Chapter 32 : Keharmonisan dan cinta

En başından başla
                                    

"Ari😢," panggil Ireen sambil mengelus kepala bayinya dan mencium pipinya.

"Dia tampan sepertiku😋," canda Arsya.

"☺Tapi baby Ari lebih tampan."

"Sayang, jangan bikin aku cemburu ya," peringat Arsya.

"Ma, pa, gantengan baby Ari kan dari pada Arsya?😉" tanya Ireen sambil memberi kode.

"Ehmm, iya, lebih gantengan baby Ari🤭," jawab mama Arsya.

"Iya, kalah jauh sama Arsya," timpal papa Arsya juga.

"Ckk, nyebelin😑," ucap Arsya cemberut.

Mereka semua pun tertawa melihat reaksi yang Arsya berikan.

Setelah istirahat beberapa saat, Ireen dan bayinya pun di perbolehkan untuk pulang.

Saat tiba di rumah, dan mereka bersantai bersama di ruang tengah, tiba-tiba saja mereka kedatangan tamu yang tidak lain adalah Jo dan Wulan.

Jo mendapat kabar dari orang tuanya yang di kabarin oleh mama Ireen soal kelahiran Ireen. Dan Jo pun mengajak Wulan untuk menjenguk Ireen dan bayinya di rumah sakit. Tapi sayangnya setelah mereka sampai di rumah sakit, ternyata mereka semua sudah pulang. Jo dan Wulan pun akhirnya pergi ke kediaman Arsya dan Ireen.

"Wah wah wahh, selamat ya, yang udah jadi orang tua," ucap Wulan sembari duduk di sofa memandangi baby Ari.

"Iya Lan, makasih. Emhh, kamu mau gendong baby Ari?" tanya Ireen menawarkan.

"Eee, sepertinya enggak😅."

"Kenapa?"

"Aku kurang suka anak-anak😐."

"Hmm, ya sudah. Kalau kamu gak mau, aku aja yang gendong," ucap Jo berlalu menghampiri Ireen dan menggendong bayinya dan kemudian duduk kembali di samping Wulan.

"Dia lucu loh sayang😆," sambung Jo.

"Hmm, ya, aku bisa melihatnya🙄."

"Oh ayo lah, coba kamu belai dia," pinta Jo.

"Huhh, awas aja kalau dia sampai nangis."

Wulan pun membelai pipi baby Ari dengan lembut dan berhati-hati.

"Tuh, gak nangis kan☺," jawab Jo.

"Iya, Jo, aku bisa melihatnya."

"Kalau gitu ... aku tak sabar untuk punya baby juga," bisik Jo.

"Dalam mimpimu😑. Aku belum mau punya bayi. Jadi sayang sekali😏."

"Ya sudah, terserah kamu aja deh," jawab Jo berlalu memberikan baby Ari pada Ireen lagi.

"Ngambek nih kamu?😏" ejek Wulan.

"Ya sudah, awas aja entar kalo kamu macem-macem. Ngambek kamu berarti😋."

"Oh ya Jo, kalian kapan nih punya momongan juga?👀" tanya Ireen tiba-tiba.

"Tidak dalam waktu dekat😏," jawab Wulan langsung.

"Setidaknya ... kami sudah pernah melakukannya👀," jawab Jo sambil berbisik pada Ireen.

"🤭Kamu ini Jo."

"Huhh, apa kalian tak ada niatan untuk nyusul?" tanya Arsya menggoda.

"Masa kalah sih sama kami😏," sindirnya.

"😅Aku ngikut apa kata Wulan aja. Kalau dia bilangnya gak dulu, berarti ya enggak," jawab Jo.

"Ehmm, suamiku pengertian sekali ya," ucap Wulan mengunyel-ngunyel pipi Jo.

"☺Setidaknya kan, gak selamanya kamu nolak buat punya anak😉," jawab Jo.

"Hmm, yang ada semua aset ku diambil sama papa mama😐. Nanti saja setelah kita siap. Aku bahkan belum bisa masak dengan benar."

"🤭Jangan khawatirkan soal itu, Jo pandai masak, jadi dia pasti ajarin kamu," ucap Ireen.

"Iya, aku tau, dia sudah beberapa kali mengajariku. Tapi tetap saja menyebalkan😐. Lebih mudah bekerja di perusahaan dari pada bekerja di dapur😑."

"Semua itu perlu proses. Awalnya juga kan kamu gak bisa ngurusin perusahaan, tapi karena kamu ya belajar, jadinya bisa. Sama halnya dengan memasak," jelas Ireen.

"Hmm, tidak juga😏.
Aku bahkan sudah memegang kendali perusahaan diusia 17 tahun😋," ucapnya dengan nada bercanda.

"Apa bener? Bukannya di usia 20 ya kamu udah mulai megang kendali perusahaan papa?🤔" tanya Jo mengingat perkataan papa Wulan.

"Dari siapa kamu tau?🤨"

"Papa😅😋," jawab Jo.

"Ckk, dasar😒.
Tetap saja usia 20 itu masih terlalu muda untuk memikul tanggung jawab sebesar itu🙄. Harusnya aku memberontak lebih dulunya😩."

"Sudahlah, semuanya sudah terjadi. Apa pun itu, kamu tetap istriku☺," sahut Jo.

Ireen dan Arsya pun tertawa kecil mendengar ucapan Jo.
Ireen dan Arsya benar-benar dalam fase bahagia, terutama lagi mereka kini sudah ada buah hati yang melengkapi rumah tangga mereka. Arsya menyayangi Ireen lebih dari sebelumnya. Hubungan rumah tangga mereka kini sangat harmonis, sama halnya dengan rumah tangga Jo dan Wulan.

Mereka pun hidup bahagia selamanya dengan takdir yang telah di tentukan.

END
#23 Desember 2023

Garis Takdir || Lokal || [END]✔️Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin