"Hyuna-aah kau kenapa? sadarlah." Yoongi menggoyangkan pundak sahabatnya pelan, namun tak ada respon. Matanya masih terpejam lekat.

Ia lantas menggendong Hyuna  ala bridal.
Yoongi membaringkan diatas ranjang. Tak ada yang bisa di mintai bantuan untuk memakaikan pakaian. Dengan terpaksa Yoongi memakaikan pakaian untuk Hyuna. Ia mencoba menggosok-gosokkan tangan Hyuna yang terasa sangat dingin agar hangat dan memberikan minyak penghangat namun tetap saja belum sadar. Kemudian ia kembali menggendong Hyuna dan membawanya masuk ke
dalam mobilnya.

"Aerin, apa kau ingin ikut ke Rumah Sakit?" Tanya Yoongi setelah membaringkan Hyuna di kursi penumpang.

Aerin mengangguk ribut, "Aku ingin menemani ibu." Ucapnya sambil menangis karena cemas melihat ibunya yang tak kunjung sadarkan diri.

"Baiklah, kau duduk di depan ya." Yoongi menggandeng Aerin, membantunya memasuki mobil dan memakaikannya sabuk pengaman.

Dengan perasaan panik Yoongi segera menyalakan mobil dan bergegas menuju Rumah Sakit, meski lalulintas lumayan padat tapi dengan cekatan ia membelah mencari celah agar dapat melintas agar cepat sampai tujuan.

🎇🎇🎇

Hyuna kini sudah di tangani oleh Dokter di ruang UGD. Ia mengalami hipotermia karena ternyata air yang gunakan untuk mandi malah air dingin padahal cuaca bulan ini sedang turun salju lebat, dan ia juga menderita penyakit Gerd.

Beruntung Hyuna masih terselamatkan karena Yoongi segera membawanya ke Rumah Sakit.

Karena kondisi Hyuna masih melemah dan belum siuman, Dokter menyarankan untuk di rawat inap. Kini Hyuna berada di bangsal VIP rumah sakit yang sering ia sponsori.

"Tuan, aku ingin berbicara dengan mu tentang kondisi Hyuna. Ayo ikut ke ruangan ku." Ucap dokter Sung Kyung yang menangani Hyuna.

Yoongi menganggukkan kepalanya seraya menuruti perintah dokter yang juga teman dari Hyuna. "Nak kau disini dulu ya jaga ibu, paman akan ke ruangan Dokter sebentar." ucap Yoongi kepada Aerin yang tengah duduk di samping brankar Hyuna sambil bermain tablet.

Di ruangan Sung Kyung, ia mempersilahkan Yoongi untuk duduk sebelum ia menjelaskan kondisi Hyuna. Dokter itu sudah tau bagaimana kedekatan Yoongi dengan Hyuna dari masa mereka kecil. Jadi sang Dokter berani memberikan penjelasan tentang kesehatan Hyuna kepada Yoongi yang kini selaku wali pasien.

"Seperti yang ku katakan tadi, bahwa Hyuna terkena penyakit GERD tapi apa kau tau? Gerd adalah penyakit akibat asam lambung yang naik hingga berisiko mengganggu fungsi organ lainnya. Gerd terjadi karena kerusakan katup lambung yang mengakibatkan Asam lambung bisa mampir ke semua organ tubuh." Dokter Sung Kyung menjelaskan.

"Apa itu berbahaya?" Tanya Yoongi cemas.

"Refluks asam lambung yang sering terjadi dapat menyebabkan masalah kesehatan dan komplikasi yang lebih serius, hingga menyebabkan kematian, jika tidak ditangani GERD yang tidak diterapi dapat menyebabkan komplikasi seperti penyempitan kerongkongan, pendarahan kerongkongan dan terjadi pembentukkan jaringan pada dinding kerongkongan yang dapat menyebabkan kanker kerongkongan. Salah satu penyebab nya selain pola makan yang tidak teratur adalah pasien dalam kondisi psikis yang tidak stabil dan menyebabkan ia tak memiliki nafsu makan." Dokter senior itu menjelaskan secara detail bagaimana penyakit yang di derita Hyuna.

"Apa Hyuna sedang banyak masalah? Ku dengar dari suamiku ia kembali bekerja di kantor." Sambung Dokter Sung Kyung. Dan kebetulan suami dari Dokter yang menangani Hyuna adalah rekan bisnisnya.

"Sepertinya ia sedang memikirkan banyak hal." Ucap Yoongi. Raut kecemasan terlihat masih menempel pada parasnya.

"Di mana suaminya? Kenapa aku belum melihatnya?"

"Lelaki itu, tak bisa di harapkan lagi untuk menjaga Hyuna." Yoongi mengepalkan kedua tangan yang bertumpu di atas pahanya. Menahan geram.

"Apa ini yang menyebabkan Hyuna menjadi seperti ini?" Tebak Dokter Sung Kyung.

Yoongi hanya menghela napas pendek.

"Dampingi dia Yoon, aku tau kalian sangat dekat. buat suasana hatinya tenang agar penyakitnya tak kambuh lagi dan dapat menyebabkan penyakit yang tak kita inginkan dan ia harus memperhatikan pola makannya."

"Iya, aku akan memperhatikan kesehatannya."

-

Usai mendapat penjelasan dari dokter yang menangani Hyuna. kini Yoongi kembali ke kamar. Yoongi menyelimuti tubuh Aerin yang tertidur pulas di atas sofa. Ia mengusap lembut pucuk kepala Aerin.

"Kau menjadi salah satu korban atas keegoisan ayahmu. Di anugerahi anak secantik ini kenapa dengan tega ayahnya ingin menghancurkan kebahagiaannya.
Kau benar-benar tidak waras Jim." Gumam Yoongi pelan.

Yoongi beralih duduk di samping Hyuna yang masih tertidur, setelah ia membenarkan selimut yang menutupi tubuhnya.

Yoongi menggenggam tangan Hyuna, "Seharusnya kau bilang jika tak kuat dengan pernikahan mu. Lepaskan saja, jika ini hanya membuatmu mendapatkan lebih banyak luka. Lihatlah, tak hanya batin mu tapi fisikmu terkena dampaknya."

Yoongi kembali bermonolog, ia pikir Hyuna tak akan mendengarkannya karena pengaruh obat membuatnya tertidur pulas.

"Jika bisa mengulang waktu, aku akan memaksa tetap menerima perjodohan itu. Tak kan kubiarkan kau menderita seperti ini karena ulah lelaki tak tau diri itu." Yoongi mengeratkan giginya menahan emosi ketika kembali mengingat penghianatan yang di lakukan Jimin.

"Tak akan ku biarkan lelaki itu menikahi mu. Meski kau tengah mengandung anaknya. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Maka aku kan berusaha membuat toping yang enak agar lebih nikmat saat di makan."

Suara pintu terbuka mengalihkan atensi Yoongi yang sedang bermonolog. Ia menoleh ke arah suara. Seketika membuat tubuhnya panas akibat tersulut emosi, parasnya kini benar-benar merah padam.
Tatapannya mengintimidasi sesosok yang berjalan memasuki ruangan Hyuna.

"Untuk apa kau datang! Pergilah! Aku yang akan merawat Hyuna." Yoongi menghadang Jimin yang akan mendekat ke arah brankar.

"Aku yang lebih berhak atas Hyuna. Aku suaminya." Seperti tanpa ada rasa bersalah Jimin berkata seperti itu.

Yoongi semakin geram mukanya memerah, ia mencengkram kuat kerah kemeja Jimin, "Jangan memancing emosiku! Keluarlah!"

🎇🎇🎇

To be continued

To be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐅𝐢𝐫𝐞𝐰𝐨𝐫𝐤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang