someone

2 1 0
                                    

Halohaaa

Balik lagi

Enjoy the sytory

This night is sparkling, don't you let it goI'm wonderstruck, blushing all the way homeI'll spend forever wondering if you knewThat this night is flawless, don't you let it goI'm wonderstruck, dancing around all aloneI'll spend forever wondering i...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

This night is sparkling, don't you let it go
I'm wonderstruck, blushing all the way home
I'll spend forever wondering if you knew
That this night is flawless, don't you let it go
I'm wonderstruck, dancing around all alone
I'll spend forever wondering if you knew
I was enchanted to meet you

Enchanted - Taylor Swift

Suara langkah kaki yang terburu buru membuat beberapa pasang mata melihat ke arah kamu bertiga yang buru buru menuju meja resepsionis.

"Permisi. Maaf sus ruangan pasien atas nama Bagus ada disebelah mana ya?" Tanya ayah. Aku tahu meskipun nadanya dibuat setenang mungkin. Tapi tidak menyembunyikan rasa khawatirnya.

"Sebentar ya pak biar saya cek dulu" jawab suster itu ramah. Jarinya yang lentik dengan lincah mengetikkan sesuatu di komputernya.

"Pasien atas nama Bagus ada di ruang anggrek no 24 ya pak" setelah mengecek daftar pasien. Akhirnya ruangan kakakku ditemukan. Ruangannya di lantai 3 paling ujung.

Behh apa gak encok. Tapi gak papa kan demi my brother...

Makanya jan sakit sakit lah bang. Nanti aku ngejailin siapa? Hhehe.

"Terima kasih sus" ucap ayahku lalu kita bergegas menuju ruangan yang tadi disebutkan.

Setelah mencari kesana kemari. Ketemulah ruangannya. Dengan kondisi kita udah capek nelusurin lantai 3.

Pliss ya ini gue capek bjir naik tangga keliling koridor . Liatlah effort adikmu ini bang.

Gak pakek ba bi bu aku langsung masuk ke ruangan serba putih ini.

"Assalamualaikum!" Teriakku, tanpa rasa bersalah. Ya kalian tau lah aku lan prinsipnya masuk ruangan atau rumah itu salam. Yaa walaupun kalok aku yang terial itu bakalan bikin orang darah tinggi.

"Bisa gak salamnya biasa aja. Gak usah teriak" sinis kakakku. Yang sedang terbaring di ranjang pasien.

"Ya maap kebiasaan soalnya" jawabku tanpa rasa bersalah. Lalu segera menduduki kursi yang ada.

"Ayah gak salah kah, ngajak ni anak ke sini. Yang ada nambah sakit aku bukannya nambah sembuh." Gerutu kakakku yang melihatku dengan tatapan tajamnya.

"Yeee mana ada, nih ya tak kasih tau. Aku kesini itu gak mungkin kalok gak bawa obat buat antum."

Perkataanku diremehkan oleh kakakku, buktinya dia malah bilang " dih" kan belum tahu aja dia aku ada jurus buat bikin dia sembuh seketika.

Pas banget nih, momentnya pikirku. Setelah tersenyum jahil. Aku mendekatkan diri ke arah Abangku. Abangku harus tahu hal ini.

"Kak tau gak sii" lalu aku membisikkan beberapa kalimat, yang langsung membuatnya terkejoed.

"Ah, yang bener lu" memang ya abangku satu ini susah kali percaya sama aku.

"Kalj ini real bang no fek fek, suer kalok gak percaya yaudah" jawabku lalu kembali duduk di kursi.

"Kalian kenapa sih?" Ibu yang tadi memperhatikan gerak gerik kamu mulai curiga jangan jangan kita lagi sekongkol buat keribuatn lagi.

"Enggak, tadi cuma bilangin ke bang Bagus kalok mbak Verin tadi nyariin dia" ujarku jujur.

Beh, langsung tu bang Bagus kek mau nerkam aku. Untung dia lagi sakit jadinya, mungkin aku digeplaknya kalok udah sembuh, jadi ya bisa ditunda dulu digeplaknya.

"Verin siapa?" Tanya Ayah penasaran. Sejak tadi ayah sedang memakan buah apel yang memang baru dikupas ibu.

"Enggak bukan siapa siapa." Abangku itu kelihatan kali lagi nyembunyiin sesuatu.

"Itu loh, yah penulis yang pernah kerjasama sama Bang Bagus buat nerbitin ceritanya." Ayah sama ibu harus tahu sieh tentang ini. Soalnya Abangku itu tertutup soal ini. Hehhe maaf ya bang adekmu ini ember. Tapi gak papa, buat apa coba disembunyii lama lama. Toh nanti bakal kebongkar sendiri.

Aku aja ngerasa mereka lucu. Hubungan yang awalya cuma sebatas penulis dan penerbit, eh malah jadi hts. Hts? Yaialah kan mereka pemegang prinsip, 'jalanin aja dulu'.

Kalok bisa diitung mungkin mereka bakalan jalan sampe London kalok gak resmi resmi. Nah kalian yang hts dah jalan ampe mana tuh?.

Dan hari itu muka abangku sempurna merah karena malu. Tapi semangat buat sembuhnya juga oke banget kok. Yaaa walaupun malu malu kuda, tapi gimanapun abangku yang satu ini udah dapet semanganya.

■■■

Di sekolah pagi ini ya kayak biasanya belajar dan kalian tahu? Hal nyebelin dari pelajaran sejarah adalah. Ada satu anak yang pinter sejarah. Keknya dia sejarah dari awal mula bumi juga tahu dia. Yang buat dia keliatan nyebelin di mataku adalah, dia itu tengil bet orangnya. Suer.

11 12 sama Beomgyu. Iyaa Beomgyu TXT, tapi yang ini ngeselin meskipun sama sama ganteng.

Tapi lebih mending Beomgyu. Intinya mendingan Beomgyu!.

Kek pagi ini nih, dia tiba tiba aja ngambil gitar, terus bisa bisanya dia nyanyi lagu singkong dan keju. Didepan semua anak kelas yang sedang hening heningnya.

Mana mukanya tengil banget lagi.

"Kau bilang suka padaku~" suaranya yang khas memenuhi indra pendengaranku.

Dan entah kenapa seulas senyum muncul di bibirku, yang langsung kutarik lagi. Dan dia lanjut menyayikan lagu itu dengan lancarnya diringi tepuk tangan dan siulan dari teman teman, sekelas. Dan seperti tersihir, aku tertawa dengan tingkahnya.

Yaa meskipun nyebelin tapi tingkahnya bikin ketawa

Dialah Antareja..








Bersambung....

Bersambung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HELOOO

Gimana kabarnya kalian?

Akhirnya setelah sekian purnama bisa ngelanjutin cerita ini.

Semoga kalian suka.

Dan aku mohon maaf yang sebesar besar nya buat yang udah mau nungguin cerita ini.

Oh iya aku juga mau bilang.

Selamat liburan buat yang liburan.

HeliosentrikWhere stories live. Discover now