Dear Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso,
Kisah ini untuk kalian***
MIMPIKAH ini?
Ya, ini pasti mimpi.... Sebuah mimpi yang sangat buruk....
Mata Safira Nadja Tunggadewi—Rara—memejam rapat-rapat hingga seluruh dunianya gelap gulita. Setengah mati perempuan itu mencoba meyakinkan diri kalau ini semua hanya mimpi.
Namun, percuma.
Selama apa pun dia memejam, sekuat apa pun dia mencoba menyugesti dirinya, keriuhan di sekitarnya terasa begitu nyata. Terlalu nyata untuk sebuah mimpi. Hingga pada satu titik pekik histeris dari para perempuan yang ada di ruangan ini berhasil memaksa Rara untuk kembali membuka mata, dan melihat lagi kenyataan yang terpampang dua meter dari tempatnya berdiri.
Laki-laki tua itu masih tergeletak di lantai. Namun, tubuhnya telah berhenti mengejang sepenuhnya. Matanya mendelik ngeri, seolah ada yang berusaha mencabut kedua bola mata itu dari cangkangnya. Wajahnya membiru, dan busa putih meleleh ke luar dari sudut mulutnya.
"Nggak...." desis Rara. Tubuh perempuan itu terguncang hebat. Sesaat dia sedikit terhuyung limbung. Untung laki-laki muda di belakangnya segera menyambar lengannya sehingga Rara tidak sampai merosot jatuh. Dengan tubuh gemetar, perempuan itu mencoba melangkahkan kakinya yang lemas, mendekati sosok yang kini terbujur kaku—tapi gagal karena lengannya masih ditahan oleh laki-laki muda itu, Abdi Rojo.
"Jangan, Mbak—Den Ayu! Jangan ke sana! Biar polisi yang—"
"Tapi, Di... Kita harus...." Kata-kata Rara terhenti saat melihat Abdi menggeleng. Butuh waktu bagi Rara untuk menyadari arti gelengan itu dan air matanya pun meleleh.
"Nggak...." Suara Rara tersekat. Dia menggeleng lemah. Air matanya semakin deras mengalir. "Nggak! NGGAK! Lepasin, Di! LEPASIN! NGGAK! NGGAK MUNGKIN!"
Rara meronta, mencoba untuk mendesak maju. Namun, apalah arti tenaganya dibanding tenaga Abdi yang semakin kuat mencengkeram lengannya. Air mata semakin tak terkendali saat perempuan itu kembali menjerit histeris. "Pa! PAPAAA!"
Sayang, sekeras apa pun dia memanggil, laki-laki tua itu tak menjawab. Tepatnya, dia tidak bisa lagi menjawab .... []
YOU ARE READING
Sentimental Affogato (Gerha Purana Series: Retelling of Roro Jonggrang)
General FictionSafira Nadja Tunggadewi (Rara) mengalami dilema terbesar dalam hidupnya. Saat sang ayah baru saja terbunuh, Rara malah mendapat kiriman buket bunga misterius. Sang pengirim, seorang laki-laki yang mengaku bernama Argani Rakai Mahendra, kemudian munc...