🍁 50. The Lady of Warm Beauty

Start from the beginning
                                    

"Sukwon Mama, selamat atas pernikahan dan pelantikanmu." Penjahit Oh membungkuk hormat diikuti yang lain. "Kami akan ikut mengiringi Anda menuju halaman Istana Selir, Mama."

Yoona menatap mereka satu persatu dan mengangguk sambil tersenyum tipis. Entah harus seperti apalagi Yoona berterima kasih pada mereka. Semuanya mendukung Yoona dan tidak sedikitpun dari mereka mencela atau mengatakan hal-hal aneh padanya. Benar kata Raja. Setelah ia resmi menjadi selir nanti, ia juga memiliki tanggung jawab untuk melindungi orang-orang yang mendukungnya.

***

Suara musik pengiring yang diikuti dengan pengumuman bahwa acara pernikahan dan pelantikan akan segera dimulai. Sebenarnya acara ini tergolong sederhana dibanding acara pernikahan Raja dan Ratu. Acara ini hanya dihadiri sebagian pejabat, beberapa tamu undangan, para pemusik dan penari, dan beberapa pejabat lain yang diundang secara khusus baik oleh Raja ataupun Yoona. Hanya saja karena Raja ingin menyiapkan sebaik mungkin, acara ini terasa lebih intim dari acara lain yang pernah dihadirinya.

Tidak ada Ibu Suri atau Ratu yang menghadiri acara tersebut. Yoona berpikir mungkin mereka belum bisa menerima keberadaan Yoona disana. Tapi tidak masalah. Ia berharap, ketidakhadiran Ibu Suri dan Ratu tidak akan memberikan dampak sosial dan politik di istana. Secara tidak langsung isu-isu semacam itu akan terjadi disana.

Yoona ditemani Dayang Bong dan dayang lain di sisi kiri dan kanannya berjalan menuju tengah acara. Kepalanya tertunduk dengan kedua lengan diletakkan dibagian depan, menutupi pandangannya.

Saat ini Yoona sudah berada di depan podium. Ia belum berani menatap ke depan karena pandangannya terhalang oleh lengan jubah.

Beberapa detik kemudian, Raja memasuki podium memakai Myeonbok dan Myellyugwan. Sebuah jubah dan mahkota resmi yang dipakai untuk acara-acara pernikahan seperti ini.

Dibantu dua orang Dayang, Yoona membungkukkan badan sebanyak dua kali sebagai bentuk penghormatan. Setelah itu diikuti Raja yang melakukan hal yang sama satu kali. Kemudian diikuti lagi oleh Yoona untuk membungkukkan badan sebanyak dua kali. Setelahnya Yoona sedikit menurunkan lengan, lalu matanya menatap ke depan. Ia melihat Raja yang kini menatapnya dengan tatapan lembut dan menenangkan. Tak lupa senyuman muncul di wajah sang Raja.

Yoona tertegun sejenak. Melihat senyuman Raja dan matanya yang berbinar membangkitkan perasaan yang tidak biasa baginya. Ia mungkin mencintai pria itu dan benar-benar telah mengambil keputusan ini, tapi anehnya perasaan lain muncul di saat momen ini. Yoona benar-benar telah menyerahkan hidupnya untuk pria itu. Entah apa yang akan terjadi di kehidupannya sekarang. Mungkinkah Yoona perlu fokus pada apa yang terjadi sekarang? Tanpa perlu memikirkan masa depan yang belum jelas?

Sementara Raja sendiri menatap Yoona dengan lekat. Perlahan senyum tipis perempuan itu terbit, membuat perasaan berdebar yang menyenangkan itu tak pernah hilang sejak beberapa hari lalu. Ada banyak keinginan yang dicapai olehnya sebagai pemimpin negeri. Tapi baru sekarang, Raja menginginkan hal lain sebagai seorang pria. Dan keinginan itu telah terwujud. Pasti banyak tantangan yang akan mereka alami, tapi ia berjanji pada dirinya sendiri tidak akan membiarkan Yoona merasa sendirian.

Kemudian prosesi dan upacara itu berlanjut pada sesi lain yang lebih sakral. Selama prosesi itu, keduanya mengikuti upacara dengan tertib. Sesuai dengan aturan yang ada. Hingga akhirnya acara itu beralih pada prosesi pelantikan.

Dayang Kim yang berdiri sedikit jauh dari Raja membawa sebuah gulungan kertas dan membukanya. Sementara pria itu duduk di sebuah kursi, menatap Yoona yang tengah berlutut di hadapan Raja ditemani Dayang Bong dan dayang lain yang lebih senior.

"Pada hari ini, 12 September 1619, Nyonya Han akan diangkat menjadi salah satu keluarga kerajaan. Dia akan dinobatkan sebagai Selir Kerajaan Tingkat 4 dengan gelar Sukwon."

THE LAST FIGHT [COMPLETE] ✓Where stories live. Discover now