8

566 64 0
                                    

"Lee lalice! Berhenti di tempatmu!"

Langkah lisa yang semula akan menuju pintu keluar ditahan oleh suara sang kakek, dari suaranya lisa tahu jika kakeknya marah besar. Ia melirik ke arah jennie yang tengah menangis dalam diam, lisa tak melihatnya namun jennie menunduk dengan setetes air yang jatuh ke lantai. Ia mengeratkan pegangan tangannya pada jennie lantas membalikan tubuhnya. Semua orang duduk kecuali sang kakek yang berdiri dengan wajah seramnya.

"Jennie-ya? Apakah yang kudengar tadi adalah kenyataan? Kau hamil?"

Dongwook sebetulnya tak mengetahui bahwa jennie sudah dikeluarkan dari sekolah, ia hanya mengira jika jennie sedang sakit maka dari itu ia berada di rumahnya ketika lisa dan jisoo berangkat kesekolah. Taehyung ikut bangkit dari duduk nya ketika ia melihat lisa akan berbicara.

"Kakek, memang benar jennie hamil. Bahkan satu sekolah sudah mengetahui itu, tapi percayalah aku sama sekali tak mengenal jennie bagaimana bisa aku adalah ayah dari anak yang jennie kandung"

"Semua orang mengada ngada kabar, karna jennie menyukaiku. Bahkan cucu mu sempat mengancamku agar aku menjauhi jisoo"

"Anjing!"

Brak..

Lisa mendorong taehyung sekuat tenaga, pria itu terpelanting ke atas meja membuat semua makanan yang ada disana berjatuhan. Beberapa pelayan menghampiri karna mendengar kegaduhan disana, termasuk ibu jennie yang siap siaga untuk membereskan kekacauan yang terjadi. Wanita setengah baya itu menatap anaknya yang berdiri sambil menundukan kepalanya, kemudian berganti menatap lisa yang siap untuk meninju taehyung kembali.

"Pria macam apa kau hah! Apakah jennie pernah berbuat salah padamu brengsek! Kau menghancurkan masa depannya dan setelah itu bahkan kau tak mengakui kesalahanmu!"

"Lisa!" Jisoo menatap adiknya dengan tatapan menggebu, ia membantu taehyung untuk turun dari meja.

"Kau bahkan telah mempengaruhi kakakku! Dasar anjing"

Brak..

Lisa kembali mendorong taehyung kali ini pria itu menabrak kursi hingga patah, taehyung meringis memegangi punggungnya yang terbentur sangat keras.

"Apa yang kau lakukan lalisa!!"

"Kau membela gadis itu? Dari dulu aku tak menyukainya karna aku takut dia membawa pengruh buruk padamu, dan semua yang aku pikirkan sekarang terjadi! Kau mau menuduh taehyung dan menjadikan dia ayah dari bayi yang jennie kandung hanya karna jennie menyukai taehyung?"

"Aku mengatakan yang sebenarnya!"

"Kau ingin menghancurkan kebahagiaanku bukan?!"

"Aku adikmu! Bagaimana bisa aku menghancurkan kebahagiaanmu?!"

"Jika kau tak ingin menghancurkan kebahagiaanku, lantas ada apa dengan hari ini? Kenapa kau memfitnah taehyung hah?"

"Aku tidak memfitnahnya sialan!"

"Kau yang sialan, dasar anak tidak normal!"

"CUKUP! KALIAN BERDUA KELUAR DARI RUMAHKU!" akhirnya dongwook marah besar.

Kedua kakak adik itu saling berteriak satu sama lain hingga membuat orang dewasa disekitarnya tak habis pikir. Dongwook tak pernah sekalipun mengajarkan lisa menggunakan bahasa tak pantas pada saudarinya, dan dongwook juga tak pernah mengajarkan jisoo bagaimana cara menyalahkan saudarinya terlebih di depan keluarganya.

Semua menatap dongwook sekarang, baik lisa maupun jisoo masih dalam keadaan dibakar emosi. Sebelum pergi lisa sempat menatap jisoo dengan tatapan tak suka karena selama hidupnya tak pernah jisoo menyakiti lisa, jisoo adalah figure kakak yang lembut. Meskipun di dalam jiwanya terdapat sifat mudah marah tapi jisoo tak pernah sekalipun marah pada sang adik, menurutnya keluarga diatas segalanya. Tetapi kali ini jisoo keterlaluan, kakaknya itu sudah menggilai pria yang bahkan tak memiliki otak! Di dalam hatinya lisa meminta maaf karena membentak jisoo tetapi ketika pandangannya melihat bagaimana jisoo lebih memilih taehyung dibanding dirinya lisa membuang kata kata itu jauh.

Let u go ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang