花吐き病︙enam 🌸⭒۟

1K 122 29
                                    

Vote dan komennya jangan lupa ya, terimakasihh






، ˖ ࣪   ⸦   🌸   ⸧  — ⋆ ࣪˖


"Haru, ada Jeongwoo diluar mau ketemu kamu." Haruto yang sedang mengerjakan PR lantas terkejut, karena Yoshi yang tiba-tiba masuk dan memberitahukan bahwa pacarnya datang berkunjung.

Haruto berpikir untuk apa dia datang kerumahnya? Padahal hubungan mereka akhir-akhir ini sedang tidak baik. Mengobrol saja tidak pernah mereka lakukan lagi.

Pikiran Haruto sudah kemana-mana, ia yakin bahwa Jeongwoo datang untuk memutuskan hubungan mereka berdua. Haruto bingung, ia memang sakit hati dengan Jeongwoo, tetapi ia membenci dirinya sendiri yang berpikir bahwa ia tidak bisa hidup tanpa Jeongwoo. Ingin rasanya Haruto mengakhiri hubungan mereka yang sudah tidak sehat, tapi sulit sekali dilakukan.

Hubungan beracun memang menyeramkan.

"Suruh masuk aja kak." Pinta Haruto kepada kakaknya.

Yoshi mengangguk paham dan keluar dari kamar adiknya itu.

"Sayang, aku kangen." Tiba-tiba Jeongwoo masuk dan memeluk Haruto dari belakang yang sedang mengerjakan tugas di meja belajarnya.

Haruto terkejut. Bagaimana mungkin ia tidak terkejut? Sudah lama sekali kekasihnya itu tidak memakai kata 'aku' dan tidak memanggilnya dengan sebutan 'sayang' lagi.

"Kenapa? Tumben kamu panggil aku sayang." Haruto berusaha seacuh mungkin, walaupun tidak bisa dipungkiri, ia sedikit merasa senang.

"Loh kan kamu pacarku." Jeongwoo mengecup pipi Haruto dengan gemas.

'Pacar ya?' Haruto membatin.

Park Jeongwoo hari ini sangat aneh. Bukannya kemarin-kemarin ia seperti tidak mengakui Haruto sebagai pacarnya? Bukannya kemarin-kemarin ia mencampakkan Haruto? Mengapa sekarang ia berubah drastis?

Haruto tersenyum, ia berpikir bahwa mungkin saja Jeongwoo-nya itu sudah kembali seperti dulu lagi. Haruto seakan melupakan rekaman tadi siang yang ia dengarkan dari ponsel Junghwan.

Jeongwoo menangkup pipi Haruto, ia kecupi bibir kekasih gemasnya itu. Jeongwoo melumat pelan bibir Haruto, sedangkan Haruto hanya diam tidak tahu harus berbuat apa karena saat ini ia tidak dapat berpikir jernih.

"Bales, sayang." Bisik Jeongwoo ditelinga Haruto, lalu ia gigit daun telinganya.

Pemuda Park itu menatap Haruto dalam, lantas ia tempelkan lagi bibirnya pada bibir Haruto, ia lumat bibir tebal itu, Haruto pun akhirnya membalasnya.

Jeongwoo menggigit bibir bawah Haruto,  membuat sang empunya meringis membuka mulut. Seakan paham maksud kekasihnya itu, Haruto menjulurkan lidahnya, Jeongwoo yang mendapatkan sebuah kesempatan pun tidak membuang-buang waktunya. Ia julurkan juga lidahnya, lidah mereka berdua pun bergelut.

Jeongwoo menghisap kencang bibir bawah Haruto, lumatannya pun semakin dalam, penuh nafsu. Haruto tidak bisa menolak, ia merasa terbuai akan cumbuan pemuda bermarga Park itu.

Tiba-tiba saja Jeongwoo melepaskan tautan bibir mereka. Haruto menatapnya dengan tatapan sayu, bibirnya sedikit bengkak.

"Hahahaha, Haruto lo itu emang murahan ya?" Jeongwoo tertawa keras sambil menatap Haruto remeh.

Hanahaki • Jeongharu Where stories live. Discover now