Deg

Tidak.

Jangan bilang kalau Taehyung tadi melihatnya bersama dengan Jimin. Dan Seokjin tahu kalau dia menyakiti hati adiknya.

" Tidak.. Tidak.. Taehyungku.."

Jungkook buru-buru masuk kedalam mobil dan mengendarainya dengan kecepatan tinggi. Tidak mengetahui kalau Jimin melihat tingkahnya di balik jendela kamarnya di lantai dua.

" Kookie.. aku juga masih mencintaimu tapi aku tidak bisa menyakiti Taehyung.. hiks.."

  
Mobil Jungkook berhenti di depan gerbang utama mansion keluarga Kim. Sebagian besar lampu di kediaman Kim sudah padam tanda para penghuninya sudah terlelap, mengingat saat ini jam sudah menunjukan pukul dua belas malam.

Jungkook melihat kearah jendela kamar di lantai dua. Kamar kekasihnya. Hanya gelap. Pasti Taehyung sudah tertidur sekarang dan Jungkook tidak tega untuk membangunkannya hanya untuk sekedar meluruskan kesalahpahaman ini.

" Maaf Taehyung.. maafkan bajingan ini. Tolong jangan pernah pergi meninggalkanku..hiks.."

Bodoh.

Memang siapa dirinya sampai meminta hal demikian. Betapa lancangnya dirinya, ketika dengan gampangnya menyakiti hati Taehyung demi masa lalunya.

Keesokan harinya Jungkook sudah stand by di depan gerbang mamsion Kim. Tadi dia sudah mengabari Taehyung kalau dia menunggu di depan dan berangkat bersama ke kampus.

Senyum merekah di bibir Jungkook, entah kenapa hatinya berdebar kencang ketika mengingat sosok Taehyung.

Bunyi ponsel Jungkook membuyarkan lamunan namja kelinci itu. Nama Jimin tertera di layar ponsel.

" Halo Jim ada apa? " tanya Jungkook lembut. Sesekali melirik pintu gerbang yang masih tertutup. Taehyung belum keluar.

" Kookie bisa jemput aku gak? Supirku sedang sakit aku tidak tahu harus berangkat dengan siapa. Bisa ya jemput aku? Kita berangkat bersama. "

" Tapi.. "

" Kookie.. ya ya ya.. " rengek Jimin di sebrang sana membuat Jungkook menghela napas.

" Ya baiklah. Kau tunggu aku di sana. Aku segera berangkat. "

Pip

Jungkook lagi dan lagi kau mengingkari apa yang keluar dari bibirmu.

Jungkook meninggalkan Taehyung yang berdiri mematung di depan pintu. Tidak ada senyuman, tidak ada tangisan. Hanya tatapan kosong yang sarat akan rasa lelah.

" Lho Tae.. belum berangkat? Katanya di jemput Jungkook? " tanya Seokjin heran.

" Tidak jadi Hyung. Dia sepertinya ada urusan. " balas Taehyung datar. Kembali masuk ke dalam rumah dan mengambil kunci mobilnya.

Meninggalkan kakaknya yang diam-diam mengepalkan tangannya. Bajingan itu pasti sekarang tengah menjemput masa lalunya. Tidak akan ia biarkan adiknya harus berkubang dalam kisah Jungkook yang belum usai dengan masa lalunya.

Mobil Jungkook dan mobil Taehyung sampai bersamaan di area parkir Universitas bersamaan.

Jungkook turun dari mobil berniat sesekali membenarkan letak ranselnya.

" Kookie terima kasih ya sudah jemput aku hehe." Kata Jimin tersenyum lebar. Jungkook mengusap kepala Jimin gemas.

" Iya sama-sa.." ucapan Jungkook terpotong ketika indra penglihatannya menangkap sosok Taehyung yang turun dari mobil dan berjalan melewati dirinya.

MY UNIVERSE × KOOKV ONESHOOTWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu