ꕤ 05 : Marshmallow Panda

88 27 6
                                    


Jungkook bersenandung pelan usai puas berkeliling rumah sakit demi menghilangkan kejenuhannya, ia mendorong pintu kamar rawat inapnya dengan perlahan namun sia-sia karena matanya sudah lebih dulu menemukan keberadaan neneknya di dalam sana. Sadar bahwa cucunya telah datang, wanita tua itu langsung berbalik menatap cucunya.

Neneknya mendelik tajam. “Kau darimana saja? Kenapa masih saja berkeliaran, bukankah aku sudah melarangmu berkeliling!”

“Aku akan mati bosan jika terus berada di ruangan ini. Berhentilah memarahiku.” Jungkook merengut seraya menyandarkan punggungnya di kursi tempat ia duduk.

Neneknya mendengus kasar. “Kau sudah minum obatmu?” Jungkook mengangguk kecil. “Tentu saja.”

Tiba-tiba raut wajah sang Nenek berubah sendu saat menatap cucunya itu. Dia menggigit bibirnya seolah menahan diri untuk mengatakan sesuatu, namun isi kepalanya terus berisik dan memaksanya untuk mengutarakannya.

“Jungkook…”

“Ya?”

“Kau yakin tidak ingin melakukannya? Yang disarankan oleh dokter kemarin, kau benar-benar tidak mau?” tanyanya yang akhirnya berhenti menahan diri.

Jungkook mengulas senyum manis. “Untuk saat ini aku tidak ingin melakukannya.”

Mata Neneknya langsung berbinar cerah. “Berarti kau mungkin akan mencobanya nanti?”

“Tidak tahu.” Jungkook mengedikan bahunya.

“Kau ini!” Neneknya melayangkan tangannya hendak memukul Jungkook namun ia urungkan.

“Nenek ingin aku mencobanya?” Jungkook menatap sang Nenek dengan lekat.

“Aku hanya ingin kau memutuskannya sendiri, jangan pedulikan pendapatku.”

Jungkook pun mengerling. “Itu berarti Nenek ingin aku mencobanya, bukan?”

“Aku hanya ingin kau tetap hidup, entah melakukannya atau tidak—yang aku inginkan hanya kau tetap hidup bersamaku apapun keputusan yang kau pilih.” Neneknya menuturkannya dengan lembut.

Senyum Jungkook semakin melebar saat mendengarnya. “Aku sangat mencintaimu, Nek.”

“Dasar!”


ꕤ—ꕤ—ꕤ

Dahyun melangkahkan kakinya menuju atap, ia merasa bosan di ruangannya sejak Yuna pergi ke tempat lesnya. Di sana tidak terlalu ramai namun matanya langsung menyipit saat ia melihat satu sosok yang ia kenali. Dahyun mendengus pelan namun kakinya justru melangkah untuk mendekat ke arah orang itu.

“Mencari udara segar?” celetuk Dahyun sambil berdiri di sebelah Jungkook.

“Begitulah.” Jungkook menyahut singkat dengan senyum tipis.

Tiba-tiba mata Dahyun membola. “Wah, apa yang sedang kulihat saat ini! Aku tidak pernah menyangka akan melihat atlet itu secara langsung.” Dahyun berkata heboh saat melihat sosok yang tampak familiar baginya.

Jungkook melirik ke arah Dahyun. “Maksudmu atlet martial arts itu?”

“Hmm, dia sangat terkenal, bukan? Dulu teman-temanku sering membicarakannya.”

“Temanmu? Yah, tidak mengherankan—aku yakin kalian pasti handal berbuat ulah karena sering membicarakan seorang petarung.” Jungkook sedikit mencibirnya.

Dahyun memicingkan matanya. “Apa maksud perkataanmu itu? Tentu saja kami membicarakan paras dan penampilannya terlepas dari prestasinya yang luar biasa. Semua yang ada pada dirinya memang luar biasa, wajar saja jika dia memiliki banyak penggemar.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

5 Days With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang