C H A P T E R - 1 5

266 46 12
                                        

Lisa kembali tersadar dari aksi melamunnya lantas memundurkan sedikit tubuhnya agar kedua pipinya terlepas dari tangan Vee yang entah kenapa terasa begitu hangat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lisa kembali tersadar dari aksi melamunnya lantas memundurkan sedikit tubuhnya agar kedua pipinya terlepas dari tangan Vee yang entah kenapa terasa begitu hangat.

"Pipimu dingin."

Gadis itu membulatkan bibirnya membentuk 'o' lalu melepaskan jaket yang membungkus tubuhnya dan mengembalikannya pada Vee.

"Kak Vee pakai saja,aku akan kembali ke tenda."kata Lisa lalu berlari kecil memasuki tenda.

Vee terdiam menatap punggung Lisa yang mulai menghilang dari pandangannya lalu menggelengkan kepalanya merasa sedikit canggung sekaligus kesal pada dirinya sendiri karena bertindak sesuka hati,harusnya ia bisa menahan diri tadi dan entah apa yang ada di pikiran Lisa saat ini,dia harap gadis itu tak berpikiran aneh tentangnya.

Pria itu mengacak rambutnya. "Ah,kau ini kenapa Vee?"

Sementara itu Lisa yang baru saja masuk kedalam tenda langsung menghampiri kasur tempat tidurnya, mengambil jaket lalu mengenakannya. Adegan tadi kembali berputar di otaknya membuat Lisa merasa kedua pipinya menghangat,ia langsung menangkup kedua pipinya lalu menggeleng pelan berusaha menyingkirkan apa yang di pikirkan oleh otaknya.

Lisa mengulum bibir bawahnya. "Berhenti berharap,Lisa. Dia sudah memiliki tunangan."gumamnya pada dirinya sendiri.

Kenapa Vee harus memperlakukan Lisa semanis ini?

Bagaimana kalau Lisa salah paham dan menyalahartikan perhatian Vee?

Tidak,Lisa tidak ingin image nya menjadi buruk.

Lisa menepuk kedua pipinya. "Sadarlah,Lisa."

"Kau kenapa?"

Suara seseorang mengagetkan Lisa,gadis itu menoleh dan menghela nafas panjang setelah tau kalau yang bersuara adalah Alice bukan kakak gadis itu.

Lisa menggelengkan kepalanya. "Tidak apa,hanya sedikit mengantuk saja."celetuknya.

Alice melangkah menghampiri Lisa lalu memberikan segelas kopi yang ada di tangannya. "Ini minumlah,agar kantukmu hilang. Pekerjaan kita belum selesai."ucapnya.

"Terima kasih." Lisa menerima segelas kopi itu,meniupnya lalu meneguknya perlahan.

Ah,terasa menyegarkan.

"Kopi itu dari Kak Vee."

Uhuk! Uhuk!

Alice mengerutkan keningnya melihat Lisa yang tiba-tiba terbatuk,gadis itu segera mengambil tisu lalu memberikannya pada Lisa.

"Kau baik-baik saja? Hembus dulu sebelum minum,Lisa. Lidahmu bisa terbakar."sembur Alice.

Lisa hanya diam seraya menerima tisu dari Alice,bukan karena kopi itu panas melainkan karena perkataan Alice barusan yang membuatnya terkejut lalu tersedak.

"Tadi dia datang kemari dan memberikan kopi ini. Kak Vee menanyaimu dan aku bilang kau di luar. Apa kau bertemu dengannya?"tanya Alice.

Gadis itu mengangguk. "Ya,aku bertemu dengannya tadi."jawabnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 06 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Medical RomanceWhere stories live. Discover now