

"Dasar bocah" kata mas Andra tertawa mengejek.

Aku tak menanggapi dia. Menanggapi sama saja buat capek, ga pernah ada habisnya.

Aku pun dengan mas Andra melaju dengan mobil SUV silver nya.

love you big baby !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang