By, Gabriel Reno Saputra Iryanto
Di sekolah tua yang terpencil, terdapat sebuah legenda menyeramkan tentang sebuah ruangan kelas yang selalu terkunci dan ditinggalkan terabaikan. Cerita itu bermula dari kisah seorang guru yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak saat menjaga anak-anak yang sedang ujian di ruangan tersebut. Beberapa siswa yang terlambat pernah mendengar suara tawa anak kecil di dekat pintu ruangan tersebut, meski tidak ada yang berani membukanya.
Pada malam hari, terdapat seorang siswa pemberani bernama Asep memutuskan untuk menyelidiki misteri ruangan kelas itu. Dengan senter di tangan, Asep perlahan membuka pintu yang berkarat. Tapi ketika Asep memasuki ruangan itu, pintu tersebut tiba-tiba menutup dengan sendirinya. Asep berteriak sekencang-kencangnya, dan dalam kegelapan Asep mendengar sebuah suara tawa anak-anak yang sedang bermain.
Suara anak-anak itu berasal dari di dalam ruangan itu, meski mereka sudah menghilang selama puluhan tahun. Tangannya terasa dingin saat sentuhan tak kasatmata membelai pipinya. Ruangan itu tidak pernah terbuka kembali, dan Asep tak pernah pulang kerumahnya. Sejak hilangnya Asep, para warga desa langsung mencari Asep sekeliling sekolah dan menemukan sebuah senter di lantai.
Cahaya senter tersebut terlihat mengarah ke sebuah ruang kelas yang sudah tidak dipakai. Setelah melihat cahaya senter itu, para warga desa langsung mengecek ruangan tersebut, di ruang kelas itu... Terlihat seperti ruangan kelas yabg kosong dan sudah tidak dipakai lagi. Tetapi, hal anehnya di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah sepatu yang bergeletak di lantai. para warga desa pun langsung mengambil sepatu tersebut, dan tenyata sepatu tersebut adalah punyanya Asep. Para warga desa bingung kemana Asep itu pergi? Sambil memegang sepatu Asep.
Sampai saat ini Asep masih belum ditemukan, dan ruangan kelas itu masih menjadi misteri yang menakutkan di sekolah tua tersebut.
