Part 6 {Fighting Over Their Love}

70 5 4
                                    

Me : Aslinya agak males buat up cerita, gegara mau balesin komen jadi agak susah, but it's ok lah, let's just go to the story'. Enjoy

...

Part sebelumnya
Mebius merasa pikiran dan perasaannya campur aduk, dia merasa tubuhnya jadi lemas lagi. Setelah mendengar hal tadi, sial... Sekarang dia ahrus bagaimana? Sangat sulit di percaya, dia tidak mungkin akan diam saja, dia harus... Membuat mereka menjadi akur. Atau sesuatu akan menjadi sangat buruk. Sebaiknya secepatnya.

——————————————————

Cosmos : "Salah... Seharusnya aku tidak memberitahumu sekarang..."

Mebius : "Tidak apa-apa, sudah terlanjur ini..."

Cosmos : "... Sekarang bagaimana...? Apa kau hanya akan diam saja?"

Mebius : "... Aku rasa... Aku harus berusaha... Membuat mereka menjadi akur..."

Cosmos menatap tak percaya dengan ucapannya, terdengar konyol, tapi kali ini dia serius. Dia sudah tidak bisa berkata-kata lagi dengan jawaban dari temannya itu, sebenarnya bukan masalah untuk dia jika temannya ingin membuat mereka akur, tapi permasalahannya, mereka sudah menjadi rival sejak lama. Bahkan setelah kejadian masuk BK saja mereka masih belum bisa akur, dan sekarang? Dia mencoba membuat akur keduanya? Itulah mengapa Cosmos merasa itu mustahil.

Semoga saja tidak terjadi apa-apa...

.

.

.

.

Sudah menjelang sore, sepertinya teman-temannya masih betah untuk berada di RS hanya untuk menjenguk temannya yang sakit itu. (The rill kawan sejati :). Tapi kali ini, Mebius sedang mengobrol dengan Tiga, terlihat cukup mesra. Apakah mereka sedang TTM? Entahlah, saya juga sebagai Authornya tidak tahu :v

Oke kembali ke sejoli tanpa status (STT). Teman-teman yang lain hanya melihat saja, tidak semua, tapi beberapa, terlihat dari raut wajah mereka, mengkhawatirkan dia. Takut akan terjadi sesuatu, tapi biarkan saja dulu, awasi sampai ada yang mencurigakan. Kata Zero itu mah ya :D.

Gaia dan Agul melirik ke belakang, mereka lihat hanya Hikari yang sedang bersandar di dinding dengan tatapan kosong dan aura gelap yang pekat muncul dari area tubuhnya. Kayaknya cemburu berat. Begitulah dia kalau lagi cemburu. Semoga saja di sekolah tidak terjadi hal yang tidak di inginkan, atau reputasi kelas 2A dan 2B akan semakin buruk.

Perlukah mereka membantu?

Apa mereka harus ikut campur lebih dalam soal urusan mereka?

Harus? Atau tidak?

Tergantung dari dia.

Sementara itu...

Tiga : "Entahlah... Aku rasa tidak..."

Mebius : "Kau serius? Lalu apa alasan kalian bermusuhan?"

Tiga : "Itu... Kurasa aku tidak bisa beritahu..."

Mebius : "Kenapa?"

Tiga : "... Tidak..."

Tiga lebih memilih untuk menutup mulut dan tidak berbicara, dia  membuang muka dari Mebius. Mebius mencemaskan nya, tapi tidak berani menegur karena dia tahu. Semakin di paksa, semakin dia menutup mulutnya.

Dari jauh, teman-teman yang lain masih memperhatikan, tapi Zero lebih memilih untuk mengajak mereka pergi dan membiarkan mereka berbicara secara pribadi.

Zero : "Ayo pergi dulu... Biarin aja mereka bicara dulu secara private"

Gaia : "Tapi jujur saja... Aku agak cemas..."

Agul : "Zero benar, biarkan saja dulu... Ayo kita pergi..."

Dan akhirnya semua pergi kecuali Hikari, dia sepertinya lebih memilih untuk tetap menunggu mereka berdua sampai mereka berdua selesai berbicara, dan pandangan Hikari...
Bombastic side eye 🗿🙏🏻

.

.

.

.

Tak lama, akhirnya semuanya memutuskan untuk pulang, mereka semua berpamitan ke keluarga Mebius untuk pulang.
Setelah semuanya pulang, Mebius beristirahat di ranjangnya, merasa lelah dengan keadaan hari ini.

TO BE CONTINUE

ME : Pendek? Yup, karena Authornya lagi males, lebih tepatnya ke Creator nya sih, sorry lama gak up :'v well see you later

~I Will Be In Here For You~ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang