Bidadari yang Tinggal di Samping Kamarku.

29 2 0
                                    

Karya: Fatih Zaki Zulhanan

Pada suatu hari yang mendung dan sedikit hujan, aku sedang berjalan menggunakan payung menuju rumah habis membeli makanan, lalu aku melihat ada seorang wanita yang menangis dipinggir jalan. Aku menghampirinya dan bertanya “Apa yang kau lakukan disini? Disini sudah mau hujan”. Dan ia hanya diam menatap ku dengan matanya yang berkaca kaca seperti ingin menangis. “Nih payung buat kamu, nanti kamu sakit” kataku, lalu ia menjawab “kau tidak perlu membantuku”, jawabnya. Tetapi aku sudah lari karena hujan akan segera datang. Sesampainya aku dirumah, aku langsung tertidur karena kakiku pegal.

Pada malam hari, saat aku ingin membuang sampah diluar rumahku aku melihat dia membawa payung ku yang kuberikan, aku pun bicara “Bagaimana kau dapat menemukan rumahku?” Dan ia berkata secara halus “Aku tidak membuntutimu, aku juga tinggal disini”. Sambil dia memberikan payungku kembali padaku, “Terimakasih” katanya. Akupun kembali kerumah ku berkata dalam hati “bisa bisanya saya ngak tahu kalau dia tetangga saya”. Saya pun menyiapkan makan lalu mengerjakan tugas dan kembali tidur.

Pada esok hari, aku bersiap siap untuk sekolah seperti biasa. Pada saat aku sampai disekolah aku melihat perempuan itu lagi tetapi ia digeromboli banyak orang, ia pun melihatku, kita bertatap mata, lalu ia melambaikan tangannya kepadaku. Dan selagi ia melambaikan tangannya pada ku, ada beberapa orang yang berkata “apa hubungan lelaki itu dengan si bidadari?” semua orang pun menatapkan mata mereka kepadaku, karena menurutku situasinya sangat canggung aku pun pergi ke kelas dan menjalani pelajaran seperti biasa.

Sesampainya aku didepan pintu rumahku, aku melihat dia dan seorang wanita yang sepertinya adalah ibu dia, ibu dia tampak marah, akupun mencoba menyembunyikan diri dan mendengarkan percakapan mereka.
“Jika kamu sudah lulus, kita sudah tidak perlu memiliki hubungan lagi, terserah kau ingin melakukan apa, aku pun sudah tidak perlu memberimu uang. Sudah cukup itu saja aku ada kerjaan yang harus dilakukan”
Kata wanita tersebut. Akupun menghampiri perempuan tersebut dan berkata “Apakah dia ibumu?” Dia pun menjawab sambil tertawa sedikit “Apakah kamu berdiri disana sambil mendengarkanku?, ya dia ibuku”. Aku pun menjawab “Mengapa dia berbicara seperti itu kepadamu?” Namun dia menjelaskan mengapa ibunya seperti itu. “17 tahun yang lalu, ibuku dan ayahku sedang bermain disaat mereka mengalami kecelakaan yang menyebabkan kelahiranku, ibuku tidak pernah memberiku kasih sayang, hanya uang untuk sekolah. Itulah mengapa saat aku pertama kali menemuimu, saat aku menangis dipinggir jalan aku sedang mengingat betapa tidak supportive nya orangtuaku. Dan ibuku hanya kesini untuk melihat nilai nilai ku disekolah”. Sehabis topik percakapan itu aku pun bertanya soal yang terjadi tadi disekolah. “Oh ya, aku ingin bertanya, apakah kamu memiliki panggilan “bidadari” disekolah?” Dia menjawab “Ya semua orang memanggilku seperti itu, padahal aku kurang suka dipanggil “bidadari” disekolah”. ia pun bertanya “Boleh tidak aku masuk kekamarmu, aku sangat bosan”. Akupun terkejut saat dia bertanya hal tersebut, dan aku membalas “Jika kau berjanji kau tidak melakukan hal aneh, aku akan mengijinkanmu masuk” dia menjawab “baiklah!”.

Saat ia memasuki rumahku ia duduk disofa yang ada diruang keluarga, ia mengajakku untuk duduk karena ia ingin bicara sesuatu, akupun duduk disampingnya dan ia berkata “Saat aku pertama kali bertemu denganmu, aku merasa bahwa kamu sama saja seperti orang lain yang memiliki perasaan padaku, ternyata tidak” aku menjawab sambil tersenyum “memangnya kenapa kalau aku menyukaimu” ia pun menjawab “aku baru pertama kali ini menemui seseorang yang tidak memiliki perasaan padaku walau sedekat ini” akupun menjawab secara bercanda “bagaimana jika kita  berpacaran?” Iapun terdiam. “Aku berjanji aku akan selalu menjagamu, dan aku akan berusaha menjadi lelaki yang baik” lalu ia membalas “baiklah, aku akan menjadi pacarmu” aku pun terkejut dia tidak mendapat candaanku, kitapun akhirnya berpacaran.

Tugas Cerpen B.Indo X.5Where stories live. Discover now