Chapter 7

199 37 5
                                    

Dengan musim gugur yang baru saja datang, di mana dedaunan menampakan warna-warna yang cerah penduduk pulau Jeju bersiap untuk menyambut hari besar yang akan datang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan musim gugur yang baru saja datang, di mana dedaunan menampakan warna-warna yang cerah penduduk pulau Jeju bersiap untuk menyambut hari besar yang akan datang. Pulau tersebut akan diisi oleh bermacam festival, pasar yang menyajikan hasil panen petani, acara mencicipi wine, promo gallery, dan pertunjukan teater. Toko Jieun sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda sepi pengunjung, karena pelanggan lokal datang silih berganti untuk membeli kostum Halloween beserta aksesorisnya, dan untuk membeli hadiah Natal lebih awal. Bahkan jieun menambah satu pegawai lagi di tokonya..

"Mungkin sekarang kau bisa bersantai sedikit," kata Bibi Han Pada Jieun. "Kau tahu libur sehari tidak akan membunuhmu."

"Aku menikmati setiap waktuku di toko."

"Nikmatilah waktumu di luar toko," saran Bibi Han. "Kau membutuhkan percakapan dengan seseorang yang tingginya lebih dari 120 cm." Sebuah ide terlintas dalam pikiran Bibi Han. "Seharusnya kau dipijat di spa yang ada di Jeju Harbor, mereka mempekerjakan tukang pijit baru bernama Eun Woo.. salah seorang temanku mengatakan Dia memiliki tangan malaikat." Alis Bibi Hunter angkat dengan penuh makna.

"Jika dia seorang pria, maka aku rasa tangannya bukan dipergunakan untuk memijat," kata Jieun. "Tapi aku tidak ingat Apa sebutan bagi tukang pijat pria."

"Aku menyebutnya janji mingguan," gurau Bibi Han. "Jika dia masih lajang, kau bisa mengajaknya berkencan."

"Kau tidak bisa mengajak tukang pijat mu sendiri untuk berkencan," protes jieun. "Itu sama saja seperti hubungan antara dokter dengan pasien."

"Dulu aku mengencani dokterku," cetus Bibi Han.

"Oh ya?"

"Aku pergi ke kliniknya dan mengatakan padanya bahwa aku memutuskan untuk pindah ke dokter lain. Dia sangat khawatir Dan bertanya kenapa, dan aku bilang karena aku ingin kau mengajakku Dinner pada Jumat malam."

Mata jieun membelalak "apa dia mengajakmu makan malam?"

Bibi Han mengangguk. "Kami menikah 6 bulan kemudian."

Ji Eun tersenyum. "Aku menyukai cerita semacam itu."

"Kami menjalani pernikahan yang bahagia selama 41 tahun, sampai dia meninggal."

"Aku turut bersedih." Kata Ji Eun.

"Dia adalah pria yang sangat menyenangkan. Aku menginginkan lebih banyak waktu bersama dengannya. Tapi bukan berarti aku tidak bisa menikmati kebersamaan ku dengan teman-temanku. Kami bepergian bersama, saling mengirim email.. Aku tidak akan bisa melanjutkan hidupku setelah suamiku meninggal jika tanpa dukungan mereka."

"Aku juga memiliki teman-teman yang luar biasa," ujar Jieun. "Tapi mereka semua sudah menikah, dan mereka telah menjadi bagian dalam kehidupanku bersama dengan hoseok, sehingga terkadang..."

"Kenangan lama selalu datang menghantui," sambung Bibi Han dengan penuh pengertian.

"Tepat sekali."

Bibi han mengangguk. "Kau memiliki kehidupan yang baru. Pertahankan teman-teman lamamu, tapi tidak ada salahnya menambah teman baru. Terlebih lagi teman yang masih lajang. Yang membuatku teringat.. apakah Minho sudah mengenalkan mu pada Park Jimin?"

The Magic Shop [Completed] ✓Where stories live. Discover now