🍁 50. The Lady of Warm Beauty

477 83 50
                                    

Pertengahan September, 1619.

Hiruk pikuk di halaman Istana Selir sudah terdengar sejak kemarin malam. Istana itu berada di bagian barat dari Istana Utama yang baru saja selesai diperbaiki beberapa hari lalu. Ada banyak pelayan yang hilir mudik untuk mempersiapkan sebuah upacara pernikahan antara Raja Wonjong dengan seorang wanita yang kini menjabat sebagai Dayang Istimewa. Upacara ini juga dilakukan secara bersamaan dengan pelantikan Selir Kerajaan.

Setelah pekan lalu Raja mengumumkan bahwa Yoona akan diangkat sebagai selir dan beberapa hari setelahnya perempuan itu kembali ke istana, akhirnya hari yang ditunggu telah tiba. Tepat pada tanggal 12 September 1619, acara resmi itu akan berlangsung sekitar beberapa jam lagi. Raja meminta para pejabat yang bertugas untuk menyiapkan semuanya sebaik mungkin.

Raja juga mengenakan Myeonbok yang pernah dirancang Yoona untuknya beberapa tahun lalu. Jubah tersebut dirawat dengan baik sehingga kondisinya tetap bagus meski jarang digunakan. Entah kenapa jantungnya berdebar sangat cepat menunggu saat-saat yang ditunggunya sekian lama. Ini jauh lebih mendebarkan dibanding pengangkatannya sebagai Putra Mahkota ataupun Raja. Rasanya tidak bisa diungkapkan kata-kata. Raja hanya merasa gelisah, senang, sedikit cemas, tapi juga sangat menantikannya. Semua perasaan itu bercampur menjadi satu.

Sementara itu di sisi yang lain, Yoona tengah dirias oleh salah satu dayang di paviliunnya. Rambutnya digelung seperti biasa dengan gaya keun meori. Gaya rambut ini biasa dipakai oleh wanita yang memiliki pangkat tinggi untuk acara-acara tertentu, salah satunya acara pernikahan dan pelantikan selir ini.

Setelah dirias, Yoona memakai Wonsam. Ini merupakan jubah yang biasa dipakai untuk acara-acara resmi. Wonsam biasanya digunakan oleh anggota kerajaan untuk melengkapi upacara pernikahan mereka. Rancangan Wonsam ini sangat detail dengan banyaknya sulaman di sekitar jubah. Salah satu ciri khas dari Wonsam ini adalah lengan yang panjang dan lebar sehingga bisa menutupi tangan pemakainya. Jubah ini perpaduan warna merah, biru dan kuning di bagian luar. Selain itu, bagian lengannya memiliki tiga strip sutra berwarna merah, biru dan kuning dengan manset putih. Jubah tersebut seringkali dihiasi dengan simbol-simbol yang dianggap membawa kekayaan, nasib baik, dan kesuburan bagi pasangan baru. Ada beberapa motif umum yang ada di Wonsam yang dikenakan Yoona seperti sulaman bunga, tumbuhan dan burung. Yoona dengar, jubah ini dirancang khusus oleh Penjahit Jung sekitar awal agustus kemarin atas perintah Raja.

Setelah semuanya selesai, Yoona menatap dirinya di cermin. Ia terlihat berbeda, seperti bukan dirinya. Riasannya sedikit tebal dari biasanya dengan adanya riasan bintik hitam dan merah di alis dan pipi.

Yoona menghela napas. Bohong jika ia tidak cemas. Sejak ia masuk istana, justru jantungnya selalu membuat ulah. Apalagi hari ini. Hari dimana Yoona resmi menikahi Raja Wonjong dan akan diangkat sebagai Selir Kerajaan Tingkat 4 Junior. Sementara memang posisi itu yang cukup aman baginya. Jika Yoona sudah dilantik, secara tidak langsung dia bukan Han Jiyoon lagi. Ia akan bergelar Sukwon dan kedepannya orang-orang akan memanggilnya Selir Han atau Sukwon Mama.

Yoona sadar, ini bukan hanya tentang posisi dan status sosial, melainkan tanggung jawab dan kesetiaannya untuk Raja dan Joseon. Yoona menelan ludah. Ia benar-benar mempertaruhkan hidupnya untuk semua ini.

"Sukwon Mama, acaranya sebentar lagi akan dimulai." Penyidik Bong yang kini sudah menjadi Dayang Bong berbisik dari belakangnya. Wanita itu juga sudah mengenakan jubah khas dayang yang biasa dikenakan untuk acara-acara tertentu. Rambutnya pun menggunakan gaya keun meori.

Yoona menatap sekilas Dayang Bong yang berada di belakangnya, lalu mengangguk.

Dibantu Dayang Bong dan beberapa dayang lainnya, Yoona keluar dari paviliun menuju halaman Istana Selir. Di depan paviliun sudah ada banyak orang yang menunggunya. Para penyidik, Penjahit Oh, Areum, Jungeun dan Yeon sedang menatapnya dengan senyum haru dan penuh hormat. Mungkin mereka juga merasakan hal yang sama seperti Yoona, apalagi Yeon. Pria itu menganggukkan kepala pada Yoona, seolah memastikan semua akan baik-baik saja.

THE LAST FIGHT [COMPLETE] ✓Where stories live. Discover now